Psikopat Romance|| Jungkook[END]√

4

Happy Reading ♥️

'Kala awan sudah mulai mendung, akan ada tangis yang membasahi pipi ku'
-nayeon-
🍁🍁🍁

"Pulang!," titah Jungkook pada Nayeon. Nayeon sangat malas untuk pulang bersama Jungkook, tapi jika ia tidak menurut resikonya lebih besar dan berbahaya bagi Nayeon. Dengan adanya teman-teman Jungkook mungkin Nayeon akan merasa lebih senang.

'Nayeon gak suka, Jungkook seperti ini," batin Nayeon untuk kesekian kalinya.

Tidak ada yang membuka suara selama perjalanan pulang. Hening hanya ada alunan musik yang mengalun dari radio yang mengiringi mereka berdua.

Nayeon POV

"Bawa aku pulang ke rumah ku," permintaan Nayeon memecah keheningan. Permintaan Nayeon sudah pasti akan membuat Jungkook marah. Namun, kali ini Jungkook melajukan mobilnya ke rumah Nayeon.

"Turun!," titah Jungkook saat mobil itu sampai di komplek rumah Nayeon hanya Nayeon tinggal berjalan saja untuk sampai ke rumah. Jungkook tidak memandang gadis yang ada di sebelahnya yang hampir menitihkan air matanya.

"Makasih buat tumpangannya dan maaf selama Nayeon bersama Jungkook, Nayeon buat Jungkook repot," sebuah permintaan maaf dan ucapan terima kasih yang Nayeon lontarkan tidak di gubris sama sekali oleh Jungkook. Nayeon melepas seat belt nya dan turun dari mobil Jungkook.

"Maafin Nayeon, seperti nya hubungan kita sampai sini aja, Nayeon minta maaf," tuturnya sambil tersenyum.

"Terserah gue udah capek sama sikap lo," balasan yang Nayeon terima hampir membuat Nayeon menangis saat ini juga. Nayeon hanya benalu di hidup Jungkook, hanya beban dan sangat menyusahkan orang. Namun,walaupun begitu senyumnya tidak pernah luntur dari wajahnya.

"Nayeon pamit, Nayeon gak mau nyusahin Jungkook lagi. Nayeon cuma benalu di hidup Jungkook.Nayeon ngerti kok posisi Nayeon dimana. Dan Nayeon juga gak pantas buat seorang Jeon Jungkook," tutur Im Na-Yeon yang masih berusaha tersenyum agar pertahanannya tidak pecah dihadapan Jungkook.

"Baguslah kalau lo sadar diri dimana posisi lo. Lo itu kan cuma bisanya nyusahin orang aja. Selain nyusahin lo itu childish, walaupun umur lo udah 17 tahun tapi sifat lo kek anak kecil baru umur 5 tahun," semburan pedas yang untuk pertama kalinya yang Nayeon dengar dari Jungkokk membuatnya tidak kuat lagi.

"Makasih ya udah hadir di hidup Nayeon. Nayeon cuma mau bilang setelah kepergian Nayeon, Jungkook berubah gak jadi psiko lagi," ujarnya sambil terus tersenyum menahan diri agar tidak menangis. Jungkook tidak mengindahkan perkataan gadis itu, ia malah melajukan mobilnya dijalanan kota yang tidak terlalu ramai.

"Aku pikir, Aku adalah orang yang beruntung tapi Aku adalah orang yang kehidupannya penuh dengan kesedihan," monolognya sambil berjalan menuju rumahnya yang tidak terlalu jauh di tempat ia berada.

Isak tangis mengiringi perjalanan ia ke rumah besar yang ditempati seorang diri. Senyum nya yang tidak pernah luntur, kini senyum itu hilang saat ia memasuki rumah besar itu.

"Tidak ada keceriaan."

"Tidak ada lagi Nayeon yang dulu, Nayeon yang bahagia telah pergi bersama Jungkook yang meninggalkan Nayeon," sedetik kemudian setelah ia mengucapkan kalimat itu, pertahanannya hancur. Rumah besar ini dipenuhi suara isak tangis Nayeon.