4. Kesalahan

26 4 6
                                    

Kali ini Rehan melaksanakan salat tahajud. Ini adalah salat tahajud pertamanya dalam seumur hidup. Iya, pertama.

Rehan hanya mengikuti. Ia pun tidak tau apa bacaan-bacaan salatnya. Hanya mengikuti gerakannya saja.

Setelah melaksanakan salat tahajud, semua santri ikhwan maupun akhwat di wajibkan bertadarus sampai menjelang waktu salat shubuh. Tapi, yang di lakukan Rehan hanya tidur berseandar pada dinding masjid. Tak memperdulikan celotehan GLF yang menyuruhnya untuk bertadarus.

Rehan juga tidak bisa membaca Al-Qur'an. Hanya satu atau dua huruf saja mungkin.

Sewaktu setelah salat maghrib kemarin, Rehan tidak mengikuti tadarus. Ia hanya berdiam diri di hadapan Al-qur'an tanpa ada niatan membacanya. Astagfirullah..

"Woy!! Hudang woy!!" Latif menggoyang goyangkan tubuh Rehan.

"Heh!! Manéh tong saré waé!! Hudang, hudang!!" kata Latif lagi

Rehan membuka matanya perlahan
"Apa?" ucap Rehan dengan suara serak khas bangun tidur.

"Wudhu sana!! Kita melaksanakan salat subuh berjamaah," kata Gofar

Rehan hanya mengangguk, kemudian menutup matanya kembali. Kebo dasar!!

"Rehan!! Bangun!! Kita akan melaksanakan salat subuh berjamaah," kata Fathan

Tak ada gerakan, Rehan masih berada pada tidurnya.

"RAPATKAN DAN RAPIKAN BARISANNYA."

GLF menoleh ke arah suara. Itu suara kyai Basyir yang hendak menjadi imam salat subuh kali ini.

GLF tampak kebingungan karena Rehan masih saja belum bangun.

"GOFAR, LATIF, FATHAN! SYAF NYA HARAP DI RAPATKAN."

GLF berdiri dan merapatkan barisannya.

"ITU SIAPA YANG MASIH DUDUK?" tanya Kyai Basyir sambil menunjuk ke arah Rehan.

"Rehan kyai," jawab Fathan sopan

"KENAPA MASIH DUDUK?"

"Punten kyai, Rehan...," kata Latif

"KENAPA REHAN?"

"Tidur kyai," jawab Gofar

"ASTAGFIRULLAHALADZIIM...," kata seluruh jamaah masjid bersamaan. Paduan suara yaa??

Kyai berjalan menghampiri Rehan dengan memegang gelas yang berisikan air.

Kyai Basyir mem percikkan air tepat pada wajah Rehan. Basah deh....

Rehan membuka matanya dengan mulut yang komat kamit tidak jelas seperti sedang membacakan mantra. Hancur sudah, seluruh nama nama binatang yang ada di taman safari di ucapkan oleh Rehan.

Kyai menggeleng takjub. Pantas saja Rehan di keluarkan dari sekolahnya, kelakuannya juga macam anak yang tak berpendidikan.

"Sana wudhu! Setelah itu ikut salat subuh berjamaah," kata kyai Basyir

Rehan berjalan sempoyongan menuju tempat berwudhu. Ada ada saja!!

*****

Setelah melaksanakan salat subuh, Rehan tidak boleh kembali ke kobong. Ia mendapat beberapa hukuman karena ulahnya.

Yang pertama, hukuman karena Rehan tidak bertadarus pada dua waktu, yaitu setelah magrib dan setelah salat tahajud.

Yang ke-dua, hukuman gara gara tidak punya etika ketika berbicara dengan yang lebih tua. Apalagi ini, menggunakan bahasa bahasa kasar.

Hikmah MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang