Seventeen building adalah salah satu gedung perkantoran yang ada di pusat kota Seoul.
Gedung berlantai 20 itu dihuni beberapa perusahaan start up dan independen.
Karena masih perusahaan start up, kebanyakan karyawan yang berlalu lalang sibuk di gedung itu adalah para fresh graduated yang rata-rata masih berusia muda.
------------
Siang itu di atap seventeen building...
"tapi kenapa kau memperlakukanku seperti ini,kau bilang kau menyukaiku??!",tanya suara seorang gadis melalui smartphone yang menempel di telinganya.
Rambut hitam legamnya yang hanya sebahu tidak bisa menutupi airmata di pipinya yang diiringi dengan isak tertahan.
Jelas terlihat jika Ia sedang menagis.Disiang hari seperti saat ini,di tengah jam kerja juga,Jung Eunha rela meninggalkan kubikelnya saat banyak deadline yang harus Ia selesaikan hanya untuk mengangkat telepon dari pacarnya yang menghilang hampir 1 minggu.
Tapi sekarang saat mendengar apa yang diucapkan pacarnya padanya sungguh membuatya ingin membanting ponselnya saja.
Ia ingin marah pada pacarnya yang baru saja memutuskan hubungan mereka melaui telepon.
"aku tak akan minta maaf padamu karena kau sendiri yang membuatku menjadi seperti ini",balas pacarnya di seberang panggilan telepon itu.
Setelahnya panggilan terputus......
'Soonyoung Oppa'
Nama kontak pacar yang Eunha simpan di smartphonenya baru saja memutus panggilan secara sepihak.
Angin mendadak bertiup sedikit kencang di rooftop gedung tempatnya berdiri saat ini, Ia merasa tak sanggup berdiri karena kakinya lemas menerima kenyataan yang dihadapinya.
Pada akhirnya kesunyian itu tergantikan dengan tangisnya yang pecah walau Ia sudah menyembunyikan wajahnya di kakinya sendiri saat Ia jongkok.
Hampir 2minggu ini Soonyoung menghilang dari kehidupannya karena susah dihubungi,setiap kali Ia ingin menemui pacarnya di tempat kerjanya atau dirumah,pria yang 1tahun lebih tua darinya itu selalu beralasan sibuk.
Hingga kini,tali kasih yang sudah mereka jalin hampir 2 tahun mendadak putus hanya melalui telepon tanpa Ia sendiri tahu alasan apa pacarnya itu memutuskannya.
Karena merasa di jam kerja seperti saat ini tidak mungkin ada orang lain di rooftop,Eunha membiarkan isaknya menderu tanpa Ia tahan.Ia menangis tersedu-sedu sekeras yang Ia bisa untuk meluapkan sedihnya.
Karena setelah ini saat Ia kembali ke meja kerjanya Ia harus menyimpan semua kesedihannya.
Jadi,menumpahkan semua airmatanya disini adalah pilihan terbaik yang bisa Ia lakukan sebelum Ia harus professional dan memasang wajah 'tidak apa-apa' di depan semua orang.
.
..
...
...
....
......
"tidak apa-apa...aku hanya mengantuk",jawab Eunha lemas pada Yuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mean to Be
FanfictionJung Eunha menghampiri JeonWonwoo yang duduk dengan kerennya sendirian di pojok Connect cafe siang itu... Niat hati ingin meminta maaf atas kelakuannya ketika mabuk didepan pria itu sampai membuat goresan di mobil milik Wonwoo... Eunha tidak menya...