Belati

767 89 6
                                    

HAPPY READING💅
JANGAN LUPA VOMENT💙

*

Y

ang ngga voment, semoga jones.
Amiin😄

🌹🌹🌹

Hari ini Wonyoung pergi ketaman seperti biasa. memetik bunga mawar hitam.Entah kenapa bunga itu kini menjadi kesukaannya.Saat akan memetik setangkai mawar hitam, tiba tiba ada sebuah benda bercahaya yang menyilaukan matanya.Ia menghampiri ke pusat cahaya tadi dan menemukan benda itu.

"Bagus sekali" matanya bersinar, lalu memasukkannya kedalam saku celana.

💀💀💀

Sekumpulan pria tampan tengah memperdebatkan sesuatu di ruangan keluarga, semua tampak serius.Suasana yang tegang dan mencekam membuat oksigen disekitarnya terasa tidak ada.

"Aku mendengar dari pusat kota kalau benda yang sangat berharga hilang dari tempatnya" ucap Doyoung dengan tampang serius.

"Benda berharga? Apa itu?" Jaehyuk.Dia adalah paling muda diantara 5 saudaranya.

Asahi memutar matanya malas, "Cincin merah".

"Artinya ini kesempatan kita untuk merebut kekuasaan dipusat kota" sahut Yoshi dengan seringai.

"Kau benar, kita harus cepat cepat mendapatkan benda itu!" sambung Jeong Woo.

"Tapi, semua itu tidak mudah! Kita harus mempersiapkan strategi yang matang sebelum bertindak! Jika tidak......kita akan mati karena cincin merah itu" ujar seorang pria yang tengah bersandar ditembok, dia Mashiho.Semua tampak mengangguk paham dan setuju dengan ucapan Mashiho tadi.

💀💀💀

Setelah memetik bunga mawar hitam, Wonyoung langsung bergegas menuju kamarnya.Dia meletakkan bunga itu ke vas kaca yang sudah disiapkan, Wonyoung menatap bunga itu sejenak dan Puk! Sebuah tangan menepuk kedua pundaknya membuat sang empu terkejut.

"Sedang apa kau?" tanya seseorang dibelakang gadis cantik.Wonyoung pun membalikkan badannya dan melihat Jihoon tepat dibelakangnya.

"Sedang menatap bunga" jawabnya seadanya dan kembali menatap bunga itu.

Jihoon masa bodoh, ia menidurkan tubuhnya dikasur empuk milik Wonyoung dengan lipatan kedua tangannya sebagai bantal, "Aku lapar" ujar Jihoon sambil menutup matanya.

"Ha? Ta..tapi aku belum siap".

Jihoon bangkit dari tidurnya dan duduk sambil menatap tajam kearah Wonyoung, "Aku lapar".

"A..aku tidak Ma-".

"AKU LAPAR!!!" bentak Jihoon dengan suara yang tegas.Ia menghampiri gadis yang tengah ketakutan, menarik tangannya secara paksa hingga Wonyoung menabrak dada bidang Jihoon.

"Kau tidak berhak menolak ku! Karna kau disini makanan untuk kami! Paham?". Wonyoung mengangguk, vampir itu menyingkirkan anak rambut yang ada dibahu gadis itu dan mulai menghisap darah manis. Tep!

"Akh!!" Wonyoung mencengkram erat pinggang Jihoon. Brak!!! Jihoon mendorong Wonyoung dengan sangat keras hingga terbentur tembok.Entah kenapa tubuh Jihoon merasakan nyeri yang sangat hebat setelah menghisap darah Wonyoung.

Bride For Vampire|| HarutoxWonyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang