Erlangga perlahan menutup pintu dengan hati-hati ia takut menganggu kenyamanan Starla yang sedang tertidur bisa di bilang masih belum sadarkan diri.
Erlangga melangkah pelan sambil melihat kanan dan kiri,ia menaikan sebelah alisnya"kenapa banyak sekali alat musik yang di pajang?"dinding itu tidak sama dengan rumah sakit biasanya yang terdapat dinding-dinding polos ataupun ornamen-ornamen untuk kesehatan lainnya.
Disini kebalikannya!kamar ini seperti ruang musik,di setiap dinding terdapat alat musik di berbagai daera–bukan bukan kota–salah salah ini––Negara!! Alat musik ini di berbagai Negara!gila! Bukannya seperti kamar pasien ini lebih tepatnya kamar pribadi!batin Erlangga menjerit.
Langkah Erlangga terhenti di samping brankar-ranjang- ah lebih tepatnya tempat tidur yang sangat besar kalau hanya untuk satu orang"ini sangat mewah kalau hanya buat pasien"Erlangga mendudukkan kedua bokong nya di kursi yang sepertinya sedang menunggu kehadiran dia.
Erlangga tersenyum miris melihat lengan sebelah kiri Starla yang terdapat infusan.
"Lihat kamu kaya gini dada aku tiba-tiba berdetak tak karuan,rasanya mau copot"Erlangga meraih tangan Starla yang tidak di infus untuk di genggamnya
Perlahan punggung tangan Starla di dekatkan pada bibirnya cup dia mencium dengan sangat lembut dan hati-hati.
Erlangga membawa tangan dingin itu kearah pipinya?matanya memancarkan rasa khawatir,putus asa,mendamba,dan - menyesal?.
Erlangga tidak seperti ini sebelumnya,mantan dia yang pernah sakit pun tidak khawatir boro-boro khawatir inget aja kagak.
Erlangga memejam kan mata, seandainya tangan itu sedang mengusap lembut rahangnya,mata Starla memancarkan kasih sayang penuh pada Erlangga, Erlangga terkekeh miris iyah benar seandainya seandainya!.
"Maafkan aku babe".
"Kalau aku tahu kamu phobia mawar putih aku tidak akan memberikan nya untuk mu"Erlangga menunduk dia menyesal sungguh menyesal!memang sih bukan hanya dia yang memberi bunga keparat itu,tapi dia merasa bahwa dia penyebab nya.
•••
Erlangga rasanya ingin menangis melihat Starla yang belum sadar, sudah setengah jam saat Alex keluar Starla belum sadarkan diri!.
"Aku mohon bangunlah babe " Erlangga menggeram rendah,dia khawatir -sangat!.
Erlangga merasakan tangan yang ia genggam gerak Erlangga langsung memusatkan pandangan nya ke arah bulu mata hitam lentik milik gadisnya itu.
Bukannya mendapat apa yang sedari tadi dia harapkan Erlangga malah mendapat kan kebalikannya. Starla terlihat gelisah dalam tidur bahkan keringat mulai muncul di dahi putihnya.
"Ssstttt I am here babe" Erlangga mengusap pelan dahi Starla yang terdapat banyak keringat lalu mengecupnya dengan sayang.
Bukannya lebih baik itu semakin lebih buruk, Starla semakin gelisah dalam tidurnya bahkan wajah cantiknya kini sudah basah dengan keringat.
"Jangan buat aku lebih khawatir Starla"lirih Erlangga sambil menggenggam erat tangan Starla,sesekali Erlangga mengecup tangan dan dahinya.
Seolah-olah kalimat itu menjadi mantra pengantar tidur, Starla kembali tidur dengan tenang,tidak ada gelisah tidak ada takut dan tidak ada cemas,dia alam bawah sadar Starla dia tersenyum tipis.
Erlangga dengan telaten mengusap kembali dahi yang terdapat banyak keringat Starla dengan sayang cup Erlangga menjauh kan wajah nya dari dari Starla sambil memfokuskan pandangannya ke arah mata hijau toska yang menutup itu
"Mata ini hanya boleh melihatku" cup Erlangga mencium kedua mata Starla yang masih tertutup,lalu pandangan nya terus ke bawah terhenti di hidung mancung Starla
"Hidung ini hanya boleh mengendus aroma tubuhku!"perintahnya posesif
Cup
"Pipi ini hanya boleh di cium oleh ku"tatapan Erlangga terhenti di bibir merah Starla yang sekarang terlihat pucat.
Erlangga mengusap pelan bibir itu lalu menggeram "ini hanya bisa dicium olehku dan ini miliku!milik Erlangga Nhaditama!"tak tahan dengan bibir menggoda itu sebagai gantinya dia mengecup dahi Starla dengan sayang.
Erlangga perlahan merebahkan kepalanya di samping Starla,ia membawa tangan Starla ke pipinya -nyaman itulah kata yang terlintas pertama kali saat merasakan tangan Starla di pipinya, Erlangga tersenyum kecil, perlahan manik mata hitam legam itu menutup dengan sendirinya.
•••
Alex melihat itu,semua orang bodoh juga tahu tatapan Erlangga itu mudah ketebak,tatapan itu-tatapan penuh cinta dan kasih sayang.
Perasaan saat pertama kali dan sekarang Erlangga saat bertemu Starla raut wajah dia mudah sekali ketebak,padahal Alex yakin bahwa Erlangga tidak seperti itu.
"Aku tahu kamu tidak seperti orang-orang yang aku lihat sebelumnya"Alex tersenyum miring sambil menatap Erlangga dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERIOUS GIRL
أدب المراهقين••• Gadis itu mengejutkan Gadis itu penuh dengan misteri Gadis itu sangat cantik Gadis itu sangat sulit di tebak Gadis itu mempunyai segalanya Gadis itu- ° ° ° ° ° ° ° ° ° °