adzan magrib berkumandang bersahut-sahutan. usai berdoa, acara makan-makan dimulai. mereka duduk melingkar di karpet besar ruang tengah. acara buka puasa diselingi candaan khas anak ibukota dari jaehyun itu bikin suasana menghangat.
jujur, san kangen gimana rasanya makan dan ngobrol sama keluarga gini. papa dan mamanya sibuk kerja diluar kota. jarang pulang bahkan setahun sekali. lebaran pun kadang nggak pulang. awalnya san diajak ikut ke luar kota, tapi dia nolak dan lebih milih buat nemenin nenek disini. satu persatu anak nenek udah menikah dan berkeluarga. mereka milih buat tinggal merantau, ninggalin nenek yang kesepian di pinggir kota ini.
san tau rasanya kesepian, maka dia mutusin buat tinggal disini. nemenin eyang uti di hari tuanya.
( ah iya, san lebih suka manggil eyang uti daripada nenek. katanya nggak cocok sama lidah medoknya. )
beruntung, tetangga kanan kiri rumah eyang uti punya anak-anak kecil yang suka main ke rumah. eyang uti tuh ya, udah paling seneng kalo anak-anak kecil itu main. kadang sampai dimasakkin macem-macem. jadi san nggak heran kadang pas pulang kuliah, di rumah banyak banget makanan. pasti anak-anak tetangga habis main. udah gitu, rumah eyang uti punya ayunan kayu di halaman. ayunan dari zaman san kecil dulu. digantung di pohon sawo besar, bikin anak kecil betah main di halaman rumah yang luas ini.
"kamu teh mikirin apa, kasep?" ayah menyenggol lengan san, lamunan san langsung buyar. "mikirin wooyoung?"
wooyoung kesedak es buahnya. "ayah mah! aku diem aja ini?"
"oiya, nenekmu buka puasa sendirian di rumah?" tanya ibu. san geleng, "enggak, bu. di masjid, sama ibu-ibu lainnya."
"oh gitu..."
"iya," san ngangguk kemudian senyum ketika ibu wooyoung naruh sepotong ayam goreng ke piring nasinya. "makan, san. itu ada kol goreng juga."
"ibu ih, san nggak suka kol goreng." sahut wooyoung.
eunha batuk-batuk meledek dari tempat duduknya sementara jaehyun berseru, "cupu!!! manusia belahan bumi mana yang nggak doyan kol goreng!"
"diem kamu, sendok nyamnyam!" ketus yunho, tangannya nyumpel mulut jaehyun pake bakwan jagung. "balik aja sana ke jakarta!"
"berisik pisan." omel wooyoung. "yang berisik nanti dapet jatah cuci piring."
"nah betul itu!" nenek nimbrung. "yunho sama jaehyun bagian cuci piring. kami para perempuan teh biar istirahat sebentar."
wooyoung tertawa riang kemudian meluk nenek. nggak peduli sama yunho dan jaehyun yang manyun jelek.
san menunduk, bisa nggak ya dia jadi bagian dari keluarga ini?
━━━━・·❁·・━━━━
"udah segede gini aja kamu, yun." celetuk jaehyun. cowok itu sibuk menyabun piring sementara yunho di sebelahnya bagian bilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐓𝐄.
Fanfiction﹝c.san, j.wooyoung﹞ [ completed ] emang bener, ya, kata orang-orang. kalo jodoh itu emang nggak kemana. + ramadhan!au