08

7K 384 62
                                    

Naruto memasukkan motornya ke halaman rumah Hinata, melepaskan helm dan membiarkan Hinata turun terlebih dahulu.

"Mampir ke dalem dulu yuk." Ajak Hinata saat menyerahkan helm bogo yang dipakainya pada Naruto.

Naruto terdiam, terlihat tengah berfikir sesaat. "Ada siapa aja di dalem?" Tanyanya.

"Ayah lagi di kantor, bang Neji juga kek nya sama deh. Kalau Hanabi mungkin lagi hang-out sama temen-temen nya."

"Siapa hanabi?"

"Adik gue, anak SMA."

Naruto mengangguk paham. "Jadi dirumah ada siapa?"

"Kayaknya cuman mamah doang."

"Kenapa?, takut ketemu nyokap gue?"Hinata sedikit tertawa kecil.

"Hahh?, ngapain takut sama calon mertua sendiri." Naruto turun dari motor dan melangkah meninggalkan Hinata yang masih berdiri di tempatnya.

"Idihhh pede banget"

.
.
.

"Mahhh!, aku pulang." Hinata membuka pintu besar ber-cat Cream itu dan memasukinya, Naruto dengan wajah sedikit gugup hanya mengekor di belakang Hinata.

"Udah pulang Hinata?"

"Ehhh bawa tamu ternyata." Hikari, ibu dari Hinata mengulas senyum pada Naruto. Menyambut dengan baik dirinya.

Naruto tersenyum canggung "selamat siang tante, saya Naruto."

Hikari semakin memperlebar senyumnya, ia berjalan mendekati Naruto dan menepuk pelan pundak pria itu.

"Ohhh jadi ini Naruto, kamu yang tadi pagi ngasih bubur ayam yah?"

"Hehehe, iya tante."

"Ganteng ternyata, pacar nya Hinata?"

Pertanyaan Hikari sontak membuat Naruto mendongkap kesamping, menatap Hinata yang memberikan tatapan tajam padanya. Seolah berkata "jangan ngomong macem-macem deh Nar!"

Naruto tersenyum penuh arti dan kembali menatap Hikari. "Iya tante, saya pacarnya Hinata."

Hinata mengumpat dalam hati, bisa-bisanya pria ini dengan penuh percaya diri mengatakan me-macari anak orang saat pertama kali kunjungan.

Hikari sendiri hanya memperlebar senyumnya saat mendengar jawaban Naruto. "Tante sih ga apa-apa Hinata pacaran, tapi tolong jangan aneh-aneh yah. Pacarannya yang sehat gitu." Hikari kembali menepuk pelan pundak Naruto.

Naruto Mengangguk mantap. "Iya tante, saya jamin kalau itu. Saya juga janji bakal jaga Hinata dengan baik."

*****

Mereka berdua kini ada didalam kamar Hinata, gadis itu tak henti mengomeli dirinya pasal Naruto yang mengaku-ngaku sebagai pacar Hinata pada Hikari.

"Ya udah iya iya maaf." Ucap Naruto, tapi dari nada bicaranya ia tak terdengar menyesal. Naruto bahkan terlihat mengulas senyum senang pada Hinata.

"Serah deh! "

Naruto menghela nafas malas, ia lalu memutar kepala. Menyapu pandangannya ke setiap sudut kamar Hinata yang rapih khas kamar anak perempuan.

Dan pandangan Naruto terhenti pada sebuah game console dekat televisi. "Ehhh Nat, lo suka maen game? " Tanya Naruto yang kini sudah memegang joy stick.

"Itu punya bang Neji, akhir-akhir ini dia jarang pake. Jadi gue bawa deh ke kamar gue."

"Tapi suka main kan? "

Social Media NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang