Bioskop

15 3 0
                                    

Malam ini adalah malam yang sangat spesial bagi Amanda, yang dari tadi menunggu kehadiran pujaannya datang menjemputnya untuk jalan jalan. Ia yang dari tadi melihati cermin di kamarnya, apakah ada yang kurang. Iya memandangi wajah yang hanya diselimuti bedak tipis dan lipstik yang sedikit transparan. Amanda memanglah bukan wanita yang suka menggunakan make up yang berlebihan.

Tak lama terdengar suara knalpot khas yang dia kenal. Siapa lagi kalau bukan suara mobil milik Arman yang berhenti tetap di depan gerbang rumah Amanda. Amanda pun segera keluar rumah, dan tak lupa ia mengambil tas kecil yang ia selalu bawa kemana mana. Setelah dia berpamitan ke orang tuanya, keluar rumah, dan menutup pagar rumahnya ia langsung gerak cepat masuk ke dalam mobil Arman.

“Lama banget”, jawab Arman dengan santainya.

“Ya maaf, tadi habis pamitan juga sama orang tua”, balas Amanda sambil melengkungkan bibirnya ke atas.

“Ohhh”, jawab Arman yang dingin sambil mulai melajukan mobilnya.

Selama perjalanan, tak terdengar sedikit pun suara percakapan dari dalam mobil Arman. Arman yang cuek dengan Amanda, sedangkan Amanda yang daritadi tersenyum memandangi wajah Arman dan sesekali memandangi jalanan yang seolah tercipta hanya untuknya dan Arman.

“Tadi di jalan macet gak?”, suara Amanda yang memecahkan kesunyian.

“Enggk”, jawab Arman dengan muka datar.

“Arman nanti mau nonton apa?”, tanya Amanda.

“Enggk tau, terserah”

“Hmmm... Nonton Jumanji aja ya”

“Terserah”

“Nanti duduk dimana?”, tanya Amanda yang nyerocos dari tadi.

“Udah deh, aku lagi nyetir, bisa diem gak?”, tanya Arman yang membungkam Amanda yang dari tadi nyerocos tanpa henti.

Setelah kurang dari dua jam mereka berada di dalam studio bioskop akhirnya mereka keluar. Langkah Arman yang cepat mengarah ke pintu keluar mall tersebut mengisyaratkan bahwa Arman ingin segera pulang.

“Arman mau pulang?”, tanya Amanda.

“Heem”, jawab singkat Arman.

“Arman, Arman, ngopi di kafe itu dulu yuk, katanya kopi di sana enak”, rayuan Amanda yang ingin dia bisa lama dengan Arman.

Arman lalu melirik jam tangan berwarna silver yang ada di tangannya. “Udah jam 9 nih, yuk pulang”, ajak Arman.

“Hmmm... Ayolah”, rengek Amanda yang ingin lebih lama dengan Arman.

“Enggak, aku mau prepare buat keberangkatanku ke Bandung 4 hari lagi”, alasan Arman yang sebenarnya dia berangkat ke Bandung yang masih lama.

“Hmmm.... Ya udah”, pasrah Amanda dengan kepala yang tertunduk dan bibir yang sedikit maju beberapa centi.

Mereka pun berjalan menuju parkiran dan segera pulang.

Patah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang