•
•
•
•
•
Hiruk priuk kota kini telah berganti dengan tenang dan sunyi nya suasana malam, terlihat orang orang yang beberapa jam sebelumnya meramaikan segala penjuru dari kota ini telah kembali beristirahat untuk mengisi tenaganya di kemudian hari yang akan datang.
Kini ia melangkahkan kakinya menuju rumah hanya untuk sekedar mengistirahatkan tubuh nya yang sangat lelah karena pekerjaan yang ia lakukan sepanjang hari ini, sembari bersenandung kecil agar suasana malam itu tak terlalu sunyi untuknya.
Tidak ada yang ia pikirkan saat ini kecuali pulang dan mendaratkan dirinya di atas hamparan benda empuk dirumahnya lalu tertidur dengan lelap.
Ia membawa dirinya menuju jalan pintas agar mempersingkat waktu menuju rumahnya, melewati gang yang tidak terlalu sempit namun dengan penerangan yang bisa dibilang tidak buruk juga, tak ada kendaraan atau orang yang berlalu lalang disana, namun ia tetap mengambil jalan itu.
Kini ia telah berada di pertengahan jalan dari gang itu, terlihat ada beberapa orang yang datang dari arah berlawanan ia tak menaruh curiga pada apapun dan tetap melanjutkan langkahnya.
Ia sempat memperhatikan kembali ke segerombolan orang orang itu, terhitung ada empat orang yang datang dari arah sana, 'setidaknya gang ini tidak terlalu sunyi' pikirnya.
"Wow look, how beautiful it's dude?" Ucap salah satu dari segerombolan orang orang tadi setelah dirinya kini benar benar berada di hadapan keempat orang itu
Orang orang itu kini menghalangi akses jalan nya dengan badan badan besar mereka, ia berdecak kesal, ia saat ini sangat ingin sampai kerumahnya, kesialan apalagi ini?
"Minggir"
"Mau kami antar pulang sayang?" ucap salah satu dari mereka lagi, tetapi kali ini orang itu berani menyentuh dirinya
Ia menepis kasar tangan orang itu, menimbulkan gelakan tawa dari keempatnya.
"Tidak perlu, terimakasih atas tawarannya, bisa biarkan aku lewat?"
"Kau berani sekali sayang, kemari main bersama kami dulu, sepertinya lubang mu perlu di hukum karena menolak tawaran ku" mereka tertawa lalu menarik pemuda manis itu secara paksa
"LEPASKAN AKU BRENGSEK!" ia sangat marah sungguh.
"Jaga ucapan mu sayang" salah satu dari mereka meletakkan jari nya di bibir pemuda manis yang kini berusaha melawan sekuat tenaga nya.
Ia berusaha berteriak tapi sialnya disini sangat sepi mengingat jam menunjukkan waktu yang sangat larut malam sekarang, mengandalkan kecerdasan nya ia mengigit kencang tangan orang yang menariknya tadi sehingga membuat orang itu meringis kencang, belum sempat ia membawa kakinya untuk segera pergi dari situ seorang dari mereka berhasil menahan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We love you ( Hyeongjun X All ) [One Shot]
FanfictionDi setiap sudut dunia akan ada yang selalu mencintai song Hyeongjun. Kumpulan one shot tentang Hyeongjun x all ! WARNING ! bxb, gay, homo, 18+, mengandung kata kata kasar, If you don't like it please leave immediately.