KEMBALIAN

282 89 24
                                    

Note : koreksi typonya ya. Happy reading:))

Pagi ini Kesya di antar ke sekolah oleh kak Nathan, setelah kejadian semalam.

//Flash back on//
Kesya akhirnya memutuskan untuk turun ke bawah. Ia berniatan untuk meminta maaf dengan ayah dan kak Nathan karena sikapnya yang tak terkontrol tadi .

“Ayah, kak Nathan” Panggil Kesya gugup. Ayah dan Kak Nathan menoleh ke sumber suara secara bersamaan.

“Kesya minta maaf. Kesya tau gak seharusnya Kesya ngomong kayak gitu tadi. Kesya Cuma pengen dimengerti. Itu aja. Sekali lagi Kesya minta maaf.” Ucap Kesya meskipun sebenarnya Kesya masih sakit hati dengan perkataan ayahnya tadi.

Ayah dan kak Nathan tersenyum.

“Iya, ayah juga minta maaf atas perkataan ayah yang gak seharusnya ayah lontarin ke kamu. Ayah sayang sama Kesya, begitu pula kak Nathan.” Tutur ayah.

“Kakak juga minta maaf. Mungkin cara kak Nathan salah dalam membimbing adek untuk jadi lebih baik. Kak Nathan cuma takut kamu salah pergaulan. Dan adek kan anak bungsu, jadi sebisa mungkin kakak yang harus tanggung jawab buat ngelindungin adek.” Sambung kak Nathan.

Kesya memeluk ayah dan kak Nathan secara bergantian.
“Kesya sayang sama kalian semua yang ada di rumah. Termasuk kucing Kesya.” Kesya tersenyum manis.

“Yasudah, besok pagi, kamu biar di antar kak Nathan ke sekolah. Ayah ada meeting pagi.”
“Siap ayah.”
//Flash back off//

“Kesya, dah siap belom cepetan.” Panggil kak Nathan dari bawah.

“Iya iya sabar.” Kesya terlihat terburu- buru. Ia pun turun ke bawah.

“Yuk sopir, Kesya udah siap ni.” Ajak Kesya.

“Adek kaga ada akhlak emang.” Ucap kak Nathan mengacak-acak rambut adeknya itu.

“Ih, berantakan lagi.” Kesya merapikan rambutnya.

“Maaf deh, yok cepet anterin Kesya ya kakakku sayang.”  lanjut Kesya.

Kesya dan kak Nathan pun segera berangkat menuju sekolah.

***
Kesya turun dari motor. Dan mencium tangan kak Nathan.

“Hati-hati pa sopir. Makasih udah kasih gratisan.” Ucap Kesya jahil.

“so mantep lu dek. Orang ganteng pergi dulu ya. Semangat belajarnye.”

“Nye.”
Kak Nathan melajukan motornya. Dan Kesya berjalan menuju kelasnya.
Ketika hendak menuju kelas, Kesya berpapasan dengan Alden, Kesya tersenyum kea rah Alden. Alden pun membalas senyuman Kesya dan berlalu.

Duh. Kesya menepuk jidat. Ia lupa kalau akan mengganti uang Alden. Kesya pun membalikkan badan dan mengejar Alden.

“Kak Alden. Tunggu.” Panggil Kesya. Alden menoleh dan memberhentikan jalannya.

“Ini kak, uang kanvas kemarin.” Ucap Kesya dengan menyodorkan uang 50 ribu ke Alden.

Alden tersenyum gemas. “Gak usah, kan udah dibilang kemarin.” Ucapnya lembut.

Duh terbang Batin Kesya, ia melamun sejenak.
“hei?kok jadi patung?” Alden melambaikan tangan di depan muka Kesya.

“Eh, ini. Aku gak mau punya hutang sama siapapun.” Kesya terpaksa memegang tangan Alden dan menaruh uang di telapak tangannya.

“Maaf kak kalau gak sopan, tapi itu hak kak Alden. Makasih buat kemarin.” Ucap Kesya gugup.

Alden tertawa kecil. “Yaudah deh, makasih ya. Kalau gitu aku ke kelas dulu.” Balas Alden

“Yang semangat belajarnya.” Lanjutnya dengan senyum dekik di pipinya. Alden pun segera berjalan ke kelas.

Loh kak, kok gak ada kembaliannya. Mana bawa uang segitu. Gak bawa bekal. Mampus gak kamu Kesya. Batin Kesya.

Kesya pun pasrah dan langsung berjalan ke kelas dengan raut wajah kusut.
***

KAKAK TINGKAT (On-Going) Hiatus Dulu YaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang