Snow White's Final Kiss [OffGun]

Chapter 11 - SWFK

WARNING // MENTION OF CHILD ABUSE, HUMAN TRAFFICKING, MANIPULATIVE WORDS, MURDER

_____

1 Bulan Sebelum Gun Diusir dari Kediaman Lynn.

Joss duduk dengan angkuh di ruang tamu kediaman Lynn dan Nat. Ia masih memainkan jemarinya di atas cangkir teh yang sesaat lalu disiapkan oleh Lynn, dengan senyuman miring yang menyebalkan.

"Sudah lama kau tidak kemari, Joss. Terakhir kali adalah saat kau mengantar Mild di malam pesta kelulusan kalian," tutur Lynn, membuka pembicaraan mereka.

Joss tertawa sinis menanggapinya. "Aku sedang tidak ingin basa-basi Ny. Lynn. Aku akan langsung pada tujuanku datang kemari. Serahkan Gun padaku."

Lynn mengerutkan keningnya ketika mendengar permintaan Joss. "Untuk apa aku menyerahkannya padamu? Kau menyukainya?" selidik Lynn.

"Anggap saja begitu. Jadi serahkan dia padaku."

Lynn mendengus kesal mendengarnya, ditambah tingkah laku Joss yang sangat tidak sopan.

"Bagaimana bisa kau menyukai sampah sepertinya? Mild bahkan jauh lebih baik darinya dan satu hal yang pasti, Mild mampu melahirkan keturunan untuk keluarga Sangngern."

"Berhenti menyebut Gun-ku dengan mulut kotormu itu. Dan informasi untukmu, anakmu itu bahkan tidak sebanding dengan Gun-ku."

Lynn tertawa mengejek Joss yang sudah menetapkan kepemilikannya terhadap Gun.

"Kau pikir aku tidak sadar jika kau sengaja menyuruh Mild mendekatiku untuk memperlancar usahamu mendapatkan hati keluargaku? Sayang sekali usahamu sia-sia nyonya. Untung saja Mild adalah gadis yang baik, tidak seperti kalian yang serakah. Jadi aku masih berbaik hati menerima pertemanannya," lanjut Joss.

Lynn memandang Joss dengan perasaan risau. "Gun adalah ladang emasku, aku tidak bisa menyerahkannya begitu saja. Jadi beri aku satu keuntungan besar jika aku menyerahkannya padamu?"

"Kau ingin uang? Aku akan membayar berapapun yang kau inginkan," tukas Joss.

Lynn tersenyum miring dan menyandarkan punggungnya di sofa, berusaha terlihat angkuh.

"Jika hanya uang aku juga bisa mendapatkannya dari anak itu. Warisannya cukup banyak untuk bisa ku manfaatkan. Selain itu aku lebih senang jika Tn. Sangngern mempertimbangkan anakku untuk jadi pendampingmu. Itu lebih menguntungkan bagiku," tutur Lynn.

"Oh jangan coba-coba bernegosiasi denganku nyonya. Aku tahu lebih banyak dari yang kau bayangkan."

"Apa maksudmu?"

"Beberapa waktu lalu aku menemukan sesuatu yang menarik di ruangan pribadi ayahku. Aku tahu kau menggunakan jasa kami untuk membunuh Keluarga Phunsawat, memanipulasi mobil mereka hingga kecelakaan hebat itu terjadi."

"Kau ingin melaporkan ku? Ayahmu akan ikut terseret jika kau melaporkan ku, Joss. Kau bodoh, hah?"

"Kau pikir ayahku cukup bodoh untuk meninggalkan jejak yang berkaitan dengannya? Semua bukti hanya akan terarah pada satu orang, yaitu kau, Ny. Lynn. Oh jangan lupakan pengacara keluarga Phunsawat yang turut kalian bunuh, serta berkas-berkas hak asuh Gun yang kalian palsukan. Kejaksaan pasti akan dengan mudah menangkap kalian."

"Bangsat! Apa maumu, hah?!"

"Mudah. Aku mau Gun, maka rahasia kalian akan dijamin aman bersamaku."

Lynn mengepalkan tangannya, menahan emosi atas permintaan Joss. Susah payah ia memaksa Mild mendekati Joss, berharap anaknya itu menjadi bagian dari keluarga Sangngern, tapi semuanya harus kacau karena Gun. Ia tidak pernah membayangkan keputusannya untuk membawa Gun justru menghancurkan rencananya yang lain.