PRIA ITU

1.3K 169 54
                                    

Note : kalau ada typo tolong dikoreksi ya, happy reading:))
JANGAN CUMA DIBACA:( VOTE JUGA YA:(

*****
"Sya, kamu bawa topi kan?" Tanya Renata memecahkan lamunan Kesya.

Gadis berambut hitam pekat sebahu dengan tubuh munggil itu entah sedang melamunkan apa.

"Eh iya bawa kok. Emangnya hari ini ada Upacara? Bukannya Senin kemarin udah ya?" Tanya Kesya dengan tangan sibuk mencari topi nya di tas.

"Iya, gak tau ada apaan. Bikin nambah males aja masuk sekolah" Jawab Nata memainkan ponselnya.

"Nah ketemu" ucap Kesya girang. "Yaudah yuk" lanjutnya.

"Aduh baru jam segini juga. Rajin amat sih sya heu" Ucap Nata masih asik dengan ponselnya.
Kesya pun mengambil ponsel di genggaman Nata dan lari menuju pintu kelas.

"Eh Kesya!!balikin!" Teriak Nata memecah keheningan kelas.

"Kesyaaaa"

"Aku tunggu di halaman upacara ya bye" Kesya pun berlari turun ke bawah.

"Ih Kesya!!!" Kali ini teriakan Nata makin menjadi.

"Heh kaleng biskuit, bisa diem gak sih, brisik" Ucap Aleon, teman satu kelasnya yang sudah tidak tahan lagi dengan tingkah Nata.

"Heh kardus pelembab, gak usah ngegas, suka suka aku dong mulut juga mulutku wle" Balas Nata tidak terima. Ia pun segera mengambil topinya dan pergi mengejar Kesya.

"Dasar rang gelo" Ucap Aleon.

******

Kesya duduk di bawah pohon menunggu upacara dimulai. Ia tertawa kecil melihat Nata berlari hingga ngos ngosan dari arah timur menuju arah dimana Kesya duduk.

"Astaga Nata, habis olahraga ya?" Tawa kecil mengiringi pertanyaan Kesya.

"Terus aja terus,"Ucap Nata kesal. Kesya masih tertawa.

"Dasar nanti kalau aku pingsan pas upacara gimana?huh. mana HPku?"Lanjutnya.

"Nanti habis upacara"

"Sekarang Kesya cangtip please aku mohon" Rayu Nata dengan ekspresi seperti bayi minta permen.

"Gak mempan rayuanmu itu, wle" Balas Kesya santai.

"Ih Kesya! Tau gini aku tadi gak usah lari kesini." Nata memalingkan tubuhnya dari Kesya seperti anak kecil sedang marah. Dan Kesya pun hanya tertawa melihat temannya itu.

Tak berapa lama kemudian salah satu petugas upacara mengumumkan bahwa upacara akan segera dimulai dan diharapkan semua siswa menuju ke halaman upacara secepatnya. Kesya dan Nata pun segera memilih barisan paling depan. Upacara pun dimulai dengan sangat tenang.

***

"Istirahat ditempat grak"
Semua siswa memposisikan tubuhnya sebagaimana posisi istirahat.

"Anak-anak, hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagi saya dan ibu bapak guru yang lain karena diharapkan dengan apa yang nanti akan saya sampaikan ini bisa menjadikan kalian lebih termotivasi lagi kedepannya"Ucap Pembina upacara, Bu Suci.

Para siswa pun bingung dan saling berbisik satu sama lain, kira-kira apa yang akan disampaikan nanti. Termasuk Kesya dan Nata.

"Sya" Ucap Nata pelan dengan menyenggol tangan Kesya. Kesya pun menoleh ke arah Nata.

"Hm?apa?"

"Kira-kira yang mau ddiomongin bu Suci nanti apa ya? Apa ada guru ganteng yang baru?"

"Aduh Nata, jangan halu."

Bu Suci pun melanjutkan poin apa yang akan disampaikan.

"Nah anak-anak, bagi nama yang saya panggil harap maju kedepan ya"

Selanjutnya, Bu Suci memanggil 25 siswa dari kelas yang berbeda-beda. Semua siswa kelas 10 dan 11 bingung, kenapa hanya kelas 12 yang dipanggil sedangkan mereka tidak.

"Semuanya, beri applause kepada mereka yang berdiri di depan. Mereka semua diterima atau lolos SNMPTN di universitas yang mereka impikan. Tentunya usaha mereka tidaklah mudah. Untuk itu, semoga kalian semua termotivasi oleh mereka, terutama kelas 10 dan 11 agar ditingkatkan belajarnya."
Semua nya bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi termasuk Kesya.
Semoga tahun depan aku seperti mereka. Begitu batin Kesya.

Kesya memandangi melihat penampilan mereka satu per satu. Kesya begitu kagum dengan mereka hingga mata Kesya tertuju pada satu pria bertubuh tinggi, rambut sedikit gondrong dan hitam pekat, dengan seragam yang rapi. Kesya merasa tidak asing dengan pria itu.
Siapa dia? Kok gak asing ya mukanya?

*****

KAKAK TINGKAT (On-Going) Hiatus Dulu YaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang