This is umji story'.
Jika takdir sudah berkehendak, jalan terus kususuri. Jika ini adalah jalanku. Maka aku akan mengikutinya. Jika takdirku adalah kau, aku ingin kau selalu di sisiku. Bersamaku. Selalu. Jangan lepaskan aku. Jika aku tertidur lelap...
".... Maaf aku tidak bisa memberitahumu tentang penyakitku..."
MY LOVE IS GONE
-PART 3-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-00-
Jam dinding berdetak setiap detiknya. Jarum panjang dan pendeknya kini berada tepat di angka 6. Tidur Yoon-gi kembali terusik karena suara berisik dari dalam toilet. Ini sudah ketiga kalinya istrinya keluar-masuk kamar mandi.
"Bagaimana kondisimu? Apa sudah baikan?"
"Kau tahu rasanya semua isi perutku ingin keluar. Perlahan saat aku mengeluarkannya rasanya sangat pahit. Itu sangat tidak enak". Keluh Yewon.
"Akan ku ambilkan air. Tunggulah disini!" Tak lama Yoon-gi kembali ke kamar mereka dengan membawa satu gelas air di tangannya.
"Kau hanya mengambilnya satu gelas saja?! Itu tidak cukup! Ambilkan lagi!" Tiba-tiba Yewon merasa marah. Hei mood-nya hancur tiba-tiba hanya karena satu gelas air? Itu hanya hal sepele. Dia menjadi sensitif hanya karena ini.
Dia menuruti apa kata istrinya. Yoon-gi kembali dengan satu teko penuh dengan air ditangannya. Dia tidak mau harus kembali ke dapur lagi hanya untuk urusan segelas air.
"Kau hanya membawa itu? Haruskah aku meminumnya langsung tanpa gelas?"
Yoon-gi menepuk jidatnya pelan. Astaga! Dia benar-benar lupa pada gelasnya.
"Ini gelasmu! Apa ada hal lain nyonya?" Tanya Yoon-gi sembari mendengus kesal.
"Oppa". Heol. Tiba-tiba Yewon menjadi manja? Cepat sekali mood-nya itu berubah.
Yewon memeluk lengan kiri Yoon-gi sembari menyenderkan kepalanya di bahu kiri Yoon-gi.
"Oppa, aku ingin makan ceker ayam pedas". Yoon-gi menyatukan kedua alisnya. Ceker ayam pedas? Ini masih pagi, mana ada toko yang membuatnya sepagi ini.
"Kau panas? Apa kau sakit?..." Yewon menggeleng. "...Lalu ada apa denganmu?"
Yewon melepas pelukannya. Dia kemudian menatap Yoon-gi marah. "Kau sangat tidak peka! Istrimu ini sedang mengidam kau tahu! Tidak bisakah kau menurutinya?!"
Yewon benar-benar seperti singa saat sedang marah. Mana Yoon-gi tahu kalau istrinya sedang mengidam, dia tidak pernah mengidam seperti Yewon sebelumnya. Perempuan aneh saat sedang mengidam. (Aku juga ngidam walaupun aku laki-laki. Aku mengidamkan hatinya dia jatuh kepadaku eaaaa gembel)
"Akan ku belikan saat aku pulang-". "Tidak!". Waw cepat sekali responnya. Yoon-gi bahkan belum menyelesaikan kata-katanya terakhirnya.