Mawar Hitam

860 74 8
                                    

Happy Reading gaes💅
Jangan lupa Voment

Saat ini Senja menemani Wonyoung memetik bunga mawar hitam di kebun dekat istana menakutkan ini, suara burung - burung yang akan pulang kesarangnya, angin yang berhembus membuat rambutnya agak berantakan.Ia menghirup aroma bunga itu diselingi dengan ucapan Jung Hwan yang memutar diotaknya.

"Aku akan memberitahumu sesuatu.Kau telah dijadikan tumbal untuk kami".

"Itu tidak benar!" Wonyoung menggelengkan kepalanya.

"Wonyoung".

Merasa ada yang memanggil namanya, ia pun menoleh dan menemukan Jihoon tengah berdiri tepat dibelakangnya.

"Tolong petik bunga mawar hitam itu dan ikut aku.Aku paling benci dibuat menunggu" ujarnya dengan nada dingin dan tatapan tajamnya pada Wonyoung.

Saat ini mereka -Jihoon dan Wonyoung- berjalan kesuatu tempat sepi dan banyak gundukan tanah, apalagi kalau bukan makam.Wonyoung membawa satu buket mawar hitam dipelukannya, mereka berjalan ke salah satu makam yang ada disitu.

"Kita mau apa kesini?" tanyanya sambil melihat sekitar.

"Pemakaman adalah tempat yang kelam dan penuh bau kematian.Rasanya menyenangkan bukan?"-Jihoon menghadap makam yang sudah sangat tua.

"Aku paling suka makam karena disini dingin dan sunyi, tidak ada bedanya dengan teror.Ibuku terbaring disini" imbuhnya lagi.

"Jadi, ibumu sudah....".

"Aku yang membunuhnya" jawaban dari Jihoon membuat Wonyoung terkejut.

"Ha?".

"Apa kamu percaya? Tapi itu tidak penting.Letakan bunga itu diatas makam".

"Ah iya" Wonyoung melangkah mendekati makam itu dan meletakan sebuket bunga mawar hitam yang ia bawa tadi.

"Aku pulang dulu ya" pamit Wonyoung langsung balik badan meninggalkan Jihoon.

"Kamu ini egois" ucapan Jihoon membuat Wonyoung berhenti dan menoleh.

"Padahal aku sudah sengaja mengajakmu kesini tapi kamu memilih pulang karena bosan.BERANINYA KAMU MELAKUKAN ITUU!!!!" Jihoon ingin melempar bunga mawar hitam tadi.

"Hentikan, jangan...." cegah Wonyoung.

"Manusia jelek sepertimu jangan seenaknya memerintahkan ku!" Jihoon menghadap kearah Wonyoung yang berjarak sekitar 2 meter darinya.

"Tapi itu makam ibumu,bukan?".

"Memangnya kau tahu apa tentangku hah?!!" bentak Jihoon.

Wonyoung menundukan kepalanya, "Maafkan aku".

Jihoon berjalan mendekati Wonyoung, "Aku bosan mendengarmu minta maaf seperti itu, jadi hentikan!".

Sekarang Jihoon tepat didepan Wonyoung, "Kamu senang ya, kalau bisa menipu orang lain?!".

Wonyoung melangkah mundur menjauhi Jihoon namun ia tak tahu kalau dibelakangnya ada sebuah batu dan membuatnya tersungkur kebelakang.Jihoon melihat itu hanya senyum meledek.

"Bagus sekali, Wonyoung! Lihatlah betapa menyedihkannya kamu".

Jihoon berjongkok menyetarai Wonyoung saat ini, "Merangkaklah dan menangis ditanah seperti gadis yang menyedihkan.Mungkin aku jadi mau memaafkanmu setelahnya".

"ma..maafkan aku" cicit Wonyoung dengan mata yang mulai berair.

"Kamu benar benar manis, Wonyoung.Sudah cukup ayo kita mulai" gumam Jihoon.

Bride For Vampire|| HarutoxWonyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang