Nando vs Kevin

906 57 0
                                    


"Kehilangan adalah luka dan kamu penyebabnya."


"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Satu hari sudah Zikra dirawat dengan keadaannya koma, ada gumpalan darah di belakang kepalanya. Mungkin ini efek dari benturan yang pernah wanita itu alami di masa lalu tapi berefek sekarang.

Bang Nando? Dia seperti mayat hidup hanya bisa melamun dan menangis dalam diam, isakannya selalu terdengar pilu di telingga. Apalagi saat dokter menyatakan wanita yang dia cintai sedang koma, harapannya tipis untuk bertahan membuat psikis Bang Nando sedikit terguncang.

Aku melakukan seribu cara untuk membujuknya makan tapi nihil tak ada respon sama sekali. "Bang Makan!" Hanya gelengan kepala yang mewakilinya.
   
"Mau sampe kapan gini, Bang? Dia bukan milik Abang. Kalau dia sadar, Abang juga engga akan pernah dapetinnya. Abang inget dia istri orang, kita hanya memberi doa buat dia bukan malah gini. Mana Abangnya Nasya yang setiap masalah engga pernah menyerah!" ucapku untuk menyematinya.

Dia sedikit merespon mendongak kearahku. "Dia pasti sembuhkan, Nas?" tanya Bang Nando, hanya anggukan yang aku berikan. Walaupun harapan untuk hidup itu tipis tapi aku yakin dia pasti selamat.

Suara dering membuatku sedikit terperanjat, siapa yang telepon pagi-pagi buta seperti ini. Mataku membaca seperti kata yang menyimpulkan nama Kevin tertera di sana.

"Ke mana aja lo, istri lo sekarat, Bego!" Emosiku tak bisa di kendalikan saat ini. Ingin rasaya membunuhnya dan memberi pelajaran yang setimpal untuknya. 
"Saya akan ke sana!"

Aku bernapas lega sekarang, jadi aku bisa membawa Bang Nando pulang ada Kevin yang akan menggantikan posisinya saat ini. Tapi, aku tak nyakin dengannya, takut terjadi apa-apa meninggalkan mereka berdua.

Satu jam telah berlalu tapi batang hidung Kevin belum terlihat dari sini. Sial, jangan-jangan dia tak datang untuk menemui istri yang dia dzolimi selama ini, dasar suami laknat!

Mataku tertuju pada laki-laki yang sedang berlari kearahku bisa dilihat ada raut kekhawatiran di wajahnya. Tapi, aku tidak nyakin itu asli apa tidak."Bego lo ke mana aja!" decakku melihat Kevin sudah ada di hadapanku saat ini.

Tidak sangka-sangka, tarikan dan bongeman mendarat sempurna mendarat di wajahnya membuat dia sempoyongan bahkan di sela sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.

"Ngapain lo ke sini?" tanya Bang Nando yang sudah terpancing emosi ketika melihat wajah Kevin.
  
"Dia istri saya, Bang." Ucapan yang membuat aku tersentak kalaupun sedikit. Istri? Aku hanya bisa menertawakannya sekarang. Suami mana yang dengan teganya menyiksa, mencambuk bahkan mendorong istrinya sendiri tak habis pikir di mana otaknya bersarang.

Pacar kontrak  |Tamat|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang