[Bantu vote dan komen ya guys! dengan begitu kalian ikut berpartisipasi dalam mendukung karya-karya si Penulis karena hanya dari situlah membuat penulis semakin bersemangat dan makin imajinatif lagi dalam membuat karya-karya yang lain. makasih]
Silakan membaca ...
Dari pertanyaan mama bisa kuduga bahwa tante sarah telah memberitahu mama.
Aku gak apa-apa ma, kataku dengan mencoba menyembunyikan luka lecet di sikuku. Aku beralih dengan duduk disofa, mama lalu mendekatiku dan berbicara.
Siska mama sudah dengar semua penjelasan dari tante sarah, mama tahu siska kamu sulit untuk melupakan Aldi tapi sekali lagi Aldi udah gak ada siska, air mata mama mulai menetes.
Ma, Aldi dan Tedi itu beda Ma aku gak tahu kenapa wajah mereka bisa mirip kemarin-kemarin aku sering jalan sama Tedi ma apalagi aku sudah mengenal Tedi lama sejak waktu SMA jadi gak mungkin Tedi itu Aldi, jelasku dan setetes air mata mulai jauh. Mama mulai terisak dan Papa datang kesamping Mama
Siska yang dikatakan mama kamu itu benar siska buktinya adalah Aldi dulu pernah membelikan kamu high heels dan cincin yang sekarang kamu kenakan sekarang,
Sungguh perkataan papa sangat tidak masuk diakal bagiku bagaimana tidak cincin dan sepatu itu pemberian dari Tedi.
tidak pa, cincin dan sepatu itu pemberian dari Tedi, apalagi cincin ini aku masih sangat ingat beberapa hari yang lalu Tedi memberikanku cincin saat aku kencan di----
di Forest Cikole kan? Seingat papa tiga bulan yang lalu Aldi memberikan cincin itu di Forest Cikole kata papa yang membuatku sangat terkejut.
Forest Cikole adalah tempat dimana aku kencan dengan Tedi, kata papa aku dan Aldi pernah kencan disana sedangkan baru-baru ini aku dengan Tedi yang berkencan disana.
Aku menangkup wajahku dengan kedua tanganku hingga menutupi mata, mulai kurasa tanganku basah dan mataku juga mulai berderu air mata. Aku tidak bisa menahannya lagi, air mata yang sejak tadi sudah kutahan ternyata lolos keluarAku keluar dulu ya pa, kataku dan melenggang pergi meski kudengar mama dan papa melarangku tapi aku tetap pergi bukan berarti aku tidak mengindahkan perkataan mereka tetapi hari ini aku ingin mencari sebuah kepastian.
Dengan mengendarai motor, aku saat ini tengah menuju kesuatu tempat. langit tampak orange kemerahan pertanda waktu malam akan datang sebentar lagi. Cafe coffe, tidak tahu kenapa hanya tempat itu yang ingin kukunjungi saat aku sampai aku sempat mengecek jam di ponselku ternyata pukul 18.00.
Pada saat aku masuk ke cafe itu hanya satu kursi yang aku tempati yaitu tempat dimana aku dan Tedi pernah ada disitu, kebingungan yang melandaku seakan-akan berkecamuk didalam kepalaku.
Aku merasa disekitarku mulai hening dan itu menambah pengaruh dikepalaku untuk memutar kenangan beberapa waktu lalu dengan Tedi.
Saling follow di sosmed, saat pertama kali bertemu denganya secara tidak sengaja di Beki, saat bertemu di congo gallery and cafe, saat dia mengajakku berkunjung ke sanggar Lukis, saat bertemu di cafe ini dan saat kami kencan dan dia melamarku.
Kucoba untuk menelponnya lagi tapi tetap tidak dapat tersambung, pasrah sudah aku tidak tahu lagi harus berbuat apa-apa aku hanya menyilangkan kedua tanganku dimeja seraya memangkukan kepalaku dengan pandangan tertunduk. (drrtttdrrrttt) aku mengangkat kepalaku seraya melirik ponselku yang bergetar disampingku pertanda telepon masuk.
Tedi? astaga ini benar telepon darinya dengan antusias aku mengangkatnya.
Halo, Ted kataku.
Halo sis sorry aku agak terlambat tapi aku sudah sampai kok didepan cafe.
![](https://img.wattpad.com/cover/222943319-288-k150161.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tak Dapat Kuhindari
Romance(Romance&Mysteri) --------------------------------- Sederet dari kisah yang terjadi didunia ini. Menjalani kehidupan seperti pada umumnya seorang karyawan, bangun pagi - pergi kerja - pulang kerja, hingga tiba saat dimana hal yang bernama cinta kem...