He

33 7 0
                                    

Enjoy!

Pagi itu,Nayeon sedang bersiap menuju kesekolah,tangannya mengepal kuat seolah menyemangati diri sendiri. Semakin hari,keadaan nya semakib memburuk. Ia hanya dapat menunggu,menunggu,dan menunggu

"Ma! Nayeon berangkat dulu ya!" Lebih dari seminggu ini,Nayeon memang sengaja berangkat lebih pagi dan melarang Jungkook untuk menjemputnya,ia lebih nyaman bolak-balik sekolah dengan ojek online atau taksi dari pada harus berangkat bersama Jungkook

Hah,Nayeon lelah berpura-pura.

Sepanjang perjalanan,dirinya sibuk melamunkan banyak hal,tak begitu memedulikan suasana sekitar nya yang mulai ramai. Ia lebih memilih jalan kaki,hitung-hitung berolahraga pagi.

Netra jernih Nayeon tak sengaja menangkap keberadaan seseorang di sebrang jalan,fokus pada lampu lalu lintas yang belum juga berganti warna menjadi hijau tanda pejalan boleh menyeberang

Tangan kanannya menenteng plastik berukuran besar dengan ransel hitam yang ia gendong dipunggung

"Itu,kan..."

♡♡♡

"Hai!" Nayeon berlari kecil menghampiri teman-temannya yang tengah mengobrol bersama di salah satu meja kantin. "Oh,hai,lama banget"

Tzuyu menarik kursi diseblahnya kemudian menepuk-nepuk kursi tersebut perlahan,mengintruksi Nayeon untuk mendudukinya

"Udah pesenin Nay makanan belom?" Tzuyu mengangguk sekali sebagai jawaban

"Kok diem aja sih? Tadi,kan,rame banget,asik ngobrol" Jungkook terlihat tertawa kecil lalu menatap Nayeon

"Nggak,cuma lagi males ngomong aja" Setelah itu,Taehyung memulai obrolan dengan membahas Huang Renjun,si ketua kelas nya yang tegas juga pendiam,katanya,Renjun direbutin lima cewek sekaligus dikelasnya,setiap hari di kasih coklat lah,bunga lah,surat lah dan banyak lagi barang lainnya yang bikin Renjun kewalahan

Dilanjut Jungkook dengan membawa-bawa nama Kim Wooseok,bocah sengit,tengil,bandel,tapi pinter yang tadi buat keributan dikelas.Berawal dari Hangyul dengan mulut pedasnya tanpa sengaja menyindir Wooseok,membuat Sang empu yang notabene nya tempramental kemudian ikut menyahuti dengan kata-kata tak kalah pedas juga.

Obronlan mereka terus berlanjut,sampai tanpa sadar,bel berbunyi,menghancurkan suasana senda gurau yang tercipta

"Aelah udah bel,kalau gitu aku ke kelas dulu" Taehyung beranjak diikuti yang lainnya. Namun,Nayeon terlihat risih dan berkali-kali menatap kearah salah satu stan kantin,perilakunya menarik perhatian Tzuyu

"Nggak ke kelas,Nay?" Nayeon terlihat tersentak kaget lalu mengedipkan matanya berkali-lali,berusaha menetralkan perasaan gugupnya

"Ah,nggak,d-duluan aja" Setelahnya,Tzuyu mengangguk kemudian menarik tangan kanan Taehyung untuk mengajaknya segera kembali ke kelas,meninggalkan Jungkook dan Nayeon berdua,dikantin sekolah yang luas ini

"Kenapa nggak ke kelas?" Layaknya pertanyaan Jungkook adalah sebuah perkataan yang mampu membakitkan hormon keterjutan Nayeon,gadis itu kembali gugup seperti sedia kala,menggigiti jemari nya lantas berucap

"Nggak papa,ada urusan sebentar,kamu ke kelas aja dulu" Jawaban yang tak memuaskan,Jungkook memilih pergi meninggalkan kantin tanpa sepatah katapun,menyisakan Nayeon dengan beribu kegelisahan dibenaknya

"Telpon nggak ya?" Sejenak,dirinya berpikir lalu mengembuskan napas kesal,mengambil opsi menelpon seseorang yang sedang sangat ia butuhkan saat ini

Dering sambungan telpon berbunyi

"Hallo?" Nayeon menahan nafasnya sejenak sebelum menjawab sapaan dari seseorang diteleponnya

"Emmm,hai" Hening. Tidak ada sahutan dari sana.

10 detik.

20 detik.

30 detik.

1 memit.

Nayeon mengalihkan ponselnya dari telinga kemudian melihat sekilas. Layar handphone masih menunjukkan bahwa sambungan telpon belum terputus

"Hallo?" Nayeon mengulangi jawabannya,dan tepat saat itu juga,suara deheman menyahuti

"O-oh iya,kenapa nelpon? Tumbenan"

"Kamu lupa sama pembicaraan kita tempo hari?"

"Nggak kok,nggak lupa,gimana?"

Helaan napas terdengar samar. Nayeon mengusap keningnya gugup kemudian mengecilkan suaranya

"Aku siap"

"Baiklah,besok temui aku,ditempat biasanya"

Setelah mengatakan kalimat tersebut,sambungan telepon diputus sepihak. Nayeon menatap layar ponselnya dengan nanar kemudian memasukkannya kedalam saku roknya

Menelungkupkan wajah,kembali pada keterdiamannya. Nayeon dirundung rasa bimbang. Ia terlampau takut jika keputusan yang dirinya ambil adalah kesalahan fatal dengan risiko luar biasa menakutkan

Matanya bergerak kesana kemari tidak pasti. Berakhir menggebrak kecil meja kantin dan segera berlalu dari sana

Sangking terlalu sibuk nya Nayeon pada pikiran yang penuh,gadis itu hingga tidak sadar,bahwa sedari ia duduk gelisah,menelpon,sampai pergi meninggalkan kantin,seseorang duduk dibelakangnya,dalam keadaaan memunggungi dirinya sembari menyeruput satu cup teh manis dingin.

♡♡♡

07.23 Pm

Nayeon masih setia mondar-mandir dikamarnya sembari sesekali menghitung hari. Jemarinya menekuk-nekuk dengan bibirnya yang terus bergumam samar,hingga kegiataannya harus berhentk dikala suara dering hp memecah suasana sunyi.

My bunny is calling...

Tanpa banyak pikir,Nayeon menyambar ponselnya dan menjawab panggilan tersebut

"Hallo!" Ucapnya riang diiringi suara tawa

"Senengnya ditelpon pacar" Terdengar tawa Jungkook pecah kemudian melanjutkan ucapannya "besok ada waktu nggak?"

Nayeon mengetuk-ngetuk jarinya di pelipis,berpose seakan tengah berpikir

"Ada,mau ngajak jalan ya?"

"Ululu,pacar nya Jungkook pinter banget,sih" Nayeon mengulum bibir seraya menahan agar senyumnya tak mengembang

"Iya dong! Pacar nya Jungkook gitu loh" Ujarnya bangga sambil membusungkan dada dan menepuk-nepuknya pelan

"Hahaha,iya deh iya,besok jam 10 pagi aku jemput ya,nggak perlu dandan cantik-cantik,soalnya susah bawa orang cantik,nanti lelaki kurbel pada jatuh cinta lagi sama pacarnya Jungkook"

"Hehehe,bisa aja kamu,ok ok nggak dandan cantik-cantik" Setelah mereka mengucap kata selamat tidur dan diakhiri rengekan kesal Nayeon karena sempat di goda Jungkook,telpon pun dimatikan

Nayeon melempar ponselnya asal setelahnya gadis itu mendudukan diri dibibir kasur sembari memejamkan matanya,tanpa sadar,air mata menetes dan mengalir begitu saja meninggalkan jejak dipipi Nayeon,membuatnya menggigit bibir pelan dengan kedua tangan menyangga tubuh ringkihnya

Hembusan napas keluar tak teratur,membentuk gelombang suara pilu yang terdemgar menyakitkan

Sepersekian detik kemudian,Nayeon merasa kakinya kram luar biasa,menjalar hingga kebetis. Gadis itu hanya dapat terisak pelan sembari menahan rasa sakit yang menyerang,kembali memilih memejamkan mata dan menahan semuanya sendirian.

♡♡♡

To be continued

Lampung,12 mei 2020

Anochecer࿐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang