Part 3

44 5 2
                                    

[Bantu vote dan komen ya guys! dengan begitu kalian ikut berpartisipasi dalam mendukung karya-karya si Penulis karena hanya dari situlah membuat penulis semakin bersemangat dan makin imajinatif lagi dalam membuat karya-karya yang lain. makasih]

Silakan membaca ...











Disini juga penerangan cukup bagus, ditemani angin sepoi-sepoi malam hari dan 'tak lupa makan kebab juga diselingi obrolan.

"Aku baru tahu ternyata kamu pandai melukis, emang kamu udah lama disanggar lukis itu?" tanyaku. "Lumayan lama, sekitar empat tahun. Kalau lagi free waktu kuliah aku sering menghabiskan waktuku di sanggar itu dari pada di tempat-tempat lain," jawabnya.

Hmm ... ternyata dia seorang sarjana ya, "Boleh kutanya sesuatu?" kata Tedi. "Emang mau tanya apa?" kataku. "mm ... ini sedikit pertanyaan pribadi sih, diumur kamu yang sekarang kok kamu belum punya pacar sih?" tanyanya.

"Yah emang karena aku merasa masih betah di zona nyaman, jadi malas aja lebih fokus ke pekerjaan dulu. Kalau kamu, kenapa belum punya pacar?" kataku. "Ya ... anu ... untuk pertanyaan ini aku gak bisa jawab, secret," katanya dengan senyuman.

"Ih! ko gitu sih, curang ih!" tuturku. Dia hanya tertawa dan aku sedikit cemberut, kami sedikit bercanda ria sebelum dia mengantarku pulang.

Pada jamku tertera pukul 9.15 dan kami sudah berada di depan rumahku. "Sis boleh tukeran nomor WA nggak supaya nanti aku lebih mudah hubungin kamu," katanya. Yang tentu saja aku berikan dengan senang hati, "Hati-hati dijalan ya," kataku.

Dia melambaikan tangannya lalu setelah itu pergi, setelah dia kelihatan jauh aku masuk dengan riang gembira kerumah. Sepertinya aku akan bermimpi yang indah malam ini. Wih...!

Kembali lagi dihari yang sangat menyenangkan yang 'tak lain adalah hari libur, banyak yang bisa kulakukan. Yaitu malas-malasan dikamar, drakoran, atau bahkan olahraga.

Tapi khusus untuk hari ini tiba-tiba saja moodku lagi pengin ke toko buku buat beli novel, sasaranku 'tak lain adalah Gramedia.

Sesampainya aku disana kuedarkan pandanganku menikmati nikmatnya pemandangan surgawi buku dihadapanku, kalau boleh sepertinya aku ingin memiliki semua buku yang ada disini tapi apalah daya keuangan yang belum memadai.

Saat-saat ini di novelovers lagi booming-boomingnya novel fiksi remaja yang berjudul Mariposa dan bahkan sudah tersedia versi cetaknya tentu saja ini menarik minatku.

"Apa? Habis!" kata spg gramedia.

Gila! laris banget tuh novel sampai habis segala, meskipun kata spg gramedia tadi barangnya sudah diorder dan akan datang dalam waktu dekat tapi moodku jadi hilang deh dan jadi malas .

Dengan langkah lemas aku berjalan keluar gramedia tapi secara tidak sengaja sorot mataku menangkap sosok yang sangat familiar bagiku.

Ternyata dia disini juga.

"Tedi!" panggilku setelah ia menyelesaikan transaksi di kasir. Dia menatap dengan senyum manisnya "Siska, habis beli buku juga?" tanyanya. "Enggak soalnya buku yang aku cari sudah habis, kamu beli buku juga?" tanyaku.

Dia mengangguk "Iya, ini novel yang lagi best seller judulnya KKN Desa Penari," seraya memasukannya kedalam tas ransel navy yang ia kenakan. Aku membelalakan mataku, kenapa bisa aku lupa dengan novel yang satu itu. Hahaha ... hari ini masih keberuntunganku, dengan segera aku ingin mencari buku itu.

"Tapi sudah habis dan ini yang terakhir," lanjut Tedi.

double zonk! deh kalau gitu, huft ... Lelah sudah hayati.

Yang Tak Dapat KuhindariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang