{EMPAT} perpisahan

659 27 2
                                    

      Hari hari pun berlalu, sampai akhirnya pengumumannya beasiswa tersebut di Umumkan. "Ka, selamat yah lu dapat beasiswa itu" Ucap ara dengan hati senang di campur kesedihan.

"Iya, makasih ra lu memang temen gua banget dah" Jawab eka senang

"Coba aja gua di posisi lu ka"

"Gua yakin lu pasti bisa ngelewatin ini semua, mungkin Allah bakal kasih lu di lain kesempatan gua yakin ra" Ucap eka sambil memenangkan ara yang sedang menangis.

"Iya ka makasih , gua harap lu ga bakalan lupain gua yah ka" Ucap ara sambil sesekali mengelap air mata.

"Iya ra gua janji gua ga bakalan lupain lu gua janji" Ucap eka sambil memeluk ara.

"Kita akan berpisah tinggal nunggu hari doang ka, semuanya akan hilang dalam sekejap mata" Pecah tangis ara tidak bisa di tahan, sambil memeluk eka. Keduanya saling berpelukan dan berusaha menahan tangis.

••••••••••••
   Hari yang di tunggu pun akhirnya
Tiba , semua siswa kelas 12 berpisah semua tampak menyedihkan , apalagi di tambah eka akan pergi ke malaysia, pecah semua tangisan siswa-siswi kelas12 yang tidak dapat di bendung.
"Ra gua bakalan rindu sama lu ra" Ucap eka sambil memeluk ara sesekali mengelap air mata.

"Ia ka gua juga" Jawab eka sambil memeluk, kedua nya pun memeluk dan menahan tangis. Setelah acaranya selesai eka pergi ke tempat yang ia sukai selama ia bersekolah di sana, yaitu taman, eka paling suka taman karena taman eka bisa melepaskan penat, menikmati keindahan taman dan sebagainya. Eka pun duduk di sebuah bangku yang berada di taman, eka pun memandangi keindahan taman dan melepaskan kesedihan.
Tiba-tiba eka mendengar langkah seseorang datang, tapi eka tak menghiraukan ny.
"Eka" Sapa seorang lelaki yang menghampiri eka dan duduk di sebelah eka.

"Eh ariq" Ucap eka sambil mengelap air mata.

"Udah nangis aja kok, gush malu ,nih" Ucap ariq sambil memberikan sapu tangan kepada eka. Eka pun terdiam tidak mengambil sapu tangan ariq, lalu ariq pun menghapus air mata yang ada di wajah eka.

"Hmm, maaf udah aku aja " Eka pun lansung mengambil sapu tangan yang di pegang ariq di depan wajahnya, dan langsung mengelap air matanya.

"Lu ngapain di sini, nangis lagi" Goda ariq

"Hmm, gua gpp kok"

"Udah cerita aja gua siap kok dengerin cerita lu" Ucap ariq Sambil melihat eka.

"Hmm, gua sedih aja gua takut gabisa ketemu ara lagi" Ucap eka sambil melihat pemandangan taman

"Emang lu mau kemana? " Tanya ariq

"Gua mau ke malay"

"Ke malay lu mau ngapain ke sana? " Tanya ariq

"Gua dapat beasiswa kuliah di sana"

"Hebat banget lu bisa dapat beasiswa di Malaysia"

"Hh iya"

"Jadi lu mau berangkat kapan kesana"

"4 hari lagi"

"Cepet banget, yudh kalo gitu gw anterin lu yah ke bandara"

"Hmm gush gua ntr di antar sama pengurus ny and orang orang yang dapat beasiswa" Jawab eka

••••••••••••••••

     Pepohonan hijau, suasana sekolah yang sunyi, membuat ara teringat pertama kali sekolah di sini, terlalu banyak kenangan yang harus di lupakan, membuat ara pecah dalam tangisan.
"Ya Allah apa ini jalan yang terbaik bagi hamba-Mu, rasanya susah nak ngelupain semua kenangan ini" Ucap ara sembari mengelap air mata. Tanpa di sadari aris mendengar perkataan ara, ara pun jalan menuju ara dan berdiri di sebelahnya.

DaniealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang