Menyatakan Perasaan

113 19 0
                                    

"semoga kamu mau
menjadi pacar ku"

❇️❇️❇️

STEVEN menggenggam tangan Raina erat.

"Steven, kamu ngapain sih?"

"aku mau ngomong serius sama kamu rain"

"kenapa gak di kelas aja? Kenapa harus disini?"

"karena aku mau nyatain perasaan aku ke kamu rain"

"h-hah?!"

"Rain. Aku mau jujur sama kamu. Sebenernya aku udah suka kamu saat pertama kali kita kenalan" ucap Steven dengan tangan yang masih menggenggam tangan Raina.

Tanpa mereka ketahui, Bryan dan teman nya mengikuti nya dan melihat semuanya.

"yah Bry. Si Steven udah nyatain perasaan nya tuh ke Raina", ucap salah satu teman nya dengan berbisik.

"bodoamat. Gue juga bakalan nembak dia dan nyatain perasaan gue ke dia. Tapi lewat surat. Gue gak berani kalo ngomong langsung. Karena dah di tolak berkali-kali.", ucap nya pelan yang hanya dapat di dengar ke 2 teman nya itu.

"Yang sabar ya bro", ucap salah satu teman nya pelan sambil menepuk bahu Bryan.

"iye. Dah yuk ah cabut dari sini. Liat beginian bikin gue kesel tau gak".

"Tunggu bentar. Gue mau nanya deh. kalo misalkan si Raina nerima si Steven, apa yang bakalan LO lakuin?", teman yang satu nya lagi berkata.

"gue gak akan tinggal diam. Dan bakalan merusak hubungan mereka", ucap Bryan.

"Jahat banget gilee lu Bry"

"Bodoamat. Dah ah gue duluan", ucap nya lalu pergi dan di ikuti ke 2 temannya itu.

Setelah Bryan pergi, Raina pun berkata. Dan jawaban dari Raina gak di dengar oleh Bryan dan kawan-kawan sehingga Bryan tidak tau apakah Steven di tolak atau tidak oleh nya.

tapi Steven, aku hanya menganggap kamu sebagai temen aku. Kalo tentang perasaan, seperti nya aku belum punya perasaan yang sama kaya kamu. Lagi pula kita masih kelas 5"

" Hmm.. Meski aku di tolak, seenggak nya kamu tau kalo aku suka kamu, dan kita tetep temenan ya"

"I-iya", ucap Raina terbata-bata.

"Stev. udah mau jam 7 nih. 5 menit lagi ujian di mulai. Ayo kita ke kelas", ucap Raina setelah melihat jam tangan nya.

"a-ayo", ucap Steven dengan senyum yang di paksakan.

____

"Isi identitas kalian dengan benar ya. Isi yang kalian bisa dulu agar tidak menghabiskan waktu", ucap bu Delya.

"iya bu guru"

Raina mengerjakan ujian dengan teliti. Dia mengisi kunci jawaban dengan hati-hati dan membaca soal nya dengan teliti.

Namun, tidak dengan Bryan.
Dia bukan fokus ke soal ujian nya, malahan dia selalu memperhatikan Raina selalu.

"gue harus dapetin lu Rain", batin Bryan.

ujian hari pertama pun berakhir. Raina menjalani hari-hari ujian seperti biasa sampai hari jumat ujian berakhir.

_____

"Yess ujian kita udah selesai. Untung, soalnya gampang", Sasha bangga.

"Gampang-gampang aja Lo. Lo aja nanya mulu pas ujian", ucap Giva dengan ketus.

RAINA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang