_03_

53 19 2
                                    

SMA Pertiwi 03

"nanti gua pulang telat kay "

"kenapa? "  kayla memasukan botol minum ke dalam tas. Kini mereka berdua sedang berada di koridor sekolah mereka sengaja berangkat pagi dibanding rio yang masih dibawah alam mimpi

"gua ada ekskul cheerlader kay lu mau nunggu apa pulang duluan?tapi saran gua lu nunggu ga papa kan? Ntar lu ga tau arah balik "

"rio kan ada? " mereka berhenti melangkah di pertigaan

"rio sama aja dia ikut basket "

"oh yauda gua nunggu lu " Dela hanya mengangguk mengiyakan mereka berbelok kanan menuju ruang kepala sekolah dela hanya mengantar kayla

Classroom XI IPA 2

Seluruh ruangan kelas sangat sepi hanya ada dua sosok lelaki yang sengaja datang pagi hanya menyontek tugas matematika yang mematikan bagi masyarakat siswa siswi di SMA pertiwi 03.

"weh lur PR Matematika halaman berapa coba liat " ucap Erdan mengambil alih buku LKS matematika milik Paijo yang sedari tadi menyalin contekan

"arghh... Eh edan nanti gua dulu napa gua kan be---"

Brakk!

Erdan dan Paijo yang sedang beraksi tarik-tarikan buku menjadi ter-pause alias Terhenti. Tatapan mereka terarah pada pintu yang sedang berdiri diambang pintu dengan muka datar siapa lagi kalau bukan Dika yang selalu bikin masalah tapi tidak pernah masuk ke dalam buku kasus.

Dika menatap horor kedua teman nya yang datang pagi pagi hanya untuk PS (pekerjaan Sekolah), dika pun sama datang pagi hari hanya itu pelajaran guru terganas menurut nya kalau tidak mengerjakan harus mentraktir Mie Ayam Bakso 15 ribu lengkap dengan Teh Botol 10 ribu selama 60 hari. Bayangkan 25*60=1.500.000 kalau tidak mau membersihkan toilet, kantor, lapangan, perpustakaan sampai bel istirahat harus selesai, atau menjadi bodyguard selama semester.

"eh dika dateng pagi mau nyontek pr mtk yaaa? " sapa erdan. Dika berjalan mendekati mereka berdua dengan cepat mengambil buku yang di pegang paijo dan erdan langsung bergegas duduk dibelakang mereka

"heh gua dulu napa dik"

"diem"

"ck! Dasar ngirit ngomong " erdan geleng geleng kepala dika dingin padahal tidak dilahirkan dari es, terlalu irit irit irit tapi tidak terlalu kecuali kalau dia mau bicara itu juga.

"assalamualaikum permisi" kayla mengetuk pintu kantor guru .ia sendiri tanpa dela, dela sedang ke parkiran handphone nya tertinggal di mobil

"walaaikumsalam masuk" tampak seorang ibu guru memakai kacamata yang sedang mengoreksi buku paket .kayla memasuki ruangan mengecup punggung tangan kanan nya.

"bu maaf mengganggu saya kayla Ratasha siswi baru disekolah ini" ucap kayla sopan

"pagi sekali kamu datang pak kepala sekolah mungkin 10 menit lagi datang kamu tunggu saja, oh yah saya bu alna guru matematika" bu alna menutup buku paket lalu menyerahkan tumpukan buku pada kayla. Kayla menatap bu alna tanda tanya

"ini saya minta tolong taruh buku ini ke kelas sebelas IPA dua ,mungkin kelas masih kosong" kayla menerima nya mengangguk mengiyakan walaupun belum sepenuhnya tau sekitaran sekolah Ini.

"emmm.. Yang mana yah kelas nya" kayla berjalan menusuri kelas demi kelas yang akan dituju sedikit kesusahan karena tumpukan buku yang banyak "ah itu dia kelas" ia sudah berapa di depan kelas tersebut. "berat amat yak " saat ini kayla membenarkan posisi buku tapi buku nya malah terjatuh berserakan.

Brak!

"aduh pada jatuh semua" perempuan itu berjongkok membereskan buku paket yang jatuh berserakan dilantai

"Wih cakep dan liat gc liat "paijo menyenggol lengan erdan yang sedang menyatat akhirnya tulisan pun kecoret ulah paijo.

"argh.. Kecoret nih dodol "erdan melanjutkan menulis . Paijo menyenggol nya lagi

"apa lagi sih bang__!" erdan melihat kedepan mulut nya menganga lebar matanya berbinar "surgawi pagi pagi jo"

"cuci mata" paijo bertopang dagu

Jangan ditanya dika kemana? Dia masih fokus menulis menghiraukan makhluk fakboy. Rio baru saja datang sudah tidur kembali menyender dipundak dika.

"eh permisi maaf ka? "
Tanya kayla. Yah perempuan yang tak sengaja menjatuhkan tumpukan buku paket.

Dika mendongak menatap kayla Tatapan mereka bertemu 2 detik dika memutuskan kontak.

"aya naon geulis?" paijo melambaikan tangan tersenyum manis, sangat manis dibuat-buat oleh nya. Huek!

"butuh bahu untuk bersandar?" erdan mengidipkan mata genit nya

"macam lagu "

Kayla tersenyum kikuk
"hehe ini kak mau naro buku paket bu alna, saya taro di meja guru yah "kayla menghampiri meja guru yang ada di sebelah kanan nya.

"siap siap siap " paijo memainkan rambutnya kedepan kebelakang.

"saya permisi " kayla baru beberapa langkah keluar .

"Jika kau butuh telinga tuk mendengar...bahu tuk bersandar ... Raga tuh berlindung pasti__ mmpph" mulut erdan dibekap paijo . Kayla tersenyum tipis karena malu dan Langsung melenggang pergi keluar kelas.

______________________________________

Garing

Coment and vote :)

Sampai AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang