WISH

SEBUT AJA PDKT

Jika aku tidak bisa memenangkan hatimu. Apakah aku boleh memenangkan hati sahabatmu?
~
Alfatah Chandra

                              ° __________°

Elsyah menatap ke sekeliling kelas. Dimana Aurel? Biasanya dia akan mengerjakan PR dan berangkat lebih pagi darinya. Tidak memikirkan ia memilih duduk di kursi dan mengirim chat WhatsApp pada Aurel.

Kambing gue:v

Dmna by? ✓✓
Woy udh mau masuk bangke. ✓✓
Lu dmna goblok! ✓✓

Tak lama pesannya di balas.

✓✓bilangin nanti sama Bu.windy ban gue bocor di jalan. Huwaaaa😭

Kambing gue :v

Ha? Seriusan? Lu dmna?✓✓
Gue jmpt aja ✓✓

✓✓gak usah,ini juga ada bengkel di dpn.
✓✓lu bljr aja yg bener. Gue mah suka kalo gak ikut pljrn nya Windy:v

Kambing gue:v

Yee si goblokkk✓✓
Tetep aja lu nti dpt hukuman✓✓

✓✓urusan gw itu mah

Read

'lah bogeng' rutuk Elsyah.

Tak lama bel masuk berbunyi dan pelajaran bu.windy berlangsung. "Ada dua kursi kosong kemana ya orangnya?" Tanya beliau seketika para murid menoleh.

"Anu buk. Aurel bannya bocor di jalan. Sekarang masih ada di bengkel." Saut Elsyah.

"Anu anu. Biasakan jangan pake anu ya dek." Protes bu.windy. ya dia memanggil murid-muridnya dengan sebutan dek agar lebih akrab katanya. Lagi pula usianya masih terpaut muda.

"Hehe iya buk."

"Terus yang satu itu kemana?" Tanyanya lagi melihat bangku kosong milik Chandra.

"Huwehh baru nyadar gue." Itu suara Cindy.

"Kencan paling mereka berdua." Canda Fiki.

"Sudah-sudah, siapa nama-namanya biar ibu catat."

"Aurel sama chan-lah tuh mereka!" Pekik Bara selaku ketua kelas.

Keduanya berdiri kikuk di pintu kelas. "Sini." Pinta bu.windy.

"Kalian taruh tas kalian di kursi lalu menuju ke ruang BK."

Mereka mengangguk dan menuju kursinya. Elsyah menatap heran kepada Aurel." Kok bisa?" Tanyanya saat Aurel sampai di bangku.

"Kebetulan dia lewat terus ngajak gue bareng."

"Terus motor Lo?"

"Ya nanti Lo anter gue  kesana yak?" Cerenges Aurel beranjak ke ruang BK bersama Chandra.

"Hidihh" sela Elsyah menatap mereka keluar.

"Oke. Kita mulai pelajarannya."

_______________

Disinilah mereka Sekarang,di toilet siswa. Hukuman untuk Aurel dan Chandra adalah membersihkan toilet.

"Bangke sial banget gue hari ini." Gerutu Aurel berjalan memegang kanebo.

"Untung ada gue. Kalo gak gimana nasib lu haha." Celoteh Chandra mendapat sinisan mata dari Aurel.

"Gue juga gak minta Lo bantuin gue kok. Kalo bantu orang gak ikhlas ya udah ga usah bantu." Dasar di Aurel emosinya gampang boom,meledak :v.

"Yeeee gue kan cuma ngomong doang. Daripada Lo gue cuekin kaya omong sendiri sama tembok." Saut Chandra mulai membersihkan lantai toilet.

"Busett dahh tu mulut bacot banget jadi cowok. Udah kaya emak-emak aja." Ejek Aurel mulai membersihkan kaca dan wastafel melihat Chandra melalui kaca dengan sinis.

"Biarin. Penting gue ganteng." Percaya diri sekali Lo bang :v.

Aurel membuka kran wastafel dan memercikan air ke muka Chandra cukup banyak. "Pd Lo gede-gedein curut. Malu sama wc tuh haha." Tawa Aurel melihat Chandra mengusap wajahnya kasar.

"Main ciprat-ciprat aja. Ini muka woy!" Kesal Chandra berusaha memercikkan air ke Aurel tetapi tidak pernah berhasil.

"Rese banget." Protes Aurel keluar toilet cowok,dan menuju toilet cewek.

Saat membersihkan di sana si Curut Chandra mengikutinya. "Mau apa Lo?" Tanya Aurel.

"Ya bersih-bersih lah tolol."

"Emang toilet cowok udah? Sana balik." Usir Aurel mendorong Chandra kasar.

"Apaansih cewek bar-bar banget dorongnya." Chandra berusaha menahan dorongan Aurel.

"Gue bilang pergi,bersihin toilet yang sana. Lo budek?" Omel Aurel masih berusaha mendorong.

"Ogah,gue ikut Lo aja." Senyum jahil tercetak di wajah tampannya.

"Hidihh. Pergi gak!"

"Gak mau."

"Pergi!" Tak mendapat sautan. Chandra malah berbicara melantur.

"Kalo gue gak bisa dapetin sahabat Lo lagi,maka gue bisa dapetin Lo Rel." Aurel tersentak. Dan memandang sinis Chandra dengan mata lentiknya.

Aurel tak lagi mendorong dan lebih memilih membersihkan lagi agar cepat selesai dan terbebas dari human menyebalkan di sampingnya.

___~~~~~~~~____