•10•

1K 127 43
                                    

Hello sahabat, kembali lagi dengan saya di cerita ini di buku ini dan di aplikasi ini. Berchanda :v

Monic up lagi nih.....

Kangen gak? Pasti gak lah ya.

.

"Ada dua orang yang keluar!"

"Benarkah?"

"Jika kalian masih ingin hidup, segeralah pergi dari tempat ini! Stasiun ini sudah diambil alih oleh para penyihir kegelapan! Mereka mau melakukan sihir yang bisa membunuh semua orang disini! Pergilah sejauh mungkin dari sini!" ucap Erza melalui pengeras suara.

Para penduduk pun panik dan segera berlari meninggalkan stasiun.

"Kau! Kenapa menyebarkan berita yang membuat semuanya panik?!" tanya seorang petugas yang entah darimana muncul begitu saja.

"Bukankah lebih baik begitu daripada menjadi korban? Kalian juga harus segera pergi" ucap Erza kepada petugas itu.

-
-

"Sekarang sudah tidak ada orang lain lagi distasiun. Apa yang akan kamu lakukan sekarang,  Erigor?"

"Tunggu dulu Erza, lihatlah kedepan" ucap [y/n] melihat pusaran angin yang tiba-tiba muncul.

"Apa?! Stasiunnya.. Dikelilingi angin?!" ucap Erza terkejut.

"Hahaha, aku ingin sekali bertarung dengan kalian berdua. Tapi sayang sekali, aku tidak punya waktu untuk berurusan dengan dua lalat seperti kalian" ucap Erigor yang dengan tiba-tiba berada didepan Erza dan [y/n].

Lalu [y/n] dan Erza dihempaskan kedalam supaya terjebak didalam pusaran angin yang dibuatnya.

Tetapi sebelum masuk kedalam, [y/n] mengeluarkan sabit punya ruby.

[y/n] menancapkannya ditanah untuk menahan dirinya masuk.

"Jangan pikir dengan angin busukmu itu kau bisa menghempaskanku dengan mudah" tantang [y/n].

"Eh? Aku takut sekali... MUAHAHHAA, DAN KAU PIKIR LALAT SEPERTIMU BISA MENGALAHKANKU? ENYAHLAH"

Erigor mengarahkan sabitnya kearah [y/n].

[y/n] yang melihat itu menahannya menggunakan sabit juga.

"Jangan memanggil ku seperti itu, peri dan lalat itu berbeda. Apa kau tidak bisa berpikir?! Oh iya, kau kan tidak punya otak" sarkas [y/n].

"Kurang ajar kau!"

Terjadi bentrokan antara sabit mereka, mereka mundur lalu siap menyerang.

[y/n] bergerak maju duluan mengarahkan sabitnya ke Erigor.

Erigor menghindar dan menyerang bagian kiri [y/n].

[y/n] yang melihat itu menghindar dan Erigor terbang keatas, bersiap pergi mungkin?

"Jangan pergi Erigoblok!"

[y/n] mengayunkan sabitnya mengeluarkan gelombang sihir merah ke arah Erigor.

Erigor mehalaunya dengan sihir anginnya + sabitnya dan dengan cepat dia meyerang [y/n].

[y/n] yang lengah itu dimanfaatkan oleh Erigor dan menghempaskan [y/n] kedalam pusaran yang dia buat.

"JANGAN TERLALU PERCAYA DIRI" teriak Erigor.

[y/n] pun masuk kedalam pusaran angin dan menubruk dinding stasiun dinding atau tembok ya, hmmmm Pokoknya keras deh.

Fairy Tail Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang