PART 11

2.7K 208 17
                                    

"Kau tahu, saat pertama kali kita bertemu, aku selalu memikirkanmu selama 3 minggu belakangan ini. Entah apa yang aku pikirkan, di pikiranku selalu ada bayang-bayangmu yang tersenyum manis kepadaku. Sunggu aku sangat menyukai senyummu dan pandangan hangatmu itu. Lebih tepatnya aku menyukai bibirmu dan matamu ketika kau berhadapan denganku. Dan tubuhmu semua yang ada padamu menjadi candu ku saat ini. Dan, saat bertemu kau untuk yang kedua kalinya, aku  baru menyadari bahwa aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Apakah ini yang disebut dengan cinta pandangan pertama?" kata Jimin panjang lebar tengah mengelus surai Hyera yang duduk dipangkuannya dengan Hyera menyandarkan kepalanya didada bidang milik Jimin.

"Mungkin saja. Bahkan akupun merasakannya," ujar Hyera memainkan kancing kemeja putih Jimin.

"Eoh, benarkah?"

"Ya, akupun setelah bertemu denganmu untuk pertama kalinya, pikiranku tidak fokus, aku selalu memikirkanmu bahkan aku seperti orang gila senyum-senyum tidak jelas. Bahkan, disekolahpun aku tidak fokus ke pelajaran. Dan, ini akibat ulahmu, karena wajahmu selalu menghantui jalan pikiranku astaga benar-benar... yang benar saja aku mencintai pria mesum sepertimu, aku sungguh tidak bisa percaya," ucap Hyera dengan nada kesal.

"Aku tidak mesum. Ini karena penyakit sialan ini dan membuatku menyerangmu secara membabi buta. Maaf, hehe." ucap Jimin.

"Tidak masalah,"

"Kapan hari kelulusanmu?" tanya Jimin.

"1 bulan lagi, kenapa?"

"Aku akan menemanimu saat kelulusan nanti," ucap Jimin dan mengacak rambut Hyera. Hyera yang mendengar itu seketika mengubah posisinya menatap Jimin dengan wajah sumringah. Jelas ia begitu senang.

"Benarkah? Janji?" ucap Hyera dan menunjukkan jari kelingkingnya didepan wajah Jimin. Jimin tersenyum dan menautkan kelingkinya dengan kelingking milik Hyera.

"Janji,"

Hyera senang dan mengalungkan kedua tangannya di leher Jimin dan memeluk Jimin sangat erat. Jimin pun memeluk Hyera seduktif  dan terus merapatkan pelukan mereka tidak ada jarak secuil pun.

Hari demi hari, Jimin dan Hyera menjalankan kehidupan mereka sebagai pasangan kekasih. Bahkan mereka tak segan-segan melakukan hubungan intim pra nikah. Jelas kedua orang tua Hyera tidak tahu akan hal itu. Yang kedua orang tua Hyera tahu adalah Jimin dan Hyera menjadi sepasang kekasih, dan hubugan itupun disetujui secara langsung oleh keluarga Hyera.

Hyera memperkenalkan Jimin sebagai kekasihnya. Jimin kira keluarga Hyera tidak akan merestui hubugan mereka. Pikiran Jimin salah, ternyata keluarga Hyera menyambutnya dengan baik dan menerima Jimin. Tetapi perihal kelainan dan hubungan ranjang Jimin dan Hyera, tidak ada yang mengetahuinya termasuk keluarganya. Hanya Hyera dan Jimin tahu akan hal itu.

Saat keluarga Hyera menanyakan tentang keluarga Jimin. Jimin pun tak segan dan tak malu mengungkapkan semunya dan menceritakan dengan derai air mata. Keluarga Hyera yang melihat Jimin yang begitu terpuruk itu sangat sedih mendengarkan pengakuan Jimin. Hyera yang mendengar itu justru terkejut, ia baru tahu soal ini. Keluarga Hyera sangat kasihan kepada Jimin yang notabenya orang kaya dan seorang pengusaha namun dengan keluarga yang tidak stabil.

"Jimin, kau harus kuat. Ada kami yang akan selalu ada untukmu dan menyayangimu. Anggaplah kami seperti keluargamu sendiri, paham?" ujar Nyonya Kim lembut.

"Apa yang dikatakan istriku benar.  Aku sudah menganggapmu seperti anak sendiri. Kau harus tabah dan kuat menjalani kehidupanmu. Kau harus melewati beberapa rintangan untuk mencapai kebahagian yang sebenarnya." tambah Tuan Kim.

Jimin yang mendengar itu justru sangat senang dan berterima kasih kepada keluarga Kim yang menganggapnya ada. Ia beruntung menemukan gadis seperti Hyera dengan keluarga yang begitu perhatian dan baik kepada siapapun.

"Jimin, aku tidak menyangka kau menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dengan adikku ini," ucap Taehyung dan mengacak-acak rambut Hyera yang duduk disampingnya.

"Ck,Oppa hentikan!" cetus Hyera kesal dan membuat Taehyung gemas.

"Kau benar Tae, akupun tidak percaya kau adalah kakak kandung dari Hyera. Ternyata dunia ini memang sempit." ujar Jimin terkekeh kecil.

"Baiklah saatnya kita makan malam, ayo." ucap Nyonya Kim. Dan mereka pun mengikuti Nyonya Kim menuju meja makan.

Jimin sudah terbiasa sarapan, lunch, dan makan malam bersama di keluarga Kim. Dan itu atas perintah kedua orang tua Hyera. Jimin sempat menolaknya, namun akhirnya Jimin dipaksa untuk makan di keluarga Kim oleh Tuan dan Nyonya Kim. Jimin merasa tidak enak, terus apa boleh buat, ia pun menerima tawaran itu dengan senang hati dan itu bisa membutanya lebih dekat  dan mengenal lebih dalam lagi asal-usul keluarga Kim.

Hyera sangat senang karena Jimin selalu ada disampingnya. Jimin selalu menjemput dan mengantar Hyera sekolah. Dan, pada akhir pekan Jimin pasti mengajak Hyera untuk berkencan 1 hari penuh. Keluarga Kim tidak melarang mereka, mereka percaya akan Jimin. Keluarga Kim beranggapan bahwa Jimin bisa menjaga Hyera.

Diakhir pekan ini, Jimin dan Hyera tengah menikmati waktunya di sebuah pantai hanya berdua saja. Jimin dengan sengaja membawa Hyera kepantai karena menurutnya ini romantis. Hyera justru sangat senang.

Cuaca dipantai cukup sejuk, dan keadaan dipantai terlihat sepi hanya ada beberapa pengunjung yang terlihat di pantai itu.

Jimin dan Hyera memutuskan untuk berenang di pantai, mereka pun mengganti pakaian mereka di kamar mandi yang berada dipantai itu.

Jimin yang hanya menggunakan boxer hitamnya   tanpa menggunakan baju atau lainnya, hanya menggunakan boxer. Dan, memperlihatkan tubuh atletis Jimin dengan perut sixpack dan jangan lupakan tato yang mencolok diatas pinggang jimin bertuliskan 'NEVERMIND'. Lihatlah betapa seksinya seorang Park Jimin.

Sedangkan Hyera, ia hanya menggunakan bikini yang begitu seksi, dengan rambut tergerai panjang panjang sepinggang, dan jangan lupakan akibat bikini yang begitu ketat memperlihatkan payudara Hyera yang sedikit menyembul keluar.

Itu sontak membuat Jimin meneguk salivanya dengan kasar, dengan matanya yang tak berhenti mengerjap-ngerjap. Menurutnya Hyera sangat cocok dengan bikini hitam itu, dia telihat seksi dan bergairah dengan pakaian minim itu.

Mereka pun berenang, tetapi mereka tidak melakukan aktivitas berenang pada mulanya. Namun mereka melakukan aktivitas panas di air laut. Dilihat bagaimana Jimin menyerang Hyera dengan rakus sedangkan, Hyera hanya mendesah kuat.

Hei, ini pantai! Bukan ranjang! Ada-ada saja kelakuan kedua manusia ini, tidak tahu tempat sama sekali dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar.

Tbc,

CerhliKristianti

SERENDIPITY | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang