step five

78 12 0
                                    

🔤

Yerin dan Chaeyeon hanya berjalan-jalan tak jauh dari studio. Mereka juga sempat mengunjungi pusat perbelanjaan. Dan saat siang menjelang sore, keduanya berpisah. Yerin kembali ke studio dan Chaeyeon segera menuju apartemennya.

Setelah duduk cukup nyaman di sofa, Yerin menghela nafasnya. Ia berhasil membuka lukanya sendiri kepada orang asing. Dan tak ada penyesalan setelah ia menceritakan hampir keseluruhannya.

Ia masih punya waktu 7 bulan sebelum pernikahannya. Keputusannya ke Itaewon sebenarnya ditentang oleh keluarganya dan calon suaminya. Tapi dengan berpegang pada rahasia yang ia miliki, tunangannya memberinya izin dan otomatis ikut pindah.

Cukup lama bergelut dengan pikirannya, sang tunangan datang menghampirinya di studio.

"Yerin-ah."

"Hmm."

"Bulan depan kita kembali ya?, kita mulai dari awal dimanapun tempatnya asal jangan disini."

"Sekarang aku masih nurut sama kakak, seharusnya kakak buat kelonggaran buat aku kan?. Bukannya itu udah jadi kesepakatan sebelumnya, bahwa aku boleh disini sesuai keinginanku?."

"Yerin-ah kalau kamu gini terus kapan kamu bisa lupain masa lalu. Dan ingat juga kamu yang memohon bantuan kakak buat lupain masa lalu apapun alasannya, jadi sebulan lagi okay?."

"Iya-iya aku yang salah, aku yang banyak mikirin sesuatu yang udah lewat. Tapi seharusnya kakak gak usah ceritain fakta menyakitkan itu."

"Dengar Yerin-ah, disini bukan kamu saja yang tersiksa. Aku juga, bertahun-tahun nyembunyiin fakta yang bukan perbuatanku. Aku cerita ke kamu itu karena kamu satu-satunya yang bisa aku percaya Rin. Kita mau menikah dan seharusnya terbuka akan apapun. Berapa lama coba aku nunggu kamu, 9 tahun Yerin."

Yerin sebenarnya tak mau menangis, ia lelah menangis. Tapi mau bagaimana lagi, orang yang 9 tahun kebelakang menjadi alasannya untuk tersenyum pada akhirnya justru membuatnya banyak menangis. Ia menangis dan tersiksa pada pemikiran-pemikiran yang ia buat sendiri.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Sesampainya di apartemen, Chaeyeon menulis catatan kecil tentang apa yang di ceritakan Yerin tadi.

🍃Tunangan
🍃Fakta menyakitkan dari masa lalu
🍃Tunangannya yang terlibat
🍃Yerin yang tersiksanya menyimpan fakta tersebut.

Setelah menemukan alur dan memahaminya, Chaeyeon berinisiatif menelfon sang paman untuk mencari informasi dari pihak lain. Dan ia akan menyimpan cerita Yerin lebih dulu alih-alih langsung melaporkannya kepada sang paman.

"Halo Paman."

"Iya Chaey."

"Paman dimana?."

"Kantor, kenapa?."

"Paman sendiri kan?."

"Iya."

"Kalau gitu ceritain apa yang terjadi di New York dulu, seluruhnya. Biar aku bisa mancing Kak Yerin buat cerita."

"Kan kamu udah tau Chaey."

"Lebih lengkap paman, dan siapa tunangan kak Yerin?."

"Kenapa membahas tunangannya?."

"Aku pikir pernah melihatnya di studio, ayo jawab dulu pertanyaanku."

"Baiklah, kamu tahu kecelakaan itu kan. Kasusnya ditutup karena gak ada saksi udah gitu aja. Dan tunangan Yerin, paman gak tau pastinya, Yerin cuma bilang anak pindahan sebelum paman pindah ke Seoul."

"Okay."

"Udah seminggu, kamu udah dapat apa aja?, kapan paman bisa kesana?."

"Aku masih butuh waktu dan paman percaya saja padaku."

"Okay, kamu jaga kesehatan disana."

"Paman juga."

Chaeyeon kembali menulis pada catatannya. Seharusnya untuk mempertemukan dua orang dengan skenario tidak disengaja tak serumit ini. Tapi Chaeyeon benar-benar berfikir matang akan kemungkinan terburuk jika mereka bertemu, makanya ia mengumpulkan kembali fakta yang ada.

🍃Tunangan
🍃Fakta menyakitkan dari masa lalu
🍃Tunangannya yang terlibat
🍃Yerin yang tersiknya menyimpan fakta tersebut.
🍃Kasus kecelakaan ditutup sepihak

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next

B 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang