1

2.9K 237 2
                                    


Jaedo Story

GS!


Kim Doyoung adalah anak kedua keluarga Kim. Doyoung terlahir di keluarga yang cukup hangat. Doyoung memiliki kakak dan adik laki-laki. Kakaknya adalah Kim Gongmyung dan adiknya adalah Kim Jisung.

Adiknya, Jisung, sudah 4 hari ditelpon tidak pernah mengangkat. Ayah dan ibunya khawatir. Jisung biasanya selalu menjawab telpon mereka. Setidaknya Jisung akan menelpon balik dalam waktu 24 jam. Mereka menyesal tidak memiliki nomor ponsel teman Jisung. Doyoung sudah menanyakan teman Jisung melalui media sosial namun tidak ada yang mengetahui keberadaannya. Alhasil, orang tua Doyoung memutuskan untuk pergi ke Surabaya, tempat Jisung kuliah.

" Ayah dan Ibu yakin? Bagaimana jika kalian terserang virus?" 

" Lalu bagaimana adikmu?" Ibu Doyoung menghentikan langkahnya.

" Tubuh Jisung kuat, Bu. Aku yakin itu. Kalian lah yang rentan terhadap penyakit," kata Doyoung sambil mengenggam koper ibunya.

" Kami belum setua itu. Tiket juga sudah dibeli."

Doyoung menghela napasnya. " Aku sudah memasukkan berbagai suplemen ke tas obat ibu lengkap dengan panduannya. Konsumsi dengan rutin ya, Bu, Yah?" Doyoung menengok ke arah ibu lalu ayahnya.

" Hm. Oh ya. Jaehyun sudah kembali ditugaskan ke sini. Ibu sudah bersusah payah membujuknya untuk menginap di rumah kita."

" Jaehyun?" Napas Doyoung tertahan sejenak.

" Iya, Jaehyun. Jung Jaehyun, sepupumu." Ayah Doyoung mengistirahatkan dirinya di salah satu bangku.

' Bagaimana bisa?'

Jung Jaehyun adalah mantan kekasih Doyoung. Hubungan mereka terputus empat bulan yang lalu. Selain mantan kekasih, Jaehyun juga sepupu Doyoung. Sepupu jauh Doyoung dari keluarga ibunya.

" Dari jauh hari bibimu sudah memberi tahu kami. Ibu berinisiatif untuk meminta Jaehyun menginap di rumah kita. Hitung-hitung untuk memenuhi rasa rindu ibu pada saudara kita. Terakhir kali Jaehyun masih kecil sekali hahaha. Ibu tidak tahu bagaimana dia sekarang secara langsung." Ibu Doyoung ikut mengistirahatkan dirinya di samping ayah Doyoung.

" Tidak ibu sangka akan terjadi seperti ini. Jisung tidak biasanya seperti ini. Ibu takut terjadi sesuatu padanya. Kita tidak tahu dengan pasti siapa saja yang ditemui Jisung kan? Bagaimana jika Jisung tertular virus? Memang daerah Jawa Timur belum ditemukan kasus, tapi kita tidak tahu kecepatan penyebarannya kan? Bagaimana jika ada yang sudah tertular lalu ke Surabaya dan Jisung tak sengaja bertemu dengannya? Tidak ada yang tahu, Doyoung."

Ibu Doyoung sangat khawatir pada Jisung. Menjadi yang terjauh dari keluarga kecil mereka, tentu keadaan Jisung akan seperti berita harian. Ditambah lagi, Jisung adalah si bungsu.

Masalah persebaran Covid-19 memang belum terlalu parah saat ini. Hari ini baru hari ke sebelas semenjak kasus pertama di Indonesia terdeteksi. Meskipun sudah mulai siaga, perjalanan baik laut, darat, maupun udara masih dapat berjalan seperti biasa. Perintah lockdown belum diturunkan.

" Jaehyun akan menginap selama tiga hari. Kalian baik-baik ya di rumah. Jaehyun juga akan ke sini. Mungkin sebentar lagi sampai. Kalian bisa pulang bersama nanti." Ibu Doyoung berbicara memberi tahu Doyoung sambil mengecek telpon genggamnya.

' Apa?'

" Nah, itu dia," kata Ayah Doyoung sambil menunjuk ke arah timur laut.

" Paman, bibi," Jaehyun menyapa Ayah dan Ibu Doyoung lalu memeluk mereka bergantian.

Jaehyun kemudian bergerak ke Doyoung dan menyodorkan tangannya. " Doyoung."

Doyoung terdiam sebentar. Benar-benar sebentar. Hanya terkejut sesaat lalu kembali menyadarkan dirinya. " Hai," sapa Doyoung dan membalas jabatan tangan Jaehyun.

" Kau sudah besar Jaehyun. Bibi tidak mengira akan sebesar ini. Kau tumbuh dengan baik. Dulu ujung kepalamu mungkin hanya sebahu Doyoung. Lihat, sekarang kalian bertukar posisi!" Ibu Doyoung tertawa setelahnya.

Jaehyun kecil memiliki tubuh yang pendek. Badannya juga gemuk termasuk pipinya. Gongmyung sering memangilnya 'bonsai' saat mereka bertemu di arisan keluarga. Dulu, saat keluarga Doyoung belum berpindah jauh.

" Bagaimana ayah dan ibu?" Ayah mengeluarkan suaranya.

" Baik, Paman. Kami sekeluarga sehat." Jaehyun membalas dengan senyuman.

Selanjutnya Ayah dan Ibu Doyoung berbincang-bincang dengan Jaehyun. Sementara itu, Doyoung hanya diam mendengarkan. Lagipula Doyoung tidak tahu harus berkata apa. Ia sudah merasa kurang nyaman sejak pertama nama Jaehyun dilontarkan.

Suara pemberitahuan di bandara sudah terdengar. Doyoung membantu orang tuanya menyiapkan barang-barang. Sudah waktunya orang tua Doyoung berangkat.

" Jaga diri kalian baik-baik." Ibu Doyoung mengusap kepala Doyoung lalu menepuk pundak Jaehyun.

" Kami pergi. Maaf hanya dapat berbincang sebentar, Jaehyun." Ayah Doyoung kemudian menarik kopernya.

" Jaga kesehatan Ayah. Ibu juga."

" Kalian pulanglah dengan selamat. Kami pergi." 

Ayah dan Ibu Doyoung melambaikan tangan pada mereka.

Kini tinggalah Jaehyun dan Doyoung dalam kecanggungan.







.

Hai haiii. Prolog sudah menetas. Epep Jaedo pertama nih. Sebenernya aku rada khawatir bawa topik koronah. Semua yang ada di ff ini hanya pemikiran imaginatifku yaa.

Tetap sehat untuk kita semua!


KarantinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang