13

100 13 13
                                    

Dara berjalan dengan langkah dihentak mukanya masam menandakan bahwa dia sedang sangat kesal,bagaimana tidak kesal? Seharian ini dia mengalami sesuatu yang menyebalkan -bahkan sangat.

"Sejak kapan kamu punya pacar?" Tanya mamanya yang sedang duduk diruang tamu hendak menonton TV.

Dara natap mamanya dan diam beberapa saat but fortunatly dia ngatur kembali ekspresinya jadi acuh."Engga ada yang pacaran"

"Jangan bohong." ucap Nia dengan nada sedikit penekanan.Dara memutar bola matanya acuh walaupun dalam hatinya berdebar kencang.

Dara berdecak dan ngerutin keningnya,kesal. "Engga sama sekali mah!"

Dara benar-benar mendesah,mulutnya gatal ingin mengumpat tapi dia sadar siapa yang dihadapannya —bisa habis dia kalau sampai kelepasan.

Memilih diam untuk menghindari umpatan yang bisa keluar kapan saja dari mulut licinnya,Dara berderap kedapur melirik piring lauk yang tersusun diatas meja,tapi tidak ada yang menarik kemudian perhatiannya tertuju pada benda tinggi dua pintu -kulkas,memutuskan memasak mie instan.

"Mie instan lagi,Kamu lupa ya kemaren kamu udah makan mie? Jangan kira mamah ngga tau ya Ra!,kamu ngga liat itu muka kamu udah kaya apa?"

"Liat.kaya tata surya,banyak bintangnya" jawab dara dengan nada acuh.

Nia berkacak pinggang lalu mendesis. "Mau dihancurin kaya gimana lagi muka kamu itu hah?!,kamu udah dewasa harusnya bisa rawat diri,tau mana yang baik dan buruk buat diri sendiri"

Dara ngusap wajahnya,berdecak dan kerutin keningnya,kesal.

"Mahh...." Ucap dara penuh penekanan,hampir kefase teriak.

Dara tersentak menatap mamanya sambil mendengus ngga percaya,dia ngga habis fikir,kenapa bisa mamanya melontarkan kata-kata itu -hm maksudnya,itu sedikit menyakitkan.

"Mau dihancurin kaya gimana lagi muka kamu itu hah?!"

fyi,mamanya Dara adalah orang nomor satu dan paling lantang mengatakan kalau mie instan dan telur adalah penyebab utama jerawat yang benar benar valid,no debat.
Mamanya adalah orang paling kekeuh dan pede banget sama statementnya,padahal Jerawat bisa dipengaruhi oleh banyak banyak faktor,tidak hanya dari makanan saja. Beberapa faktor yang mempengaruhi jerawat misalnya stress, hormonal,genetis,minyak berlebih di kulit,bakteri penyebab jerawat,sel kulit mati yang menumpuk dan menyumbat pori,kosmetik / skincare yang digunakan.

"Apa,Mau mamah ambilin kaca biar kamu liat keadaan muka kamu sekarang?!"

Dara mendengus seraya mengepalkan kedua tangannya dan memilih tidak melanjutkan obrolan mereka,berlalu tanpa tau-tau begitu saja menuju kamarnya.

"LANDARA MAMAH BELUM SELESAI—"

Dara nutup pintu kamarnya dan
—ugh!

Lega.

Dara menghela nafas dalam-dalam berusaha memenangkan diri,melempar tas sembarangan lalu berjalan menuju cermin besar menatap lirih wajahnya lewat pantulan cermin tersebut.

Dara menarik nafas berat,"huftt— jerawat mateng lagi dibagian dahi,"

"Sebegitu ngerinya ya muka gue?" sambung Dara sambil senyum remeh,remehin dirinya sendiri.

"Padahal jerawatnya gabanyak amat,cuman ada satu..dua.. tiga..empat..—limabelas..enambelas..tujuhbelas ——akhh anjing!"

Bukan karena tidak bersyukur,tapi Dara sudah coba banyak hal dan you know what! It got worse,merasa semua usaha sia-sia.

Seperti biasa Dara membersihkan wajah dengan micellarwater sambil menangis,menangisi wajahnya yang makin hari makin memburuk padahal semua sudah dilakukan mengikuti saran orang searching YouTube dan google cara mengatasi jerawat tapi apa hasilnya? Tetap saja jerawat tidak kunjung membaik.

Merasa cukup untuk menangisi wajahnya,Dara meletakan kembali micellarwater ketemlagnya semula membersihkan bekas-bekas kapas. Entahlah,Dara tidak mengerti yang jelas instingnya mengatakan untuk segera mandi untuk menyegarkan badannya.

__

Ting!

Alis Dara terangkat saat mendengar suara tersebut dari handphone-nya,dengan segera matanya melirik layar handphone dengan tangan yang sibuk mengeringkan rambut.

|+628315392xxx
haloo mba pacar
22.09

Dara menatap heran layar ponsel yang menampilkan pop up messenger yang entah siapa pengirimnya itu.

|+628315392xxx
kalo gabales fix beneran jadian ini mah

sp si u?|
Read

|+628315392xxx
calon mantu tante Nia ehehe
22.21

Dara menghela nafas lalu memutar bola mata malas,sudah jelas pengirimnya —siapa lagi kalau bukan lintang si menyebalkan.

Yang benar saja baru beberapa saat mengaku sebagai pacar dan sekarang dengan pe-de mendeklarasikan dirinya sebagai calon mantu? —wtff benar benar tidak waras,menyebalkan.

Keluar dari roomchat Lintang yang benar benar tidak penting,Dara memandangi daftar chat WhatsApp-nya.

|+6283147478xxx
Gue Daniel,sendal gue jgn lupa dibalikin ya

Dara melongo,berusaha menarik napas dalam-dalam setelah membaca pesan dari Daniel —kak Daniel ehehhe.

ia|
swallo doang pdhl|

|+6283147478xxx
yabiarin
biar barang murah kalo gue yg make jadi keren

"Dasar narsis," decih Dara tanpa membalas chat Daniel lagi.

Sekarang sudah larut sebenarnya Dara ingin tidur badannya sangat lelah dan bergegas melakukan rangkaian skincare seperti biasanya.

Menghela nafas panjang Dara menatap cermin didepannya.

"kok lo jerawatan sih sekarang? jarang cuci muka ya?"

"makanya jangan ganti ganti skincare"

"cantik tapi jerawatan"

Dara menangis mengingat komentar komentar orang ketika melihat wajahnya,seolah olah itu sangat buruk belum lagi mereka memberi tatapan menjijikan seolah jerawat itu adalah hal yang mengerikan.

Masa masa berjerawat adalah masa paling mengerikan,menyengsarakan bahkan melelahkan bagi Dara,karena dia harus mendengarkan ocehan orang-orang,diberi tatapan mengerikan dan harus extra dalam hal merawat wajah,setiap hari dia harus menggunakan rangkaian  skincare yang banyak bahkan Dara sampai hampir tertidur karena menunggu serum meresap sempurna diwajahnya untuk lanjut ketahap yang selanjutnya —benar-benar melelahkan.

Apa gue nyerah aja ya? —batin Dara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PIMPLES OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang