Raga?

1.7K 108 2
                                    


"Nikmat mana yang engkau dustakan?"

Hari berganti sangat cepat, satu hari berlalu begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari berganti sangat cepat, satu hari berlalu begitu saja. Aku menunggu Indah di cafe langgananku dan Indah. Kami sudah janjian di sini untuk membicarakan lebih jauh tentang apa saja yang akan terjadi setelah dia menjadi pacar kontrakku dan juga awal pertemuan dengan laki-laki bernama Raga.

Mataku terus fokus pada ponsel yang aku genggam dari tadi, sibuk menghubungi Indah. Tapi nihil Indah tidak menjawab panggilan dariku, aku menghela napas berat.

"Kapan dia datang?" tanya di dalam hati.

Beberapa menit kemudian, gadis yang aku tunggu-tunggu akhirnya datang juga dengan seorang laki-laki di belakangnya. Jika di lihat dari jarak aku duduk sekarang, laki-laki cukup tampan, sangat manly untuk ukuran seorang laki-laki, hidungnya mancung, tinggi, dewasa, tubuhnya atletis.

Pokoknya perfect boyfriend and perfect my husband.

Aku tidak bisa memalingkan matanya untuk beberapa detik dari matanya. Mata laki-laki saat indah jika di lihat lebih dalam lagi, pandangan kita bertemu beberapa menit kemudian Raga tersenyum manis membuat pipiku sedikit memerah karena malu.

Laki-laki yang berada di samping Indah lebih tampan daripada Kevin bahkan jauh berbeda. Kevin lebih kurus dari Raga yang tubuhnya sedikit berisi. Kevin juga tidak terlalu tinggi berbeda dengannya yang tinggi dan juga bersih.

"Khem." Suara deheman berasal dari mulut Indah membuatku memalingkan wajah.

Gugup!

"Eh ... mari duduk." Aku mempersilahkan mereka duduk dihadapanku, di tempat yang kosong. Indah tersenyum sembari menatapku yang sedikit gugup ketika ada Raga.

"Nas, ini yang di maksud gue kemarin," ucap Indah, aku mengangguk meneliti setiap inti wajah Raga mulai dari alis, hidung dan terakhirnya bibir manis yang menggoda.

Indah menepuk pundak tanganku. "Eh ... Iya tau kok."

Sialnya, saat ini juga aku sudah masuk dalam pesonanya dia sangatlah manly dan sangat dewasa.

"Langsung to the point aja, saya masih banyak yang harus dikerjakan," kata Raga dengan nada dingin membuatku mengerutkan bibirku sedikit ke depan, memanyunkan bibir membuat wanita itu terlihat sangat mengemaskan di mata laki-laki bernama Raga.

"Baiklah saya, Nasya, saya membutuhkan orang yang bisa berkerjasama dengan saya sebagai pacar kontrak selama enam bulan." Nasya berbicara dengan nada formal dihadapan Raga.

Raga mengangguk paham. "Ada lagi?"

Nasya menyodorkan kertas putih, menyodorkan kertas itu pada Raga. Surat itu berisikan surat perjanjian antara mereka berdua, terdapat poin-poin tertentu yang harus di setujui oleh kedua pihak dari Nasya dan juga Raga.

Surat kontrak

Diketahui jika yang membaca atau pun bertanda tangan di bawah ini telah menyetujui kontrak ini.

Pihak pertama : Nasya Galora Calson

Pihak kedua : Raga Pratapradi

1. Pihak pertama dan kedua di larang mencampuri urusan masing-masing.

2. Kontrak ini akan berjalan selama enam bulan lamanya.

3. Pihak kedua harus totalitas menjalankan permainan ini dengan sangat baik maupun dengan pihak pertama dihadapan mantan pacar pihak pertama.

4. Pihak pertama dan kedua dilarang jatuh cinta satu sama lain jika itu terjadi tanggung sendiri akibatnya.

5. Bayaran akan di tentukan sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak kedua berapapun itu.

6. Setelah kontrak ini berakhir semuanya akan kembali kehidupan masing-masing.

7. Pihak pertama dan juga kedua boleh memiliki pasangan.

Begitulah Kira-kira isi surat berjanji yang sudah aku buat tadi malam dengan penimbangan matang-matang.
Mikirkannya apa membuatku pusing semoga dia tidak menolak apapun yang aku tulis di atas kertas itu.

Laki-laki tampak membacanya dengan sesama dan juga teliti dia tidak ingin dirugikan dengan permainan yang sudah wanita dihadapannya ciptakan.

"Ada yang kurang? siapa tau anda ingin menambahkannya?" tanyaku sembari menatap wajahnya intens, laki-laki itu mengangguk lalu meminta pena kepadanya.

Raga menuliskan apa yang dia inginkan. Laki-laki itu menulis poin ke tujuh dalam surat perjanjian, pihak pertama dan kedua boleh mempunyai hubungan spesial dengan orang lain.

"Itu aja?"

"Iya."

"Tandatangan cepat, saya sudah tandatangan tadi tinggal anda saja yang belum."

Raga mengambil kembali kertas dan juga pena di atas meja cafe lalu menandatangi surat berjanjian tersebut di atas materai.

"Bayaran yang anda inginkan? 5 juta atau 10 juta?" tanyaku setelah menyetujui surat berjanjian kontraknya dan menandatangani suratnya.

"100 juta," ucap laki-laki itu dengan enteng.

Mataku hampir saja keluar sangking kagetnya dengan apa yang diucapan laki-laki dihadapannya.

"Banyak banget."

"Kamu gak mau yaudah saya pergi." Raga bersiap bangkit dari kursinya sembari mengambil surat kontrak di atas meja. Namun, tiba-tiba tangan Raga ditarik olehku membuat laki-laki itu kembali duduk ketempat asalnya tadi.

"Baiklah, 100 juta tapi saya bayar kalau semuanya sudah selesai, dan kamu harus bisa senatural mungkin bahwa kamu pacar saya dihadapan mantan saya sesuai apa yang sudah anda tandatangani tadi."

Raga menggangguk mengiyakan ucapannya, senyum manis merekah di sela sudut bibirnya.

Usaha tak mengkhianati hasil. "100 juta buat apa?"

"Bukan urusan kamu," ucap Raga dengan wajah datar pengen ditabok pake sepatu biar tau rasa.

Aku kembali memanyunkan bibirnya.

"Woy! lo berdua gak sadar ada gue di sini," ucap Indah sembari menunjuk dirinya sendiri.

"BERISIK!"

"Cie ... pasangan baru nih traktir, dong," ucap Indah dengan nada menggoda sembari merapatkan kedua tangannya.

"GAK."

"Yaudah deal dulu napa biar kelar tuh masalah," ucapnya dengan nada mengoda.

Aku menjabat tangan Raga dengan gemetar pasti sang empu bisa merasakan bahwa aku sedang menahan grogi berjabatan tangan dengannya saat ini.

Aku menjabat tangan Raga dengan gemetar pasti sang empu bisa merasakan bahwa aku sedang menahan grogi berjabatan tangan dengannya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pacar kontrak  |Tamat|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang