Hari kedua lockdown, Jaehyun bertekad membuka obrolan dengan Doyoung. Sudah cukup kemarin mereka hampir tidak bertegur sapa sama sekali. Hanya saat Doyoung berada di dapur saja mereka melakukan percakapan. Itupun hanya Doyoung yang bertanya apakah menunya hari itu cocok untuk Jaehyun dan Jaehyun berterima kasih atas hidangan yang disajikan Doyoung. Saat Doyoung membersihkan rumah, Jaehyun hanya di kamarnya. Ia ingin membantu, bertanya pada Doyoung, tapi khawatir akan memperburuk keadaan. Mungkin mereka butuh masa tenang. Jaehyun akan tetap mengajak Doyoung berbicara. Besok, putusnya.
Di atas, Doyoung duduk di atas kasurnya yang kemarin baru ganti seprai. Ia duduk sambil memeluk Milo dan mengelus-elus punggungnya. Ia sedikit merasa tak enak pada Jaehyun. Terlebih lagi, bagaimanapun Jaehyun adalah tamu. Ibunya menelpon kemarin. Ia berpesan untuk mengajak Jaehyun berbincang-bincang dan menemaninya selama menginap agar Jaehyun kerasan. Kemarin, ia tidak berusaha membangun percakapan apapun. Hanya saat memasak, ia berkata lebih dulu. Selebihnya, ia hanya membersihkan rumah, mengerjakan tugas di dalam kamar, dan mengurus Milo. Ia hanya akan makan di bawah jika Jaehyun dipastikan di dalam kamar. Jika tidak, ia akan membawa makanannya ke kamar.
Doyoung memilih menurunkan kakinya dan meletakkan Milo di lantai. Ia melihat jam di dinding kamarnya. Ia keluar dari kamarnya lalu mengambil handuk. Doyoung mempersingkat durasi mandinya lalu segera ke bawah.
Jaehyun bergegas membuka pintu kamarnya saat ia mendengar suara langkah kaki yang ia yakini sedang menuruni tangga. Ia melihat Doyoung yang berjalan ke dapur dengan muka segar. Jaehyun mengambil handuk dan baju bersihnya.
" Masak apa hari ini?" tanya Jaehyun.
Doyoung membalikkan tubuhnya. " Spaghetti. Tidak masalah?"
" Masak saja sesukamu. Tidak perlu bertanya padaku," kata Jaehyun mendekat.
Doyoung menganggukkan kepalanya ragu kemudian berbalik. Ia mengambil peralatan masaknya. Kemudian, ia membuka kulkas untuk mengambil beberapa bahan.
Beberapa saat kemudian, Jaehyun menegakkan kembali badannya. " Aku mandi dulu."
Suara gonggongan Milo terdengar. Rupanya anjing itu berdiri menggonggongi Jaehyun dan menarik-narik celananya. Doyoung segera melepas alat masaknya, mengelap tangannya, lalu berjalan ke arah Jaehyun, ralat, ke arah Milo.
" Maaf," katanya sambil mengangkat Milo.
" Satu minggu cukupkan?" kata Jaehyun lalu mengusak kepala Milo. Anjing itu menggeram. Deretan giginya terlihat. " Aku masuk," kata Jaehyun kemudian masuk ke dalam kamar mandi.
Doyoung berusaha menenangkan Milo. Setelah anjing itu kembali tenang, ia meletakkan Milo di lantai. Doyoung kembali ke dapur. Ia mencuci tangannya dengan sabun terlebih dahulu. Hal yang pertama dilakukannya adalah merebus tulang dan daging untuk makanan Milo. Sambil membiarkan makanan Milo terebus, ia melanjutkan acara memasak spaghettinya.
Memasak spaghetti tidak memakan waktu lama untuk Doyoung. Ia mematikan api di bagian rebusan tulang dan daging untuk Milo. Ia membiarkannya sebentar agak tak terlalu panas. Tidak lama kemudian, spaghettinya selesai. Doyoung memindahkannya dan menatanya di atas meja makan.
Saat Doyoung sedang menata hidangan, Jaehyun keluar dari kamar mandi dengan badan yang terasa segar. Ia memperhatikan Doyoung yang sedang menata meja.
Suara dering ponsel Doyoung terdengar dari arah atas. Doyoung segera memindahkan makanan Milo ke tempat makannya. Ia melihat ke arah Jaehyun. " Bisa bantu aku meletakkan makanan Milo?"
Jaehyun berjalan mendekatkan diri. " Ya, tentu saja." Ia mengambil tempat makan Milo.
Sementara itu, Doyoung bergegas ke atas untuk menjawab ponselnya yang masih berdering. Milo mengikutinya dari belakang. Ia menggendong Milo sambil menjawab panggilan. Percakapan tidak berlangsung lama, hanya sekitar tujuh menit. Doyoung membawa Milo ke bawah agar anjing tersebut makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karantina
FanfictionJaehyun dan Doyoung terjebak dalam satu rumah. Mengingat hubungan mereka yang kurang baik, sepasang mantan kekasih itu sangat canggung. Jaedo story GS ! Mulai: 27 April 2020 Selesai: 15 Juni 2021