step seven

86 16 2
                                    

🔤

Flashback

Yugyeom telah pindah, ia sudah tidak memiliki sahabat lagi. Dirinya hanya pelajar asing di negara paman sam yang pendiam. Tapi ia juga bukan salah satu target bullyan teman-temannya. Karena seorang Baek Yerin sangat berpengaruh di sekolah tersebut.

Ia sangat diunggulkan dalam bidang seni dan musik.

Tiga bulan lalu, sebelum Yugyeom terpuruk dan memilih untuk pindah. Ada satu siswa pindahan dari Brazil. Siswa tersebut adalah keturunan korea seperti dirinya. Karena Yerin aktif di klub musik, walaupun lebih terlihat ia selalu berlatih sendiri. Sejak saat itu ia berkenalan dengan Cho Seungyeon, siswa pindahan.

Selama masih ada Yugyeom, interaksinya dengan Seungyeon belum terlalu dekat. Namun mereka menjadi sangat dekat saat ia kesepian kehilangan sahabatnya. Sosok Seungyeon yang humoris membuat dirinya sedikit melupakan kenangan menyakitkan yang ia rasakan tentang Yugyeom.

Keduanya menjadi tak terpisahkan dalam setahun umur pertemanan mereka. Dengan Seungyeon ia kembali mendapatkan teman mengobrol dalam bahasa korea. Karena orang tuanya sudah jarang menggunakannya.

"Kakak tahun ini lulus kan?. Mau lanjut dimana."

Siang itu Yerin dan Seungyeon membolos dari sekolah dan memilih berdiam diri dirumah pemuda Cho tersebut.

"Belum tahu, lihat nanti aja."
Jawab Seungyeon.

"Kalau kakak masih mau di jalut musik aku akan ikut sepenuhnya."

"Kapan kamu gak mengikuti aku Baek Yerin?."

"Saat kakak bolos sekolah sebelum ini."

"Dan sekarang akhirnya kau ikut kan?."

"Hehe asyik juga kak, senin siang gini gak di kelas."

"Tapi ini yang pertama dan terakhir, kakak gak mau nyeret kamu ke dunia kakak Rin."

"Nyatanya aku udah keseret semakin jauh, bukan karena kakak. Tapi karena aku mau, ini pilihanku kak."

"Are you serious?."

"Yes, I am. I love you kak."

Entah dapat keberanian dari mana, Yerin dengan tenang mengucapkan kalimat yang membuat Seungyeon membeku seketika.

Yerin tak bohong perihal ucapannya. Ia bersama Seungyeom mendapatkan hal-hal baru yang sebelumnya tak ia duga. Dan sejak pengakuan tiba-tiba Yerin, Seungyeon berusaha mencari tahu bagaimana perasaannya pada gadis itu.

Hampir 3 bulan Seungyeon menggali perasaannya dan berhasil menemukannya. Di hari itu pula, Seungyeon menyatakannya pada Yerin. Bahkan ia langsung meminta Yerin untuk menjadi tunangannya alih-alih hanya sebagai pacar.

Dan sebulan sebelum pertunangan tersebut, keluarga Yerin pulang mendadak ke Seoul karena kabar kesehatan sang kakek. Hanya punya waktu seminggu di Seoul, Yerin dengan inisiatif menghampiri Yugyeom tanpa meminta izin pada Seungyeon. Ia berfikir, untuk memulai hubungan baru, ia harus menyelesaikan hubungan lampaunya.

Walaupun ia tak tahu pasti bagaimana hubungannya dengan Yugyeom.

Flashback off.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Yugyeom cukup sibuk akhir-akhir ini. Projek yang menujunya harus di kerjakan dengan saat matang. Dan ia sekarang kehilangan Chaeyeon dan Hyunjin di satu waktu untuk membantunya menciptakan koreo. Bekerja dengan Allen memang sama saja jika dibandingkan keduanya.

Tapi jika sebelumnya mereka berempat dalam satu tim, kini Yugyeom hanya bersama Allen. Dibantu Minho juga, tetapi pemuda itu juga harus fokus untuk mengajar murid bersama Chaeryeong.

"Hyung, kita belum dapet gerakan buat endingnya."

"Besok kamu jemput Chaeyeon aja, ini sudah hampir deadline dan gak mungkin kita minta tolong Hyunjin."

"Siap hyung, apalagi yang bisa Leon kerjain hyung?."

"Kamu pulang aja, ini udah hampir tengah malem."

"Iya hyung, besok pagi Leon jemput Chaeyeon langsung."

"Iya, makasih Leon."

Keesokan harinya, Allen sudah sampai di tempat Chaeyeon pukul 10. Ia pikir maksud kedatangannya sudah disampaikan Yugyeom ke Chaeyeon. Tapi nyatanya gadis itu belum tahu sama sekali.

"Kenapa sih kalian kalau bertindak gegabah gini, telfon dulu kan bisa."
Omel Chaeyeon saat Allen menyampaikan keberadaan dirinya.

"Kan gue gak tau Chaey, gue pikir hyung udah bilang duluan."

"Ya setidaknya loe telfon gue sebelum jalan kesini, gue bisa pulang sendiri Leon."

"Udah gue gak terima protes, sekarang cepat siap-siap gur tunggu."

"Iya nih iya."

Setelah hampir satu jam Chaeyeon bersiap, keduanya kini dalam perjalanan. Berbagai topik obrolan tak pernah habis diantara mereka. Ditengah asyik mengobrol, bunyi ponsel Chaeyeon menginterupsi.

"Hallo."

"Chaey dimana?."

"Aku dijalan ke studio sama Leon."

"Aku di apartemenmu."

"Sekarang ada apa lagi."

"Aku cuma butuh tidur Chaey."

"Kamu bisa kan kalau mau menghindar dari orang-orang kakekmu gak perlu jauh ketempatku. Itu justru bikin kamu tambah capek."

"Tempat Seungmin, Han bahkan Felix udah gak aman Chaey."

"Yaudah kamu masuk aja, jangan tidur di sofa dan pesen makan siang nanti. Tunggu aku selepas makan malam."

"Iya Chaey."

Chaeyeon menggeram kesal selepas menutup telefonnya. Ia menatap Allen yang sejak tadi sesekali menatapnya.

"Hyunjin Chaey?."
Tanya Allen masih fokus pada kemudi.

"Hmmm."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next

B 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang