Jangan lupa vote dan komen :)
*/*
Wonyoung kini sudah berpenampilan sangat anggun, rambut panjang hitam yang dibiarkan terurai, dress warna biru laut, tak lupa dengan riasan wajah yang tipis.Ia tengah duduk di depan meja rias sambil memandang wajahnya, sebuah senyuman manis tercetak diwajah mungilnya.
"Jihoon,Junghwan,BangYedam,Hyunsuk dan Junkyu.Mereka akan......". tanpa disadari, Wonyoung menyebut nama vampir yang hidup bersamanya yang tiba tiba terlintas di otaknya.
Ia melihat jam yang terpasang di pergelangan tangannya, "Sudah waktunya bukan? Aku harus kebawah".Ia langsung beranjak dari kursi dan berjalan keluar kamar.
Ceklek!
Pintu sudah terbuka, mata Wonyoung melebar melihat seseorang ada didepan kamarnya.Laki laki itu menatap intens Wonyoung, setelah itu dia pergi begitu saja tanpa ada ucapan apapun.
"Aneh, bikin aku kaget" gumamnya sambil menutup pintu kamarnya.
"Wonyoung" sebuah telapak tangan dingin menyentuh pundak kirinya.Wonyoung sedikit tersentak, Ia membalikan badannya.
"Hyunsuk?" mata Wonyoung tidak lepas dari wajah vampir itu, sudah lama ia tidak bertemu dengannya.Bukan berarti ia rindu.
Vampir itu langsung menarik lengan Wonyoung menuju taman belakang.Mereka duduk di kursi di bawah pohon rindang.
Hyunsuk melepaskan cekalan itu, ia bersender dipundak Wonyoung.Helaan pelan terdengar di telinga gadis itu, tak lama Hyunsuk menutup matanya.
Wonyoung hanya diam, ia takut jika protes Hyunsuk akan marah.Lama kelamaan Wonyoung merasakan pegal pada pundaknya, "Hyunsuk?".
"Hm?".
"Pegal".
Tak lama Hyunsuk membuka matanya dan menatap Wonyoung.Ia mengusap pipi Wonyoung pelan, rasa nyaman kini yang Wonyoung rasakan.
"Kau harus kuat".
"Maksudmu?" tanya Wonyoung.
"Tidak!".
Gadis itu langsung menyingkirkan tangan Hyunsuk dari wajahnya.Hyunsuk hanya terkekeh pelan, wajahnya seketika berubah saat ia melihat cincin yang dipakai Wonyoung.
Ia meraih tangan Wonyoung dan menatap cincin itu, "Kau sudah menikah?".
Wonyoung langsung menggeleng kuat.
"Lalu?".
"Aku hanya menemukan ini dijalan, sudah lama".
"Oh!".
"Bukannya sudah waktunya? Mereka pasti menunggu kita" Wonyoung berdiri dari duduknya.
Dengan cepat tangan Hyunsuk meraih pinggang ramping Wonyoung, tep!!
"Akh!".
"Aku lapar" Hyunsuk melanjutkan kegiatannya.Sekiranya sudah kenyang, Hyunsuk menyudahinya.
Ia langsung beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Wonyoung sendirian.Gadis itu menatap sinis punggung Hyunsuk, "Dasar!".
Wonyoung langsung menyusul Hyunsuk.
⚠⚠⚠
"Mereka kemana?" tanya Bang Yedam pada semua vampir yang ada. Semua tampak melihat satu sama lain, "Tidak tau" jawab Jung Hwan.
"Mereka di taman belakang" sahut Jihoon sambil menatap lukisan abstrak.
"Siapa?" tanya Haruto penasaran.
"Hyunsuk dan Wonyoung".
Pandangan Haruto beralih pada Junkyu dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan, Haruto pun beranjak dari duduknya hendak menyusul mereka. Namun langkahnya terhenti saat dia melihat orang yang ia cari sudah ada didepan pintu.
Haruto langsung menghampiri mereka, ia menatap Wonyoung sejenak dan langsung menariknya agar duduk disampingnya. Hyunsuk hanya melirik sekilas dan langsung mendudukan dirinya.
Mereka saat ini berada di ruang dengan cat yang didominasi warna merah hitam, banyak lukisan aneh, lilin, dan mawar hitam yang disusun rapi. Meja panjang dan kursi yang berjejer dengan jumlah lebih dari penghuni bangunan ini.
Jihoon sedari tadi memainkan setangkai bunga mawar hitam karena merasa bosan, "Lama".
Bang Yedam hanya melirik lalu beranjak dari duduknya, "Semuanya berdiri!".
Wonyoung menengok ke kanan dan ke kiri karena merasa bingung, "Ada apa?" tanyanya.
"Berdiri!" sentak Bang Yedam tanpa ekspresi.
"Maaf" Wonyoung langsung berdiri.
Tak lama pintu besar kayu terbuka lebar dan muncul barisan laki laki tampan nan gagah berjalan menuju ke arah Bang Yedam.
"Sudah lama tak bertemu!" ucap Yoshi sambil menjabatkan tangannya pada Bang Yedam.
"Silahkan duduk" sahut Bang Yedam.
"Hei Junkyu!" sapa Mashiho dengan wajah sumringah.
"Hambugerrrrr" balas Junkyu tak kalah dari Cio.
Sepanjang pertemuan keluarga suasana sangat bercampur aduk, ada suasana sengit, bahagia dan netral. Junkyu dan Mashiho mendominasi pertemuan saat ini dengan tingkah mereka.
Tak terasa sudah hampir pagi dan itu artinya waktu sudah habis, mereka sudah pulang kerumahnya masing masing.
Wonyoung masih duduk sambil menatap pintu, banyak pertanyaan yang berputar diotaknya. Hingga akhirnya ia memutus untuk pergi ke kamarnya, sepanjang lorong ia melamun.
Langkahnya sangat pelan dengan wajah tanpa ekspresi dan tatapan yang kosong, satu tetes cairan bening mengalir di pipi tirusnya.
😈😈😈
Barisan laki laki berseragam hitam menatap bangunan megah dari kejauhan, tatapan yang bengis dan mematikan.
"Apa yang akan kita lakukan?" tanyanya kebingungan.
"Menyerang mereka atau kita akan mati" laki laki disamping tersenyum smirk.
"Tapi....".
"Ayo!".
Mashiho melihat punggung saudaranya yang sudah bergerak, ia melihat kesamping dan disana ada Jaehyuk dengan tatapan tak percaya.
Jaehyuk menggelengkan kepalanya.
"Ayo kita hentikan ini" ucap Mashiho dengan pasti.
Jaehyuk mengangguk mantap, "Ayok!".
••••
Aku balik lagi:)
Jangan lupa vote dan komenn💙✨
udah muk ending😀 menurut kalian happy atau sad?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bride For Vampire|| HarutoxWonyoung
Vampire"Jika kamu ingin lari, larilah dengan cepat dan jika kamu ingin berbohong, bakar itu jauh -jauh.Lihatlah aku, tersenyumlah hanya pada ku.Seperti boneka yang digerakkan oleh benang"-Haruto. Start = 7 April 2020 End =