15 (final)

5.3K 690 99
                                    

wooyoung nggak berhenti senyam-senyum sejak pulang dari warung nasi goreng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

wooyoung nggak berhenti senyam-senyum sejak pulang dari warung nasi goreng. mereka nggak langsung pulang, tapi mampir dulu ke taman kota. beli es krim sekaligus jalan-jalan. san bilang, sebagai perayaan 1 jam pacaran. lebay, tapi ujung-ujungnya wooyoung juga cuma iya-iya aja.

"puasa tahun ini berkah banget, ya." celetuk san. "dapet pacar manis gini."

"ih, apa, sih?" wooyoung menjejalkan paksa es krimnya yang masih separuh ke mulut san. bikin cowok choi itu keselek, nyaris muntah. "geli, san. jangan drama."

san cuma nyengir sampai matanya tenggelam. "iya iya. nggak lagi-lagi deh, yang."

wooyoung geleng-geleng, "pulang, yuk. ngantuk. dingin juga."

san ngangguk, kemudian gandeng tangan wooyoung menuju ke parkiran nggak jauh dari bangku mereka. dia ketawa ngerasain dingin dari tangan si jung. "dingin banget tangannya."

"makanya aku ngajak pulang, ih!"

"iya iya ini pulang."

di perjalanan pulang, nggak ada adegan romantis kayak yang sering digambarin di novel-novel romansa. adegan semacam tangan meluk pinggang, tangan mampir di lutut, lirik-lirikan lewat kaca spion. yang ada malah san ngomel-ngomel karena wooyoung sok-sokan nyuapin pocky yang sialnya malah masuk hidung, serta san yang berkali-kali dipukul helmnya gara-gara ngerem mendadak.

"ada tikus lewat," jelas san. "nanti kalo ketabrak, gimana hayo? kamu mau bayarin biaya pemakamannya?"

wooyoung mau nangis. kemana perginya san yang cool? kenapa yang tertinggal sekarang malah san versi yang nggak jelas gini?

"daaah sampaiii!" seru san. motornya berhenti di halaman depan rumah wooyoung dengan selamat.

wooyoung turun dari motor cowok yang baru beberapa jam resmi jadi pacarnya itu dan melambai sembari melangkah menjauh.

pas udah mau buka kunci pintu, wooyoung tiba-tiba berbalik. dia narik napas lega begitu mendapati san masih disana, setia ngelihatin dia dari atas motor.

wooyoung lari kecil nyamperin san kemudian mengecup singkat pipi si choi. nggak lama setelahnya, dia malu sendiri. cowok itu buru-buru balik badan. "sana pulang!"

"loh, pipi doang? bibirnya belum, nih." goda san.

wooyoung geleng ribut, "nggak mau!!!"

san terkekeh. dia narik tangan wooyoung kenceng, bikin wooyoung mau nggak mau menghadap san. san membingkai wajah wooyoung kemudian mengecup bibirnya singkat.

"nggak usah merah gitu mukanya."

wooyoung mendelik. "sana pulang!"

sebelum bener-bener pergi, san masih sempet ngacak rambut wooyoung dan mencium puncak kepalanya. "selamat malem, mimpiin aku, ya!"

"males."

bilangnya males, tapi telinganya masih merah.



emang bener, ya, kata orang. kalo jodoh itu emang nggak kemana.






MATE;
END.

MATE;END

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAIIII

akhirnya book ini selesai, uwu. ini masih nadia yang sama kayak di akun sebelah. kayaknya sayang banget kalo akun ini nganggur, makanya pindah kesini, HEHE.

makasih udah mampir dan meninggalkan jejak walau aku tau book ini tuh nggak jelas banget. alurnya kecepetan dan ngegas sana sini. yaudah nggak papa, yang penting usaha :')

dadah, sampai jumpa di recehanku selanjutnya!


salam sayang,
nadia.

𝐌𝐀𝐓𝐄.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang