PART 20

3.6K 266 65
                                    

Saat ini decitan ban mobil telah berhenti tepat di depan rumah kawasan elit. Chanyeol pun keluar dari mobil dengan tergesa-gesa sedangkan, Jimin yang saat itu sudah turun dari mobil yang sama dengan Kakaknya pun heran, saat melihat kekhawatiran Kakak kandungnya tersebut.

"Ayo!" ajak Chanyeol dan berlari kecil memasuki rumahnya. Jimin yang masih bingung pun hanya mengikuti sang Kakak.

Brak

"Bagaimana keadaannya?" cercah Chanyeol yang baru saja memasuki kamar Hyera.

"Dia sangat kesakitan, Oppa." jawab Jennie sambil menenangkan Hyera yang menangis kesakitan.

Hyera tengah berbaring diatas ranjang sambil menangis kesakitan. Kontraksi itu begitu hebat Hyera rasakan diperutnya.

"Hyung, ka—Hyera!?" kaget Jimin saat ingin memanggil Kakaknya tiba-tiba saja kedua maniknya menangkap sosok Hyera yang meraung kesakitan.

Hyera yang saat itu terbaring diatas ranjang sambil bergerak gelisah tiba-tiba saja dikejutkan oleh suara seseorang yang ia kenal. Hyera berhenti menangis saat itu, tapi tiba-tiba lagi ia kembali terisak lirih.

"Ji—Jimin?" lirih Hyera sembari terisak kecil.

Jimin yang merasa bahwa itu benar Hyera pun langsung menghampiri Hyera saat itu. Ia pun langsung memeluk Hyera erat sekali. Tangis mereka pecah saat itu. Mereka saling berpelukan melepas rasa rindu yang kian meledak. Chanyeol dan Jennie yang berada disana saat itu hanya diam sambil menatap sepasang kekasih tersebut.

"Akhhh—sakit sekali...." tiba-tiba saja Hyera berteriak kesakitan sambil meremas perutnya.

Jimin yang saat itu masih diliputi kebingungan  pun terkejut saat melihat perut Hyera yang membuncit besar.

"Hyera, kau?" 

"Sakit Jim—hiks..."

Tanpa pikir panjang lagi, Jimin pun langsung mengangkat tubuh berisi Hyera dan siap membawanya ke rumah sakit terdekat. Chanyeol pun menyusul Jimin saat itu, sedangkan Jennie menyiapkan semua keperluan Hyera dan akan menyusulnya nanti.

***

Saat ini Jimin, Hyera, dan  Chanyeol sudah tiba dirumah sakit. Jimin pun langsung menggendong tubuh Hyera sedangkan, Chanyeol sudah memanggil para perawat untuk segera memberi perawatan untuk Hyera.

Hingga saat ini Jimin dan Chanyeol berdiam diri penuh kegusar didepan ruang persalinan Hyera. Jimin masih bingung dengan hal ini semua. Tentang Kakaknya, kehamilan Hyera, dan lainnya. Berbagai pertanyaan muncul dipikirannya. Ingin rasanya ia bertanya pada sang Kakak, tapi kondisi saat ini tidak memungkinkan baginya, hingga pertanyaan itu ia simpan dulu, masih banyak waktu untuk menanyakan semua ini.

"Jim, kau temani saja Hyera didalam, kasihan dia," ujar Chanyeol pada Jimin.

"Sebe—"

"Nanti saja aku jelaskan semuanya kepadamu Jim!" sarkah Chanyeol saat tahu Jimin akan menanyai sesuatu padanya.

"Baiklah Hyung, kau berhutang banyak penjelasan padaku!" ucap Jimin sekilas menatap Chanyeol lalu memasuki ruang persalinan Hyera.

Baru saja ia masuk kedalam ruangan tersebut, tubuhnya bergetar hebat saat maniknya  disuguhkan pemandangan Hyera yang bergerak gelisah diatas ranjang, tangisan histeris dan jangan lupakan teriakan kesakitan itu, bahkan jarum infus sudah menancap betul di tangannya. Begitu mengerikan jika dilihat secara langsung.

Jimin pun mulai mendekati Hyera yang kesakitan saat itu. Ia pun langsung memegang tangan Hyera yang saat itu meremas kain yang menutup perut buncitnya. Pandangan mata mereka bertemu.

SERENDIPITY | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang