[Bantu vote dan komen ya guys! dengan begitu kalian ikut berpartisipasi dalam mendukung karya-karya si Penulis karena hanya dari situlah membuat penulis semakin bersemangat dan makin imajinatif lagi dalam membuat karya-karya yang lain. makasih]
Silakan membaca ...
Sudah beberapa hari ini nomor Tedi tidak dapat dihubungi baik ditempat kerja maupun dirumah aku selalu mencoba menghubunginya, yang sempat membuatku heran akhirnya timbul perasaan gelisah juga. Otakku mulai berpikir yang tidak-tidak soal Tedi, aku enggak tahu satupun temannya jadi tidak ada tempat bertanya. Lulin datang mengahampiriku saat aku lagi duduk istirahat di tangga karyawan "Lo! kenapa Sis kaya bete gitu?" tanya Lulin. Iya nih Lin, beberapa hari ini aku coba hubungi Tedi tapi nomornya gak bisa dihubungi", ujarku. "Mungkin aja dia lagi tugas luar kota, kan dia juga bekerja di perusahaan retail apa lagi lu bilang dia seorang koordinator jadi mungkin aja begitu," tutur Lulin. Yang dibilang Lulin masuk akal juga dan mungkin ada kesalahan jaringan jadi dia susah untuk dihubungi, positif thinking saja.
Beberapa hari ini terasa seperti hambar, bangun pagi – pergi kerja – pulang kerja. Hanya itu saja yang kulakukan, saat hendak masuk ke rumah kulihat mama dan papa sedang berbicara dengan seseorang yang pasti itu teman papa. Papa melihatku lalu memanggilku untuk duduk. Sepenglihatanku teman papa ini seperti seumuran dengan papa, lalu dia tersenyum ramah padaku "jika aku melihat Siska dia itu seumuran dengan anakku Julio yang sekarang mengambil s2 di London," ucapnya. Aku mengernyit "Om ini siapa pa?" tanyaku ke papa. "Kamu lupa? dia ini dr. Franky," kata papa. Aku hanya tersenyum, aku benar-benar enggak tahu dr. franky itu siapa. Aku izin pamit untuk kekamar dan segera beranjak dari situ. Siapa itu dr. franky? oh tidak! apa jangan-jangan aku mau dijodohin lagi, 'kan tadi dr. Franky membahas soal anaknya itu, OMG... !
Malam ini aku 'tak hanya membantu mama memasak untuk menyiapkan makan malam, usai itu aku beranjak tidur dikarenakan kepalaku mendadak pening. Keesokan harinya saat sinar mentari memasuki kamarku disertai dengan alarmku yang berdering, aku hanya mematikan alarmku dan kembali tidur. mumpung off day jadi aku gunakan untuk tidur seharian saja, lagi mager aku. Beberapa menit kemudian kudengar suara hpku berbunyi tanda panggilan masuk "ish ... mengganggu saja,"gumamku. Dengan mata yang sayup kulihat nama yang tertera "Tedi?". dia meneleponku yang tentu saja dengan antusias kuangkat telepon darinya.
"Halo.." kataku. "Halo Sis, kamu baru bangun ya?" tanya Tedi. "iya, baru saja, emang ada apa Ted?" balasku. "Hmm ... kita jalan yuk! mau gak ke Cat's village?" ajak Tedi. "Boleh aku siap-siap dulu yah," kataku. Hahaha ... asik hari ini aku jalan lagi sama Tedi, kemana saja boleh yang penting sama dia. Aku segera bersiap-siap dan 'tak lama juga aku sudah mendengar suara motor Tedi, 'tak lupa aku berpamitan ke mama lalu pergi dengan Tedi. sesampainya diitempat tujuan terpampang dengan jelas sebuah tulisan Cat's village yang teryata ini adalah Cafe and resto yang berkonsep kucing. "Kamu biasa kesini?" tanyaku. "kadang-kadang," jawabnya.
Kami berdua masuk dan ternyata cafe resto ini terdiri dari dua lantai yang dimana lantai pertama benar-benar cafe resto dan lantai keduanya penuh dengan kucing. Tedi langsung mengajakku ke lantai atas mumpung aku juga penyuka kucing. Setelah memutar knop pintu maka terlihatlah dengan jelas ruangan yang tertata disertai dengan kucing-kucing imut. Ada yang lagi keliling, ada yang lagi tidur dan ada yang lagi main sama customer lain perkiraanku sekitar ada lima belasan kucing. Disini ada beberapa paket yang bisa diambil dan Tedi mengambil paket group sejam main sama kucing, 2 snack dan 4 tea. Aku mulai mengambil kucing yang lagi tidur dan mengendongnya Tedi mendekat sambil mendekap seekor kucing juga. Kami sama-sama menikmati momen satu jam itu dan usai itu kami turun kebawah untuk makan yang ternyata menunya juga beragam.
Tedi memesan weiner schtzel yang terlihat maknyus dengan sausnya yang harum dan spaghetti aglio. Menunya memang seperti menu kebarat-baratan dan kalau soal rasa sudah pasti enak. Kami keluar dari cat's village seusai bersenang-senang dan mengisi perut, Tedi menahanku " Mau main capit boneka gak?" tanya Tedi. ternyata disamping cafe resto ini terdapat satu mesin capit boneka "Mau, tapi yang kamu yang mainin ya? soalnya kalau aku biar sampe subuh juga gak akan kelar-kelar," ujarku. Tedi tersenyum serta mengangguk dan bergegas ke capit boneka itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/222943319-288-k150161.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tak Dapat Kuhindari
Romance(Romance&Mysteri) --------------------------------- Sederet dari kisah yang terjadi didunia ini. Menjalani kehidupan seperti pada umumnya seorang karyawan, bangun pagi - pergi kerja - pulang kerja, hingga tiba saat dimana hal yang bernama cinta kem...