Part 9

184 11 0
                                    

Hening

Setelah para dokter juga suster dan kedua bodyguard keluar,keadaan kamar inap Starla sampai saat ini masih hening,tidak ada yang memulai percakapan.

Alex yang sedari tadi berdiri pun merasakan bulu kuduk mulai berdiri ketika melihat Erlangga yang masih mengepalkan kedua tangannya sampai-sampai buku jarinya memutih, entahlah Alex hanya merasakan pasokan oksigen nya mulai berkurang ia mulai kehabisan bernapas.

"Ehm"dehem Alex ketika merasakan udara semakin mencekam.

Masih tidak ada jawaban dari keduanya bahkan satu lirikan pun tak Alex dapatkan,ia hanya melihat kedua orang itu sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Yang pertama ia melihat Erlangga yang masih mengepalkan kedua tangannya,mungkin ia masih kesal saat mengingat kejadian dokter muda tadi.

Lalu pandangan Alex jatuh pada Starla,ia merasa bahwa Starla semakin melemas.

"Najla kamu baik-baik saja?"tanyanya sambil melangkah mendekati Starla, sebenarnya Alex memberanikan diri bertanya,ketika tadi mencuri satu dua lirikan pada Erlangga ia malah mendapat kan tatapan tajam dari sang pemilik manik hitam kelam itu mungkin ini bukan pertanda yang bagus batinnya.


Sebelum Alex sampai pada sisi brankar yang ditiduri oleh Starla ia merasakan sebelah tangannya di genggam dengan erat.

"Jangan dekat-dekat!"Erlangga masih menggenggam tangan Alex .

Alex berdehem lalu mendongkak"apa urusannya sama kamu?"dengan masih memberanikan diri membalas ucapan Erlangga,untuk kedua kalinya ia harus mengakui bahwa ia sedikit takut kalau melihat Erlangga yang sedang marah ia seperti melihat Starla seram.

Dan juga perlu kalian ketahui Alex memiliki tubuh yang tinggi tegap ia masih kalah tinggi nya dengan Erlangga,ia heran masih bocah SMA pun tinggi Erlangga sudah seperti tiang bendera,ya walaupun hanya beda beberapa centimeter tetap saja masih tinggian Erlangga.

Erlangga mencekram tangan Alex dengan kuat "This girl is mine, only I can approach her, and I am the only owner. " ia mengucapkan dengan sangat lantang.

"Aku kan saudaranya dan siapa juga yang mau ngedeketin Starla!"sanggah Alex sekarang ia tahu bahwa selain sikap pantang menyerah, Erlangga juga mempunyai sikap cemburu,menyebalkan, sangat posesif dan over protective.

Erlangga semakin mengeratkan genggaman tangannya"kalau gue bilang gak suka ya ga suka!".

Alex meneguk ludah ngeri juga melihat dia marah.

"Emang apa hubung–"

Ucapan Alex terpotong ketika melihat rintihan dari Starla,ia panik! bagaimana pun baru kali ini dia melihat Starla masuk rumah sakit karena phobia nya, biasanya saat kemarin Starla melihat mawar putih ia hanya tampak gelisah dan takut yang berlebihan! Bukannya sampai pingsan begini!.

Langkah Alex terhenti ketika terhalang badan tegap Erlangga yang berada di depannya.

"Starla! Mana yang sakit? Kepala pusing? Mau makan!?"Erlangga berujar sangat panik sambil mengusap-usap kecil kening Starla yang kedua alisnya tertekuk.

Starla masih meringis ia masih memejamkan matanya ia merasa sangat pusing sekali di tambah Erlangga yang berbicara sangat keras dan terkesan hampir membentak itu membuat kepalanya tambah pening.

Starla menepis tangan Erlangga yang berada di kening nya bukannya dia tidak mau tapi dia tidak terbiasa di manja seperti itu, Starla tidak seperti gadis yang lain kalau sedang sakit selalu di manja tidak!dia tidak seperti itu!apalagi ia tidak mau di anggap sebagai kurang belaian big no!.

Erlangga tersenyum miris,tidak apa-apa ini baru permulaan "Alex panggil dokter,mungkin Starla pusing karena dia belum sarapan" titahnya sambil mengulurkan tangan nya untuk mengusap kembali kening Starla yang masih berkerut,lagi dan lagi tangan itu di tepis oleh sang empu.

Alex sebenarnya tidak mau mengikuti instruksi dari Erlangga tetapi karena kekhawatiran nya lebih tinggi daripada keinginan nya untuk berdebat ia pun akhirnya mengangguk dan perlahan berjalan mendekati pintu.

Saat sudah berada di luar ia mendapatkan kedua bodyguard itu masih berdiri tegap menjaga pintu masuk "panggilkan dokter"titahnya.

Kedua bodyguard itu tersentak kaget dan dengan kompak mereka menundukkan badannya "yes sir" ucapnya serentak sambil seseorang dari mereka berjalan keluar ruangan dan yang satu lagi masih berdiri menjaga pintu masuk.

Alex mengangguk dan tak lama ia pun memasuki ruangan Starla kembali.



•••

Tebesehhhhh!










MYSTERIOUS GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang