Hargailah penulis selagi kamu membaca karyanya. Thank you.
Selamat membaca:)
✴✴✴
Sepanjang pelajaran pagi tadi hingga berganti pelajaran Moza hanya melamun dan tak banyak omong. Seperti tak biasanya, dimana-mana Moza itu selalu aja nyerocos mulu tanya sana-sini minta jawaban. Namun kali ini tidak, bukankah perubahannya sedikit tiba-tiba?.
Zia menengok kebelakang tepat Moza yang sedang bertopang dagu sambil memutar bolpoint-nya. "Za? Kenapa, tumben banget nggak minta contekan?"
"Males"
"Loh,biasanya juga kamu selalu bikin ribut kalau dapet kuis atau tugas kayak gini. Kok sekarang kalem banget Za, Sakit?atau kenapa"
"Nggak papa"
"Huft... Terserah deh, cepet kerjain bentar lagi bell bunyi kok"
Moza yang mendengar kata 'bell akan berbunyi'langsung bersorak ria. "Yeay!! Pulang! Pulang...... Akhirnya! Yuhuuu yo pulang yo"teriak Moza hingga ia berdiri dari kursinya lau melompat lompat kegirangan.
Semua orang dikelas menolehkan pandangannya pada Moza yang masih kegirangan tersebut dengan bingung.
"Ssttt Za! kamu apa-apaan sih?"desis Zia sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan. Ia malu! Benar-benar malu punya teman kayak Moza yang sukanya cari kerusuhan.
"Dih... napa tuh anak?"
"Yaampun yang, kamu tambah gemes aja"gumam Fahmi.
"Si Mozarella kumat lagi kayaknya"
"Aneh banget"
"Tau tuh, ngelindur kali dia"
"Apaan dah perasaan masih pagi juga, kok udah mau pulang aja? "
Cibiran saling sahut menyahut yang melihat aksi Moza yang terbilang aneh itu. Sepertinya Moza memunculkan sikap tak terduganya lagi kali ini, selain manja dan peduli, mungkin saja kan Moza akan menghadirkan sikap macam orgil misalnya?.
"Moza! Keluar sekarang!"teriakan Pak Mar membuat tubuh Moza menegang seketika. Pak Mar jika sudah emosi galaknya akan melebihi ibu-ibu kost yang sedang nagih uang.
"Ah... Pak k-kok keluar sih? Didalem aja deh ya pak, diluar panas...Pak"ucap Moza dengan wajah polosnya, kali ini ingin memperlihatkan skill-nya kembali. Drama Queen-nya yang membahana.
"Jangan banyak alasan! Saya sudah menerima beribu-ribu alasan dan itu semua menyakitkan!"Mulai deh alay-nya.
"Jadi jangan membantah dan cepat lakukan!"marah Pak Mar.
"Ngapain?"
"Mandiin Gajah!"
"Emang ada gajah?"
"Huh... Kamu itu ya selalu bisa bikin saya naik tangga"
"Naik Darah Pak,bukan naik tangga. Emangnya bapak lagi suka main rumah tangga?"ucap Moza bodoh.
Semua yang melihat kejadian itu hanya bisa menghela napas,mengelus dada dengan sabar, memepuk jidat, bahkan ada yang sampai ingin sekali salto bolak balik.
"Apaan main rumah tangga? Yang ada itu ular tangga! Moza!!... "gemas Pak Mar,beliau mengusap wajahnya kasar dan menolehkan pandangannya kembali setelah Moza tak banyak bicara kembali.
"Lebih baik sekarang kamu itu keluar dari kelas, hormat didepan bendera hingga pelajaran saya selesai, lalu bersihkan lantai dari koridor hingga sepanjang kelas saat pulang sekolah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish And Cruel
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] "Reon... Moza kok laper ya?"-Moza "Ya makan"-Reon "Yaudah Reon beliin Pizza double keju Mozarella ya." "Beli sendiri sana" "Kok gitu? Kenapa harus Moza kalau ada Reon? " Jika saja Moza bukan perempuan, jika saja Moza...