Masih Ingat?

77 14 0
                                    

Raina berjalan cepat dengan menahan air mata nya yang ingin terjatuh.

"Ayo Rain, jangan nangis. Harus kuat", Raina menyemangati diri sendiri.

Namun tidak sengaja ia bertemu sang penakluk hati.

Ravindra.

"Rain lu kenapa? Kok mata lu berkaca-kaca? "

"Gak gue gak apa-apa. Gue duluan ya Rav", Raina tersenyum tipis dan segera ia meninggalkan Ravin yang masih bingung.

💫💫💫💫

Raina membanting tubuh nya di kasur. Sungguh hari yang bikin mood hancur,

Dan pastinya

sedih.

Dia memikirkan semua nya yang pernah terjadi selama ini.

Capek.
Itu pasti.

Perlahan-lahan mata Raina menutup dan masuk ke mimpi.

💫💫💫💫

KRINGGG~~

Raina berjalan menuju kelas nya . Dia memutuskan untuk menjaga jarak dengan Hany

Raina duduk di tempat duduk nya. Untung saja tempat duduk sudah di acak kembali. Sehingga dia sudah tidak lagi bersebelahan dengan Hany.

Dia sekarang bersebelahan dengan cewek yang berambut hitam pekat nan panjang serta kulit nya yang sawo matang.

Sabilla namanya.

Raina dan Sabilla membicarakan berbagai hal. Mulai dari membahas salah satu rumor kakak kelas, hal mistis, youtuber, ketua osis dan lainnya.

KRIIINGG~

Bel berbunyi Istirahat kedua. Raina memutuskan untuk tidak istirahat bersama Hany.

"Sab. Istirahat gue bareng lu ya",

"iya. Eh btw kok tumben?" sabilla heran

"nanti gue ceritain. Jangan cerita disini. Soalnya ada orang nya"

"oh oke. Yaudah yuk turun. Kita solat"

Mereka berdua turun kebawa dan berjalan menuju masjid.

Skip selesai sholat

11 orang berkumpul di taman sekolah.

"Rain, tumben sama kita?, tanya Neufa.

" iya. Biasanya sama Henzie dll", Tasya menyahuti.

"emm.. Jadi gini.", Raina menjelaskan nya secara detail dari awal mula hingga peristiwa kemarin.

Semua mengagguk mengerti.

"masuk kelas yu. Pelajaran Mtk nih", Seru Zeera.

"yok lah", semua bangkit dari duduknya dan menuju kelas.

Raina serta ke 10 temannya sudah mulai akrab.

"em...Rain" ,panggil seorang perempuan menghampiri Raina yang sedang melihat mading kelas.

"ya apa?", Raina menoleh

"Oh Hany" , dalam hatinya

Hany berdiri di sebelah Raina "kok lu tumben gak istirahat bareng kita?",

"lah emang kenapa?"

"ya gapapa sih. Tapi gue kaya merasa lu jauhin gue"

"ngerasa?" tanya nya dengan datar.

Hany diam.

Hany mulai bicara "lu marah sama gue?"

"Gak", Ucap Raina berbohong. Padahal dia kesal sekali dengannya. Namun tetap saja dia tidak mau menyakiti hati temannya ini meski sudah disakiti.

RAINA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang