Hari ini adalah hari dimana kelulusan Hyera berlangsung. Banyak para murid-murid berkumpul di suatu ruangan untuk menerima penghargaan kepada siswa yang mencapai nilai tertinggi dalam bidang pelajaran ataupun kreativitas.
Saat ini Hyera bersama teman-temannya—Jisu, Nari, dan MinKyung tengah duduk bersama di ruangan itu. Saat ini mereka tengah mendengar pidato dari sang kepala sekolah.
"Akhirnya hari ini tiba begitu cepat," ujar Jisu yang masih memandang kedepan.
"Benar sekali. Aku tidak percaya kita akan berpisah dan mencari jalan masing-masing," ujar Nari dan menolehkan kepalanya kearah teman-temannya.
"Tidak masalah, lagi pula kita masih bisa bertemu di acara reuni dan kita juga masih bisa saling bertukar pesan." ucap Hyera. "Dan, kau MinKyung—kau jangan pernah lupakan kami nanti dan seterusnya," lanjut Hyera sambil menunjuk MinKyung dengan jari telunjuk.
"Maksudmu?" tanya MinKyung heran.
"Dasar bodoh! Aku tahu kau akan melanjutkan pendidikanmu di Paris!" jawab Hyera secara blak-blakkan dan itu membuat Jisu, Nari, dan MinKyung terkejut.
"Dari mana kau mengetahuinya?" tanya MinKyung.
"Kau lupa? Ayahku dan Ayahmu, mereka teman bisnis, dan lusa kemarin Ayahmu berkunjung ke rumahku dan menceritakan semuanya pada Ayahku. Dan, aku tak sengaja mendengar pembicaraan mereka mengenai dirimu." ucap Hyera cengengesan.
"Hmm, apa itu benar MinKyung?" tanya Jisu dengan alis yang ia naikkan keatas.
"Ya, itu benar...." jawab MinKyung jujur. Mereka pun hanya menganggukkan kepalanya mengerti.
"Hyera, kenapa wajahmu pucat sekali? Kau baik-baik saja?" tanya Jisu sedikit cemas setelah melihat kearah Hyera.
"Ah, benarkah? Mungkin aku kurang tidur, kalian tahu'kan jika aku kurang tidur pasti wajahku menjadi pucat seperti ini," jawab Hyera dan diberi anggukan oleh teman-temannya.
Acara kelulusan mereka telah usai, Hyera menempati posisi pertama dengan nilai tertinggi di semester itu. Dan, sekarang mereka tengah berpelukan dan saling mengucapkan selamat satu sama lain.
"Hyera!" teriak seorang lelaki menghampiri mereka berempat.
"Oppa! " pungkas Hyera langsung memeluk Taehyung.
"Bagaimana dengan hasilnya?" tanya Taehyung saat melepaskan pelukan mereka.
"Memuaskan. Aku menduduki peringkat pertama dengan nilai tertinggi disekolah ini!" ujar Hyera begitu gembira.
"Wah, benarkah?" tanya Taehyung dan diberikan anggukan oleh Hyera.
"Selamat untukmu adikku tersayang," ucap Taehyung turut bahagia.
"Terimakasih banyak, Oppa." ujar Hyera. "Apakah Oppa datang sendiri? Dimana Appa dan Eomma?" Hyera bertanya kepada Taehyung sambil celingak-celinguk.
"Mereka—"
"Disini!" ucap seseorang dari arah samping kanan Hyesoo.
"Appa! Eomma! Aku kira kalian tidak akan datang kesini!" ucap Hyera sambil memeluk Ayah dan Ibunya bergantian.
"Bagaimana, apakah semua lancar?" tanya Tuan Kim kepada putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY | ✓
Fiksi Penggemar[ Mature Content]. Penyakit langka yang di derita oleh Park Jimin sejak dulu membuatnya menderita sekaligus tertekan. Setiap hari mencoba berpikir positif saat dekat dengan seorang wanita, bahkan jika wanita itu menyentuhnya tidak sengaja, mencoba m...
