Psikopat Romance|| Jungkook[END]√

2

Happy Reading♥️

"Siapa yang membuat mu menangis? Katakan padaku!" titah Jungkook pada gadisnya. Setelah ia sampai di kediaman rumah temannya, teman yang dimaksud Jungkook itu adalah gadisnya.

Gadis itu masih terus menangis, ia tak mengindahkan perkataan Jungkook . Jungkook  menghela nafas panjang, dan berusaha menormalkan emosi nya.

"Siapa yang berani melakukan ini pada mu hm?" tanya Jungkook lembut sambil mengangkat dagu gadisnya.

"D-ddia yang melakukan ini semua," ujar gadis yang bernama Im  Na-Yeon.

"Sudah aku duga, lelaki bejat itu melakukan ini padamu," sorot mata Jungkook menyiratkan kebencian pada lelaki yang dimaksud oleh Nayeon.

"Aku takut, dia ingin melecehkan ku," ungkap nya yang mampu membuat Jungkook ingin mengakhiri nyawa lelaki itu malam ini juga.

"Sstt, tenanglah, ikut pulang bersama ku, kau akan aman di mansion ku," tutur Jungkook dan membawa gadisnya pulang ke rumah.

"Sudah berapa kali aku ingatkan, jangan sentuh gadisku, jika hidupmu ingin tenang," batin Jungkook selama ia menyetir.

Tidak lama kemudian, mereka sampai di mansion milik Jungkook, dengan seorang bibi yang menunggunya pulang.

"Den, baru pulang? Bibi capek nungguin den," ujar Bi Ina.

"Bi Ina gausah tungguin Jungkook, oh ya Jungkook titip Nayeon ke bibi. Jungkook ada urusan sebentar," ujar Jungkook yang dibalas anggukan oleh Bi Ina. Jungkook pergi lagi meninggalkan mansion nya, tujuannya mencari pria brengsek yang masih berani menyentuh gadisnya.

***

"Kau tidak akan aku ampuni malam ini!"

"Dasar lelaki brengsek! Dimana otak mu?!"

"Kau itu berpendidikan, tapi kau tetap bodoh!"

"Aku sudah bilang padamu, jangan sentuh gadisku!"

"Apa yang menjadi milikku, tidak boleh dimiliki orang lain!"

Emosi Jungkook menggebu-gebu, ia sudah tidak sabar, rasanya ia ingin sekali membuat lukisan indah di tubuh pria yang ada di depannya ini.

"Lo kalo di bilangin tuh denger! Gue gak suka kalau gue sudah kasih peringatan sampai dua kali dan lo ngulangin di ke tiga kali nya, lo akan tahu akibatnya!" emosi nya semakin memuncak.