PENSIL

627 147 64
                                    

Note : kalau ada typo kasih tau ya:) happy reading
JANGAN CUMA DIBACA, DIVOTE JUGA:(

“Akhirnya selesai juga cosplay jadi ikan asinnya, heuh” Ucap Nata sambil mengusap keringat di pelipisnya.

“Kesya, terobos kantin yuk?” Lanjutnya.

“Aduh Nata, kamu kan bawa air putih di tumblr Jimin kesayanganmu itu. Males ah. Minum aja Jiminmu”.
Nata melirik tajam kearah Kesya. Kesya sadar telah salah ucap.

“Eh maaf maksudku minum aja air putih yang ada di tumblr Jiminmu, hehe” Ucap Kesya mengklarifikasi dengan tangan kanan menggaruk rambut yang tidak gatal.

“Gak. Gak mau. Aku pengen pop ice rasa taro sya please, mau ya nemenin istrinya Jimin?” Pinta Nata dengan mimik wajah cemberut seperti bayi.

Kesya diam sejenak.

“Huh, iya iya apasih yang enggak buat istri halunya Jimin. Yaudah ayok”Balas Kesya.

“Nah, yuk” Nata terlihat gembira. Ia menarik tangan sahabatnya itu, dan segera menuju ke kantin.

****

Ketika perjalanan ke kantin, Kesya tak sengaja menginjak suatu barang hingga barang itu berbunyi “Krek” dan Kesya pun terpleset.

“Aduh, siapa sih yang naroh pensil disini?” Gerutu Kesya.

“Eh? Sya lo gapapa?” Ucap Nata sembari membantu Kesya berdiri.
Disaat yang bersamaan datang seseorang berlari menuju ke arah Kesya.

“Eh sorry sorry, kamu gapapa?” Tanya seorang pria.
Sejenak hening Pria ini?

“Hey kok ngelamun? Aku tanya loh ini?” Tanya pria itu sekali lagi.

“Eh, gapapa kok kak. Aku yang salah soalnya gak lihat jalan. Ini pensil kakak?” Ucap Kesya dengan senyum meskipun sebenarnya pantat Kesya masih sakit karena kejadian tadi.

“Iya tadi beli di koperasi terus aku kantongin eh malah jatuh gatau dimana dan aku cari-cari disini rupanya” Balas pria itu

“Yaampun sya, patah nih pensil kakak kelas gara gara kaki semut rasa gajahmu itu.” Bisik Nata ke Kesya.

“Hah? Patah? Maaf kak aku gak sengaja, padahal baru. Nanti aku ganti deh” ucap Kesya merasa bersalah.

“Gak usah. Lagian aku masih punya cadangan kok, santai aja.” Balas pria itu.

“Serius kak?”Tanya Kesya.

“Iya, yaudah aku ke kelas dulu. Semangat belajarnya.” Jawab pria itu dengan senyum manis lalu meninggalkan Kesya dan Nata.

“Aduh syaa, gila, senyumnya gak sopan banget. Bisa-bisa aku cerai nih sama Jimin” Oceh Nata seperti anak kecil.

Kesya masih melamun, banyak hal yang ditanyakan di pikirannya salah satunya adalah siapa pria itu?

“woilah sya! Dari tadi gak di kelas gak disini ngelamun terus. Mikirin apa sih?”Tanya Nata menggugah lamunan Kesya.

“Eh, enggak. Gak mikirin apa-apa kok, dahlah yuk ke kantin” Kesya mengalihkan pembicaraan.

“Gak usah, udah mau masuk. Lagian udah gak haus semenjak liat senyumnya kakak kelas tadi, sumpah ya sya manis banget, gulanya di dia semua.” Balas Nata.

“Apaan sih, lama-lama halu mu nambah nih. Udah cukup Jimin aja, tiap hari denger cerita halumu sama Jimin aja aku cape. Dah dah ke kelas yu kalo gitu” Kesya menarik tangan Nata lalu berjalan menuju ke kelas.

KAKAK TINGKAT (On-Going) Hiatus Dulu YaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang