(24) Pamit

37 3 0
                                    

Ada hati yang tidak tahu siapa pemiliknya. Ada hati yang terus mencintai meski pemiliknya tak pernah menerima. Ada pula hati yang memiliki namun harus berhenti karena semesta tak merestui.

-Author

✨✨✨

"Sa-ha-bat?" Tanya Dito terbata-bata.

Siapapun disini, tolong beritahu Dito bahwa ia hanya salah mendengar.

"Iya," jawab Starla enteng.

Entah hanya perasaan Dito saja, udara disini berhembus lebih dingin. Seolah membiarkan Dito membeku bersama harapan yang tak mungkin. Harapan yang hanya Dito saja yang ingin.

Dito melirik Starla dari ujung matanya, gadis itu tampak santai dengan ponselnya. "Cuma sabahat?" Tanya Dito lagi.

"Iyaa," Sahut Starla sembari mengangguk tanpa melihat ke arah Dito.

"Yakin cuma sabahat?" Tanya Dito sekali lagi.

Starla mengalihkan pandangan dari ponselnya, "iya isshh, ini setan lama-lama rese banget yak."

"Kalo Dito nembak Starla gimana?" Dito menatap Starla lembut, "apa Starla akan nerima Dito? Atau jauhin Dito?"

Starla cukup terkejut akan penuturan setan yang merasuki Dito ini, 'sok tau banget nih pasti dulunya admin akun gosip.'

"Dito cintanya sama Karin, Tan."

Apakah selama ini Dito justru salah langkah?

Ada rasa sakit dihati Dito ketika Starla mengatakan hal itu. Seolah dia telah mengambil langkah yang salah sehingga membuat Starla berpikiran seperti itu.

Dito menatap Starla penuh harap. "Kalo ternyata sama Starla?"

"Setan soktau banget sih, ya gak mungkin lah. Dihati Starla Dito itu penjaganya, kal-"

Dito tertawa miris, "Dito cuma seorang penjaga yah?"

Dito tertawa lagi, kali ini lebih keras. Tertawa akan kebodohannya terus mengharapkan gadis yang sama sekali tak pernah menyadari perasaannya. Gadis yang setiap kali membuat ia jatuh cinta berkali-kali tapi itu sendirian.

Cinta pertamanya sekaligus cinta yang bertepuk sebelah tangan, hebat sekali. Jatuh cinta sekaligus patah hati secara bersamaan. Cinta sendirian yang memang pada awalnya ia menyadari namun, dia yakin memperjuangkan ini. Terjawab sudah dengan jelas, semuanya percuma.

Setelah bertahun-tahun menemani gadis itu kesana-kemari, ternyata tak membuktikan teori bahwa cinta datang karena terbiasa. Tidak bagi Dito, nyatanya selalu ada dihidup gadis ini bukan berarti ada juga dalam hatinya. Keduanya berbeda.

Starla bergidik ngeri saat mendengar tawa menyeramkan milik Dito, jelas saja. Ini bukan tawa Dito, tawa Dito ringan dan menular. Bukan seperti ini, tawa yang mengisyaratkan kepedihan pemiliknya.

Starla mulai mengambil ancang-ancang untuk mengeluarkan setan kepo dari tubuh Dito. Dia meminum sebotol air mineral hingga mulutnya penuh dan bersiap untuk disemprotkan di wajah Dito.

Starla memimpin doanya di dalam hati. Membaca semua surah yang dia hafal. Kata Pak Ustadz surah apa aja setan takut kok.

Dito hanya menunduk menatap ujung sepatunya, jelas saja ia baru mendengar penolakan dari gadis itu lagi dan lagi. Ditolak oleh gadis yang sama berulangkali dengan cara tidak langsung, sungguh tidak etis.

Satu.

Dua.

Tiga.

Byusshh

Little Star (Akan Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang