JALAN BARENG

272 82 24
                                    

Note: koreksi typonya ya, jangan lupa di vote selesai membaca. Happy reading(

“nat nanti pulang sekolah nebeng ya?” Mohon Kesya.

“Lah?tumben?biasanya gojek?kangen ya ma aku?”

“Dih, enggak, tiap hari sebangku juga. Ngapain kangen.”

“terus?ada apa nih? Kok mau pulang bareng?” tanya Nata penasaran.

“Eemm, aku lupa bawa uang saku. Terus kakak sama ayah gak bisa jemput.” Jelas Kesya berbohong.

“Aduh, sorry sya, bukannya aku gak mau. Cuma aku harus jemput koko aku, habis dari Bandung. Terus aku juga cuma bawa uang pas lagi. Sorry ya sya.” Ucap Nata gak enak.

“Yah, yaudah gapapa.”

“Terus pulang sama siapa?”

“Ntar gampang kok. Santai.” Kesya senyum.
***
Kring

Bel pulang sekolah berbunyi. Dan Kesya masih bingung hendak pulang dengan siapa. Akhirnya Kesya memutuskan untuk jalan kaki. Kesya pun berjalan, sambil menanti pertolongan datang. Ya, jarak rumah Kesya dengan sekolahnya sangat jauh, 15 menit jika naik kendaraan. Bisa bayangin kan?

“Dek?” sebuah motor berhenti, tepat disamping Kesya. Kesya menoleh, ternyata Alden.

“Kok jalan kaki?”Tanya Alden. Kesya bingung mau jawab apa.

“em iya, gak ada yang jemput, jadi jalan sekalian jogging hehe.” Jawab Kesya berbohong.

“Oh, rok kamu kenapa tuh?”ucap kak Alden.

“Eh emang kenapa kak?” Kesya melihat rok nya panik.

“Bisa buat naik motor?”

“Bisa kok kak.”

“Yaudah yuk naik. Aku anter pulang.” Ajak Kak Alden tersenyum sangat manis.

Mampus, ganteng banget anak orang. Baek lagi. Gaboleh baper sya, harus fokus dulu sama pendidikan. Batin Kesya, dengan tangan yang gemetar.

“Makasih kak, tapi gak usah, jaug rumahku.” Kesya berusaha senyum biasa, tidak memperlihatkan salah tingkah nya.

“Gapapa, kan searah. Ayo keburu malem.” Ajak Alden sekali lagi. Akhirnya Kesya mengangguk dan naik ke motor. Alden pun segera melajukan motornya.

Mereka berdua bercakap-cakap mengenai kesehariannya masing masing.

“Eh, aku lupa, aku ajak kamu sebentar ya.” Ucap Alden.

“Kemana kak?” tanya Kesya.

“Sebentar kok, hehe.”

“Tapi jangan lama-lama ya kak, aku belum izin ke ayah.”

“Mau ku izinin dulu? Aku telfon mana nomor ayah kamu?”

Nomorku aja gak punya, sekalinya minta malah minta nomor ayah.

“G gausah kak, gapapa kok.”

“Yaudah deh.”

Mereka pun sampai di tempat yang di maksud Alden.

“Potong rambut astro” Baca Kesya pelan.

“Ke sini kak?” lanjutnya dengan alis dinaikkan sebelah.

“Hehe, iya mau ngurangin rambut dikit. Sebentar kok. Yuk.” Ajak Alden dengan dagunya.

Kesya pasrah karena sudah terlanjur ikut dengan Alden. Ia pun mengikuti Alden dari belakang.

Sudah pukul 16.15 tapi Alden juga belum selesai.

“Masih lama kak?” ucap Kesya berbisik.

“Bentar lagi. Tunggu ya.” Balasnya.

“Iya kak.”

Akhirnya pukul 16.25 selesai.

“Maaf ya lama.”

“Gapapa kok kak hehe.”

“Yaudah aku anter kamu pulang ayo”

Alden pun melajukan motornya. Tapi belum sampai di rumah Kesya, Alden memberhentikan motornya di sebuah minimarket.

“Turun dulu”Ucap Alden

Kesya pun turun dari motor.

“Tunggu sana ya, aku mau beli sesuatu dulu.” Pinta Alden dengan jari menunjuk kursi yang ada di depan minimarket. Kesya pun menuruti permintaan Alden, ia duduk di kursi sembari menunggu Alden membeli sesuatu.

Setelah beberapa menit Alden pun keluar dan menemui Kesya.

“Nih, makan. Aku tau kamu cape.” Alden menyodorkan es krim rasa coklat.

“Makasih kak” Kesya tersenyum.

“Iya sama-sama” balas Alden. Mereka berdua pun sibuk memakan es krim sambil mengobrol hingga tak sadar sudah pukul 16.50.

“Udah?”tanya Alden. Kesya mengangguk “udah kak”.

“yuk aku anter pulang keburu malem banyak jurig.” Ucap Alden.

“Iya kak hehe”

Alden pun menaiki motornya dan diikuti Kesya. Setelah semua siap. Alden melajukan motornya.
***

Sampai di komplek perumahan Kesya, Kesya meyuruh Alden berhenti.

“Loh kenapa?” Tanya Alden bingung.

“Ayah sama kakakku posesif kalo tau aku jalan sama cowok, maaf ya kak, bukanya gak mau.”Jelas Kesya.

“Oh, gitu yaudah aku pamit ya. Makasih buat hari ini.” Ucap Alden nyengir.

“Hati-hati kak. Aku juga makasih” Balas Kesya. Alden membalasnya dengan senyuman dan langsung melajukan motornya.

Kesya pun berjalan ke rumahnya. Baru sampai di depan rumah sudah berdiri seorang laki-laki di depan pintu. Iya, kak Nathan.

“Dari mana?” Tanya Nathan dingin.

“Kesya jalan kaki, uang Kesya hilang, Kesya udah hubungin papa katanya lembur, dan suruh hubungin kak Nathan. Tapi pas Kesya telfon kak Nathan gak aktif.” Jelas Kesya sedikit berbohong.

“Oh, aku kira kamu main atau kenapa napa, kakak males pegang ponsel jadi di silent. Maap ye.”Ucap Nathan mengelus rambut Kesya.

“Kenapa?Marahan sama pacar ya?”Ledek Kesya.

“Sok tau nih bayi kemaren sore. Dahlah masuk sono, mandi. Kusut tuh mukanya.”

“Gini nih, mengalihkan pembicaraan. Yaudah ah Kesya mau ke atas dulu.”

Kesya senang karena kak Nathan percaya dengan dirinya. Ia pun ke kamarnya dan segera bersih-bersih.

//Jangan lupa di vote ya^^//

KAKAK TINGKAT (On-Going) Hiatus Dulu YaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang