Chapter 1 - SWFK

2.4K 153 12
                                    

*Yang bercetak tebal adalah POV-nya Gun.

Aku benci saat seseorang mengusik kedamaianku. Aku benci saat seseorang ikut campur dalam kehidupanku. Aku benci siapapun yang mencoba memgambil peran dalam plot kisahku.

Tapi orang itu, entah sudah berapa kali aku mengusirnya ia tetap saja kembali padaku. Apa kau tak lelah?

Ah, mungkin belum. Bukankah semuanya selalu seperti itu? Bersikap peduli lalu pergi ketika sudah lelah. Lelah denganku yang seperti ini.

"Sudah sampai bab berapa?" Tanya orang itu yang kini sedang duduk di sofa sembari membaca kertas-kertas yang tak terlalu menarik untuk dibahas.

"Kenapa kau ingin tahu?" Pria kecil yang sedang sibuk menggerakkan jarinya di atas keyboard di meja kerjanya itu balik bertanya.

"Aku hanya ingin memastikan bahwa waktu yang kau gunakan untuk mengabaikan segala sesuatunya itu tidak terbuang sia-sia. Apa kau bahkan ingat kapan terakhir kali kau makan sesuatu?"

"Aku tidak ingat."

"Berhenti menyiksa dirimu sendiri, Gun."

"Apa pedulimu bangsat? Lebih baik kau keluar, suaramu membuatku pusing."

Orang itu hanya terkekeh lalu mengalihkan pandangannya ke pria kecil yang ia panggil Gun itu. Ia tersenyum sendu melihat sosok mungil yang terlihat berantakan.

"Sampai kapan kau mau seperti ini terus?"

"...."

Pria mungil itu tetap melanjutkan pekerjaannya, mengabaikan apapun yang dikatakan orang itu.

"Aku rindu dirimu yang dulu, Gun."

"...."

Gun menghentikan jarinya sesaat, lalu melanjutkan lagi gerakannya dan masih mengabaikan orang itu.

"Aku sudah ada di sisimu sekarang, jadi ku mohon kembalilah."

Raut wajah orang itu menyiratkan segala perasaan yang sulit untuk dijelaskan.

"Kau terlambat, Off. Semuanya sudah terlalu jauh untuk bisa kembali seperti semula." Lirih Gun.

Pria bernama Off itu hanya menghela napasnya lalu mengalihkan pandangannya ke langit-langit ruang tersebut berusaha menahan air matanya. Setelah itu ia membereskan kertas-kertas yang tadi ia baca.

"Maafkan aku, Gun."

Off lalu berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu keluar. Percuma saja rasanya bicara dengan Gun. Pria kecil itu bahkan tidak menoleh sedikitpun ke arahnya.

"Makanlah dulu sup di meja itu. Setidaknya... tetaplah hidup."

Hidup? Apa diriku yang sekarang masih bisa dikatakan hidup?

"Humm."

Gun hanya membalasnya dengan deheman kecil. Jari-jarinya masih sibuk bergerak di atas keyboard. Setelah Off menutup pintu ruang kerjanya itu, Gun menghentikan gerakannya dan mengepalkan tangannya erat.

"Pertanyaanku juga sama, Off. Sampai kapan aku harus seperti ini?" Batin Gun lalu terlihat bulir bening di kedua matanya.
.
.
.
Gun Atthaphan, pria kecil berumur 26 tahun yang berprofesi sebagai penulis buku mistery & thriller itu tak pernah mempedulikan apapun di sekitarnya. Waktunya ia habiskan hanya untuk menulis dan menulis. Bahkan entah kapan terakhir kali Gun terlihat tersenyum dengan binar matanya yang indah, tatapan matanya yang sekarang terlihat kosong, tanpa arti.

"Pergilah keluar, Gun. Kau butuh cahaya matahari pagi supaya tubuhmu itu bisa bertambah tinggi." Bujuk Off yang terus mengikuti Gun sejak pria mungil itu bangun dari kasurnya lalu berjalan menuju ruang kerjanya.

Snow White's Final Kiss [OffGun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang