Hari Minggu adalah hari yang sangat menyebalkan bagi Erlangga,biasanya dia sangat menanti hari ini-ia bisa bermain play station sampai sore,mengganggu Sisi sampai nangis,menganggu bunda masak ah macam-macam.
Tapi sekarang Erlangga tidak menyukai hari ini dia tidak bisa melihat Starla nya! Sekali lagi Erlangga tekankan d.i.a t.i.d.a.k b.i.s.a m.e.l.i.h.a.t S.t.a.r.l.a n.y.a! Bintangnya hidupnya dan separuh napasnya mungkin itu menurut kalian terlalu lebay tapi tidak bagi Erlangga!.
Erlangga menyugar rambutnya ke belakang "Shit! Bisa gila gue gara-gara kangen!"Erlangga menggeram prustasi "Starla pake jampi-jampi kali ya? Ko gue jadi kepikiran dia terus sih!".
Gila!baru kemarin dia bertemu Starla di sekolah tapi sudah kangen! Erlangga rindu sekali dengan tatapan sinisnya apalagi pipi bulat yang selalu mengembung membuat ia terlihat semakin gemas. Mungkin Erlangga sudah benar-benar gila! .
Erlangga berjalan ke arah cermin yang terletak dekat balkon kamar "Gue ganteng iya,kece iya,famous iya,kaya juga iya,banyak yang naksir jangan ditanya,tapi ko Starla ga mempan ya?" Ucapnya sambil melihat bayangan dirinya sendiri.
Erlangga menghela napas pasrah ia berbalik dan mengambil handphone merk apel di gigit nya itu,ia menghidupkan data tak lama banyak notif bermunculan mulai dari beberapa cewek yang terus spam chat,mantan yang mengemis minta balikan -yang tak ia gubris sama sekali.
Erlangga membuka notif grup COWOK GANTENG yang memiliki anggota dua sahabat setannya dan sepupu laknat yang sudah gila tingkat akut.
COWOK GANTENG
Dmas.p: Cafe kuy.
Bby_Cakep: Kuy ah bete nih,sambil lihat cabe yang montok siapa tahu aja ada yang kecantoll.
Dmas.p: Ah lu mah nyari yang murah mulu.
ErlanggaNhdtma: *2
BebRiko.N: *3
Bby_Cakep: Kalian semua jahat:(
Dmas.p: Najis! Gue punya temen lebay amat.
BebRiko.N: *2
ErlanggaNhdtma:Gue tunggu Di cafe Star jam 1 siang kalau ngaret gue ga ngasih jatah makan selama sebulan!
Bby_Cakep: Otewe beb!
Dimas.p: *2
BebRiko.N: *3
Erlangga mematikan ponsel nya,ia mendesah prustasi sungguh dia rindu sekali tatapan dingin Starla yang menurutnya sangat seksi dan menggemaskan! Mungkin kumpul sama temannya bisa melupakan Starla dalam benaknya.
Mungkin.
•••
Starla memejam kan matanya,menikmati angin yang berhembus di balkon lantai tiga kamarnya entah apa yang menganggu pikiran gadis cantik nan manis itu,terlalu banyak yang ia pikirkan hingga membuat kepalanya terasa mau pecah.
Rasanya ia ingin berbagi keluh kesahnya pada seseorang tapi dia tidak ingin membuat orang lain kesusahan, Starla yakin mereka juga pasti mempunyai masalahnya masing-masing,yang harus ia lakukan adalah tetap kuat dan tegar.
Bulu mata lebat dan lentik itu masih tertutup dengan cantik,hidung mancung, bibir atas agak tipis dan bibir bawah agak tebal,wajah sangat rupawan,rambut pirang bagian bawah bergelombang, perpaduan yang sangat sempurna.
Maka nikmat apalagi yang engkau dustakan!
Tok tok tok
Suara pintu di ketuk itu tidak membuat Starla membuka matanya "Masuk".
Seseorang yang mengetuk itu langsung masuk ketika sudah mendapatkan ijin dari pemiliknya. Ia melangkah pelan mendekati punggung Starla yang masih membelakangi dirinya "Sua Maestà" ucapnya sambil membungkuk kan setengah badan tinggi tegapnya.
Starla menoleh ia tersenyum miring "Berdirilah" titah itu bagaikan perintah mutlak yang membuatnya harus mematuhi perintah. Pemuda itu menegakan badannya.
Starla masih menatap manik biru laut seakan-akan seseorang yang melihat itu dapat tenggelam dalam kesesatan yang memabukan. Tak lama Ia kembali membalikan badannya " Di sana baik-baik saja?" Starla masih menatap ke arah hutan di depannya.
"Baik-baik saja Sua Maestà"
"Saya kesini karena khawatir pada keselamatan anda Sua Maestà"Zucca memberikan alasan nya kenapa ia ke sini,dengan berujar tegas dan lembut secara bersamaan.
Starla menghela napas panjang " Kamu tahu aku tidak selemah itu Zucca".
"Saya tahu tapi anda adalah pew--"
Starla menggeram ia berbalik dan menatap tajam lawan bicara nya"Ini rahasia kita berdua, orang-orang disini tidak ada yang tahu tentang itu-
-jangan biarkan mereka tahu siapa aku"
Zucca menundukkan kepalanya tak lama ia mengadah dan mengangguk pertanda mengerti.
"Ijinkan saya menjaga anda disini Sua Maestà" Zucca menatap manik hijau toska itu.
Starla terdiam. Ia masih menatap kosong manik Zucca.
"Bukankah memang tugasmu Zucca? Kenapa harus minta ijin-
-Kamu bisa memanggilku seperti itu jika hanya ada kita berdua"Starla melengos dan berjalan mendekati pagar pembatas balkon kamarnya.
Bukannya Zucca tidak tahu tugas yang sedang ia emban,tetapi disini kan bukan wilayah kekuasaannya jadi dia harus meminta ijin agar bisa bergerak dengan leluasa.
Zucca berjalan mendekati,ia berhenti tak jauh dari Starla.
"Benar Sua Maestà, saya mengerti".
Hening.
Starla tak membalas ucapan Zucca. Setelah beberapa menit di isi dengan kekosongan tak lama Starla membuka suara "Kamu tahu kan sekarang tugas mu apa?"tanyanya sambil tersenyum miring.
"Tentu Sua Maestà" Zucca masih betah memandangi punggung Starla tak lama ia mengalihkan pandangannya pada hutan lebat yang tersaji didepan mata.
Starla bangga pada Zucca dia tak memberi perintah pun Zucca sudah mengerti apa yang dirinya inginkan.
Tentu saja Zucca mengerti karena pada dasarnya dirinya sudah mengetahui tentang Starla dari kecil.
•••
Starla-nya Erlangga
Tebesehhhhh!
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERIOUS GIRL
Teen Fiction••• Gadis itu mengejutkan Gadis itu penuh dengan misteri Gadis itu sangat cantik Gadis itu sangat sulit di tebak Gadis itu mempunyai segalanya Gadis itu- ° ° ° ° ° ° ° ° ° °