03

4.3K 881 123
                                    

wooyoung kira dia bakal berakhir ditumpuk-tumpuk barengan sama baskom-baskom besar san

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

wooyoung kira dia bakal berakhir ditumpuk-tumpuk barengan sama baskom-baskom besar san. ternyata enggak. san bawa mobil, wooyoung kira bawa motor.

"rumahmu sebelah mana, woo?" tanya san.

"supermarket x itu lurus terus. nanti ketemu rumah yang warna oren, samping warung makan padang. di depan indomaret." jawab wooyoung. san berusaha nginget-inget sesuatu, alamat itu nggak asing buat dia. kayaknya san sering deh lewat sana.

"deket warkop pak zico?" tanya san lagi.

wooyoung ngangguk antusias, "kok tau ih?!"

"rumah temen aku deket situ. kenal mingi gak?"

wooyoung ngangguk-angguk lucu. rambutnya bergerak pelan ngikutin irama anggukannya. san gemes banget mau acak-acak. "iya tau. anaknya pak song yang punya toko besi itu."

"oalah, ngopo seh mingi ora tau ngandani nek nduwe tonggo nggemesi koyo awakmu, he?" gumam san. artinya, kenapa sih mingi gak pernah bilang punya tetangga gemesin kayak kamu, he?

wooyoung yang gak paham apa-apa mengernyit. dia natap san dengan kepala yang dimiringin, "naon atuh, san?"

"ahaha enggak," san gelagapan. "bintangnya banyak, hehe."

wooyoung mendongak, ngelihat langit petang lewat jendela mobil san. "iya. caang sapertos anjeun."

artinya: bersinar kayak kamu.

"h-hah?" gagap san. "apa?"

"nggak," wooyoung geleng. "bintangnya banyak."

san iya iya aja karena nggak paham.

mobil san berhenti di depan rumah berciri-ciri sesuai sama yang disebutin wooyoung tadi. wooyoung ngelepas seatbelt-nya kemudian tangannya ngeraih handle pintu mobil, tapi urung karena san nahan dia. tangan cowok itu terulur di depan muka wooyoung. kayak nodong padahal wooyoung punya duit aja enggak. akhir bulan, bre.

"apa?"

"loh, di dunia ini nggak ada yang gratis, lho." jawab san.

wooyoung terkekeh kemudian tangannya ngeraih sesuatu dari dalem saku jaket. ditaruhnya dua bungkus permen yupi bentuk hati di telapak tangan san. "bayarnya pake ini, ya."

"makasih, san!" wooyoung melambai kemudian turun dari mobil san. ninggalin si empunya mobil yang megap-megap nahan gemes.

san mandangin dua bungkus permen di tangannya itu kemudian geleng-geleng kecil. senyumnya merekah, "berkah banget bulan ramadhan ini."

buat dialog sunda, aku pake google translate

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

buat dialog sunda, aku pake google translate. kalo ada salah, tolong koreksinya :D

𝐌𝐀𝐓𝐄.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang