PART 18

2K 190 17
                                    

-Seoul,
  08.00 KST.

Pagi hari nampak 4 orang manusia yang tengah sibuk memakan sarapan mereka dengan keadaan hening. Hanya suara sendok yang bertubrukan dengan piring.  Hingga suara seseorang memecahkan keheningan itu.

"Aku sudah menemukan keberadaan Hyera," ujar Jimin setelah meminum airnya.

Otomatis 2 orang paruh baya yang berada disebrang Jimin terkejut mendengar pernyataan Jimin.

"Benarkah? Kau tidak bercanda'kan Jim?" tanya Ibu Hyera dengan pelan tak sadar air mata nya lolos begitu saja.

"Aku serius Eommanim," jawab Jimin dengan senyuman.

"Ini berita bagus!" ujar Tuan Kim selaku Ayah Hyera.

"Kita temui Hyera saat ini!" ucap Nyonya  Kim semangat.

"Tidak!  Maksudku tidak, jangan sekarang, ini akan membahayakan kita semua termasuk Hyera. Kalian'kan tahu bahwa 2 bajingan itu masih terlepas dari pengawasan kita dan lagi kalau kita menemui Hyera secara langsung itu sangat bahaya, bisa jadi 2 keparat itu sedang berada di dekat kita atau parahnya di dekat Hyera!" kata Jimin lebar tanpa melepas atensinya dari Nyonya dan Tuan Kim saat itu.

"Putriku...hiks," lirih Nyonya Kim sambil meneteskan air matanya.

"Ma—maafkan aku sudah melibatkan keluarga kalian dalam masalahku ini...." gumam Jimin merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, ini sudah menjadi takdir kita." jawab Taehyung dan diberi anggukan oleh Nyonya Kim dan Tuan Kim.

"Tidak masalah Jim bagi kami," timpal Nyonya Kim sambil membelai rambut Jimin yang berada disampingnya.

"Kau benar Jim, kita tidak bisa memperlihatkan diri kita dulu kepada Hyera, itu bisa membahayakannya," ucap Tuan Kim serius. "Jadi, kapan kita bisa menemui Hyera?" tanya Tuan Kim.

"Untuk itu, aku sudah mempunyai rencana yang matang....masalah kita untuk menemui Hyera dulu, lebih baik kita undur selama 2 bulan kedepan." ujar Jimin sambil menyurai rambut hitamnya kebelakang.

Keluarga Kim itupun mengangguk paham dan mengerti akan situasi ini. Mereka percaya pada apa yang dilakukan Jimin untuk melindungi putri satu-satunya.

"Aku percayakan semuanya kepadamu Jim," ucap Tuan Kim bangga.

"Kalau boleh tahu, kenapa hal ini diundur menjadi 2  bulan kedepan?" tanya Taehyung sambil mengangkat alisnya.

Jimin pun tersenyum tipis lalu menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Taehyung.

"Untuk hal ini, kita netralkan dulu masalah ini. Maksudku kita kembali seperti semula, Taehyung dan Appanim dengan pekerjaannya, Eommanim dengan kegiatan rumah tangganya. Aku dengan pekerjaanku. Selama 2 bulan netralkan dulu semua masalah ini agar tidak menjadi beban dipikiran kita dan itu bisa memperburuk suasana. Maka dari itu kita bersikap biasa-biasa saja terlebih dahulu," jelas Jimin.

"Maksudmu?" tanya Taehyung. Jimin pun menoleh kearah Taehyung saat itu lalu tersenyum samar, "Mempermudah rencana, Tae." jawab Jimin dan diiyakan oleh Taehyung.

"Rencanamu apa Jim?" tanya Tuan Kim. Jimin pun menolehkan kepalanya kearah Tuan Kim.

"Rencanaku adalah....."

Jimin pun menjelaskan semua rencana yang kemarin malam yang ia jelaskan pada Taehyung mengenai menemui Hyera.

Nyonya Kim dan Tuan Kim seakan paham pun hanya menganggukkan kepalanya dan menyetujui rencana Jimin untuk menemui Hyera dan memantau Hyera dari jarak jauh.

"Baiklah, semoga putriku baik-baik saja disana. Oh ya, siapa yang kau suruh tinggal di Paris Jim?" tanya Tuan Kim.

"Untuk itu, beberapa anggota kita akan tinggal disana untuk pemantauan ini, jelas pemantauan ini butuh 1 orang yang harus kita percayakan bukan? Maka dari itu aku mempercayai temanku, dia tangan kananku sekaligus sahabatku sejak kecil. Dia—"

SERENDIPITY | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang