Jimin POV'
Penyakit sialan ini. Penyakit yang membunuh jalan pikirku. Andai penyakit bodoh ini tidak ada mungkin gadis-gadis itu tidak akan ku kotori. Astaga, Park Jimin kau benar-benar pria berengsek!
Aku mengotori seorang gadis lagi. Apalagi dia masih perawan dan aku merusak mahkotanya, jelas saat aku memasukinya ia merintih dan terlihat jelas darah mengalir dari selangkangannya. Dan, ini pertama kalinya aku merusak masa depan seorang gadis muda apalagi dia masih menempuh pendidikan di jenjang atas. Sungguh, aku benar-benar menyesal.
Dengan penyakit sialan ini, ini pertama kalinya aku memasuki seorang gadis yang masih virgin dan aku merusaknya dengan paksa.
Dan, sekarang penyesalan memenuhi relung pikiranku. Hyera adalah gadis yang baik dan polos apalagi dengan ke luguannya membuat penyesalanku bertambah kali lipat. Aku menyalahkan diriku sendiri atas apa yang terjadi. Hyera—gadis itu entah kenapa saat pertama kali bertemu dengannya membuat aku jatuh hati padanya. Dengan tatapan lembutnya membuat diriku ingin sekali memilikinya. Apalagi saat ia tersenyum, dia begitu manis membuat relung hatiku berdesir nyaman.
Tetapi, gara-gara penyakit sialan ini, aku menahan hasratku untuk tidak merusaknya, tapi apalah dayaku ini tidak sesuai dengan ekspetasi dugaanku, aku Park Jimin merusak masa depan seorang gadis pelajar, Kim Hyera.
Bahkan saat ia menangis tadi dan hampir saja aku menyebutnya seorang jalang, aku semakin memaki diriku sendiri, jujur walaupun ini kedua kalinya pertemuanku dengannya, dan saat pertama kalinya melihat Hyera menangis hatiku hancur dan melayang, aku tidak kuat melihat dia hancur lebur seperti itu.
Aku akui bahwa diriku lelaki lemah.
Brengsek!
Bajingan!
Keparat!
Pembawa sial!
Sialan!
Licik!
Munafik!
Jahat!
Tidak normal!
Gila!
Bodoh!
Pecundang!
Bejat!
Fuck! Itulah nama yang cocok untuk lelaki tidak normal sepertiku ini.
Tuhan menghukumku dengan mendatangkan penderitaan yang berlimpah. Hei, ayolah kenapa tidak membunuhku saja sekalian?! Brengsek!
Hyera adalah gadis pertama yang aku rusak mahkotanya dan penderitaan yang aku tanggung selama ini kian bertambah. Aku—Jimin tidak bisa melihat Hyera hancur seperti ini. Aku akan menjaganya dan mencintainya dengan tulus. Aku akan menyayanginya dan memberikan kasih sayang yang berlipat-lipat dari relung hatiku. Aku Park Jimin akan memberikan apapun untuknya agar ia bahagia walaupun itu dengan nyawaku sebagai taruhannya. Park Jimin sangat mencintai Kim Hyera.
Kim Hyera hidupnya. Kim Hyera nyawanya. Kim Hyera darahnya. Kim Hyera keringatnya. Kim Hyera nafasnya. Kim Hyera hatinya. Kim Hyera kematiannya. Kim Hyera dunianya. Dan, Kim Hyera cintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY | ✓
Fanfiction[ Mature Content]. Penyakit langka yang di derita oleh Park Jimin sejak dulu membuatnya menderita sekaligus tertekan. Setiap hari mencoba berpikir positif saat dekat dengan seorang wanita, bahkan jika wanita itu menyentuhnya tidak sengaja, mencoba m...
