Mengenal Dia

48 12 0
                                    

Jumat, 18 Juli 20**

PELAJARAN Matematika telah selesai. Kami diberitahukan ketua kelas bahwa guru Bahasa Indonesia sedang rapat. Ini yang membuat teman sekelas kami menjadi sangat bahagia dan pasti nya kondisi kelas kami ricuh sekali.

Ada yang makan bekel dikelas, menyalin Pr, bergosip, dan ada yang bercurhat-curhatan.

Raina dan Liandra memilih untuk makan jajanan yang mereka beli saat istirahat pertama. Mereka saat selesai istirahat memilih untuk membawa jajanan ke kelas, untung saja aman selalu tidak ketauan.

Padahal membawa makanan ke lantai atas sangat dilarang dan pintu menuju lantai atas selalu dijaga oleh para Osis, namun tetap saja anak Osis tidak akan mengecek sampai se-detail itu masing-masing orang.

Raina dan Liandra memakan bekal sambil bercerita di tempat duduk nya sembari melihat-lihat teman sekelas nya dan menghafal nama teman baru nya itu.

Mata nya Raina menangkap cowok petakilan yang berpostur tinggi yang menggunakan kaca mata dan berkulit putih. Jujur, cowok tersebut sangat cakep. Dia mengenali cowok itu sejak kelas 7 karena banyak yang bilang kalau dia digilai banyak cewek. Namun tidak akan semudah itu dia menyukai orang kan?

Kini pandangan Raina melihat seorang cowok yang duduk di bagian kedua dari depan. Tepatnya di samping cewek yang berkacamata berkulit putih, cewek itu dan Raina saling mengenal satu sama lain.

Raina mengingat-ingat nama cowok itu. Namun tetap saja tidak ingat namanya tetapi dia pernah liat wajah cowok itu di instagram Osis Mpk saat lomba poster memperingati hari batik masing-masing kelas harus ada yang mewakili. Di instagram tersebut terdapat cowok itu mewakili kelas nya.

Yang awalnya suasana adem ayem sambil menikmati bekal, berubah menjadi kesal kembali akibat Raina kembali di ganggu oleh Nova teman sebelah nya.

"IHH NOVA... Penghapus papan tulis nya kan kotor itu. Ngapain ngenain pipi gue sih", teriak Raina dari tempat duduk nya.

"HAHAHAHA, sengaja gue. Wleee", Nova yang awalnya berdiri di samping Raina, kini segera kabur dari sana. Takut amukan singa gays katanya.

"wah kurang asem ini anak. Siniin gak penghapus papan tulis nya. Lu harus kena juga", Raina mengejar Nova sampai dapat cowok itu dan membalas kejahilannya , tidak akan membiarkan anak rusuh ini.

Kini Nova sudah tertangkap oleh Raina. Meskipun tertangkap Raina, Nova tetap saja tidak ingin memberikan penghapus papan tulis itu "Nah kena kan lu. Siniin gak penghapus papan tulisnya",

Raina berhasil merebut penghapus itu dan membalas Nova "AHAHAHA. Kena kan lu"  Raina membalikkan badan membelakangi Nova dan berniat untuk balik ke tempat duduknya, namun dibuat kesal kembali akibat dibalas lagi oleh Nova.

Raina membalikkan badannya dan nihil. Nova sudah kabur keluar kelas "Astaga nih orang bener-bener ya", Raina mengeluh dada dan menunggu Nova di depan pintu yang berada di dalam kelas nya. Dia tidak ingin mengejar Nova karena itu akan membuat nya lelah. Lagipula dia baru saja selesai makan masa langsung lari-larian. Oh tidak akan.

Raina mengintip dari kaca kecil pintu. Terlihat Nova yang mendekat ke pintu dan ingin masuk ke kelas. Raina segera menunduk agar saat Nova mengintip kaca dari luar, tidak akan kelihatan.

Pintu dibuka oleh Nova,Raina sudah mengambil ancang - ancang untuk mengenai nya dengan penghapus papan tulis yang dia bawa untuk membalas kejailan seorang cowok Cool yang bernama Nova itu.

"Makan nih penghapus", Raina mengenai penghapus itu ke pipi Nova lama. Alhasil pipi Nova yang awalnya putih, menjadi hitam akibat penghapus itu.

"nah sekarang baru impas kan HAHAHAHA", Raina sangat bahagia karena sudah dapat membalasnya.

RAINA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang