Chapter 3 - SWFK

958 236 17
                                    

Disclaimer!
Semua istilah (medis, bisnis, atau istilah ilmiah lainnya) yang ada disini hanya fiktif sesuai pemikiran penulis, bukan berdasarkan istilah sebenarnya.
.
.
.
.
"Istirahatlah Off. Biarkan aku yang menjaga Gun. Kau bahkan belum tidur sejak semalam." Ucap Tay yang baru saja masuk ke kamar Gun.

Semalam, saat Gun kehilangan kesadarannya, Off langsung menelepon Tay untuk datang ke apartemen Gun dan membereskan kekacauan yang ada. Off juga menelepon Arm, dokter pribadi yang ia bayar khusus untuk merawat Gun. Arm menyuntikkan obat sejenis anti depresan untuk membuat Gun merasa lebih baik saat ia bangun. Ia juga mengatakan pada Off untuk lebih hati-hati agar tidak memicu trauma dalam diri Gun.

Setelah Arm pulang, Tay memutuskan untuk menginap karena ia yakin Off pasti akan membutuhkan bantuannya lagi.

Dan semalaman itu juga Off terus terjaga di sisi Gun, jaga-jaga jika Gun sadar dan membutuhkan dirinya. Gun sempat demam saat tengah malam, jadi ia meminta Tay untuk menyiapkan kompresan.

"Aku juga sudah siapkan sarapan jika kau ingin sarapan dulu."

"Terima kasih, Tay."

Tapi Off tetap tidak beranjak dari tempat duduknya dan masih setia menggenggam tangan Gun, sesekali mencium punggung tangannya.

Tay hanya bisa menghela napas panjang. Off jadi sangat keras kepala jika itu berkaitan dengan Gun.

"Bagaimana demamnya? Sudah turun?"

"Sudah lebih baik."

Tay hanya mengangguk kecil lalu memperhatikan pria mungil yang terbaring lemah di atas kasur.

Saat itu juga Gun mulai sadar dan menggeliat di atas kasur.

"Gun?"

"Eeuhhh... Off?" Suara Gun terdengar serak.

"Iya Gun. Aku disini. Apa ada yang sakit?"

"A-air.."

Off pun mengambilkan air hangat yang sudah disiapkan oleh Tay di atas nakas. Gun meminumnya pelan-pelan dengan bantuan Off.

"Sudah?"

Gun hanya mengangguk pelan lalu menegakkan punggungnya dan membuatnya dalam posisi duduk di atas kasur. Ia pun mulai menyadari bahwa ada manusia selain mereka berdua di ruangan itu.

"Apa yang P'Tay lakukan di sini?" Tanya Gun dengan nada dinginnya.

"Ahh aku hanya membantu Off untuk merawatmu N'Gun."

Gun menghela nafas berat. Entah kenapa ia agak kesal karena Off membiarkan orang lain masuk ke kamarnya. Meskipun ia mengenal Tay, karena beberapa kali Tay datang mengirimkan berkas saat Off menginap di apartemennya, tapi ini pertama kalinya Tay benar-benar masuk ke apartemen bahkan ke kamarnya.

"Lebih baik kalian berdua pulang. Aku baik-baik saja."

"Tay akan kembali ke kantor, tapi aku akan tetap di sini sampai kau benar-benar baik-baik saja." Jelas Off tegas.

Gun tertawa sinis mendengar ucapan Off.

"Berhenti bersikap sok peduli padaku Off. Kau ingin aku mengurus diriku sendiri kan? Maka biarkan aku mengurus diriku dengan caraku sendiri."

"Aku memang ingin kau mempedulikan dirimu sendiri Gun, tapi bukan berarti aku akan berhenti mempedulikan mu. Bukan itu yang aku mau."

"Hentikan omong kosong mu itu dan pergilah sekarang. Suaramu hanya membuat kepalaku tambah pusing."

Gun terlihat memijat keningnya dan itu membuat Off merasa bersalah. Tidak ingin membuat Gun tambah kesal, ia pun mengalah untuk Gun.

"Baiklah, sarapan dulu lalu minum obatmu. Setelah itu tidurlah lagi."

Snow White's Final Kiss [OffGun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang