*04. Ada Apa?*

44 17 6
                                    

Hari ini tanggal merah dan otomatis kegiatan seperti sekolah, kerja, maupun kuliah di liburkan.

Pagi ini, Darra terbangun dari tidurnya lalu keluar menuju balkon kamarnya. Darra menghirup nafasnya dalam. Udara pagi ini sangat sejuk. Jam menunjukan pukul 05:35, Darra pun memutuskan untuk lari pagi, sudah lama ia tidak melakukan jogging.

Saat sedang bersiap-siap untuk pergi, tiba-tiba saja ponsel Darra berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Darra pun segera mengangkatnya dan ternyata itu dari kekasihnya, Daniel.

"Hallo, selamat pagi peri cantik." sapa Daniel di sebrang sana.

Darra yang mendengar sapaan dari Daniel seketika bersemu merah.

"Tumben kamu udah bangun."

"Iya, soalnya pagi ini aku niat mau lari pagi."

"Sama siapa?"

"Sendiri."

"Yaudah, aku temenin. Aku takut kamu kenapa-napa. Tunggu depan rumah. Aku kesana."

Panggilan telepon pun terputus secara sepihak. Darra tersenyum mengingat bagimana sikap Daniel yang selalu takut jika Darra terluka. Dimata Darra, Daniel itu sosok cowok yang lemah lembut, baik, dan penyayang.

Darra pun segera berjalan untuk keluar. Sebelum itu Darra menghampiri Maya yang sedang berkutik di dapur dan Darra mengambil air minum lalu ia menenggaknya hingga habis.

"Kamu mau kemana Dar, tumben pagi-pagi gini udah bangun." tanya Maya yang sedang mengupas bawah putih.

"Darra mau jogging Ma." jawabnya.

"Sama siapa sayang?"

Darra terdiam sebentar. Kalau dia menjawab bersama Daniel, apakah Mama nya akan marah mengingat pertemuan keluarga perihal perjodohan yang tinggal terhitung dua hari lagi.

Darra pun akhirnya menjawab jujur, "Sama Daniel Ma."

Ekspresi Maya seketika berubah saat Darra menyebutkan nama Daniel.

"Mama kenapa, ko diam?" tanya Darra. Dia takut Maya tidak mengizinkannya untuk pergi bersama Daniel pagi ini.

"Kamu masih sama Daniel?" tanya Maya tanpa menjawab pertanyaan dari Darra sebelumnya.

"Masih Ma. Mama tenang aja, aku gak bakalan rubah keputusan aku buat terima perjodohan ini. Yaudah, aku berangkat dulu Ma, Assalamualaikum."

Darra pun segera bergegas keluar sebelum banyaknya pertanyaan yang akan Maya lontarkan kepadanya. Dia hanya tidak mau pagi ini yang akan jadi hari kebersamaan dia dengan Daniel harus rusak akibat mood Darra yang sedang tidak baik.

"Waalaikumsalam." jawab Maya pelan seraya menggelengkan kepalanya.

***

"Abanggg banguuunnnn."

Luna terus-menerus mengguncangkan tubuh Elang dengan tangan mungilnya. Elang yang sedang tertidur pulas dengan mulut yang sedikit terbuka tidak sama sekali merasa terganggu oleh ulah adiknya itu. Usaha Luna untuk membangunkan Elang agar bisa menemaninya untuk memakan bubur ayam dekat taman mawar pun kayaknya terpaksa harus gagal. Elang itu walaupun ganteng kalau tidur kayak kebo. Susah bangunnya.

"Abanggg ihh banguuunnn."

Beberapakali Luna menggoyang-goyangkan tubuh Elang namun tak mendapat respon apapun. Dengan ide cemerlangnya, tiba-tiba Luna berlarian keluar untuk mengambil sesuatu.

DARRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang